Alhamdulillah masih ado desa/Nagari yang bisa mempertahankan keindahan sejarah 
Adat dan Budaya yg dak lakang kanai paneh dak lapuak kanai hujun dan dak luntur 
kanai kamajuan teknologi/zaman.
Kito berharap hal nansarupo iko paralu dilestarikan…koq rusak dipelokkan liak 
sarupo nantaralah …

Tarimo kasih share infonyo Mak ngah… Syamsir Sjarif yang punyo perhatian khusus 
ka Minang Kabau
Wass
Zainul Akhir Tanjuang,54 th,Pku-Riau



From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf 
Of Sjamsir Sjarif
Sent: Monday, October 17, 2016 7:17 AM
To: RantauNet
Subject: [**EXTERNAL**] [R@ntau-Net] Pariangan Padangpanjang



Travel Budget Nobatkan Nagari Pariangan sebagai salah satu Desa Terindah Dunia
October 12, 2016 | 0 
<http://www.indonesianlantern.com/travel-budget-nobatkan-nagari-pariangan-sebagai-salah-satu-desa-terindah-dunia/#respond>

Asep Burhanudin/travel Budget/geowisata.co<http://geowisata.co/> —  Kabar 
gembira ini datang dari New York, Amerika Serikat. Travel Budget, sebuah media 
pariwisata berpengaruh di dunia,  menjatuhkan pilihan pada Nagari Pariangan 
sebagai Desa terindah di dunia. Banyak kriteria  dalam menjatuhkan pilihan, di 
antaranya keasrian dan   warisan leluhur  yang masih terjaga apik, yang menjadi 
ciri dan identitas budaya Sumatera Barat.

Perkampungan di lereng Gunung Marapi nan sejuk ini mampu bersanding dengan 
keindahan Desa Wengen dari  Swiss, Desa Eze dari Prancis, Niagara on The Lake 
di Kanada, serta Desa Cesky Krumlov dari Republik Ceko.

Kabar ini  sebetulnya muncul dan dirilis seluruh media  beberapa tahun silam, 
namun dampaknya baru terasa sekarang. Nagari Pariangan belakangan semakin 
banyak dikunjungi pendatang. Tak hanya turis lokal, tapi turis dari 
mancanegarea pun kerap mampir di sini. Saat pelaksanaan Tour de Singkarak —  
event balap sepeda internasional– misalnya,  Nagari Pariangan ini tak luput 
menjadi salah satu destinasi mereka.

Nagari Pariangan dapat ditempuh sekitar tiga jam dari Padang, Ibu Kota Propinsi 
Sumatera Barat. Lokasi  ini berjarak sekitar 14 km dari Kota Batusangkar, 
Ibukota Kabupaten Tanah Datar. Desa seluas 17.92 km 2 secara administratif di 
bawah Kecamatan Pariangan dan dihuni sekitar 6.479 jiwa. Posisi Pariangan  di 
bawah lereng Gunung Marapi, sebuah gunung api aktif berketinggian 700 m di atas 
permukaan air laut,  menjadikan udara di nagari  cukup sejuk.  Di desa ini 
terdapat sebuah mesjid terbesar  yang berusia ratusan tahun yang dikenal dengan 
Masjid Ishlah.

Masjid dengan gaya arsitektur Dongson ala dataran tinggi Tibet,  menggambarkan 
betapa majunya peradaban Minangkabau kala itu.  Di desa ini pun terdapat 
bangunan rumah gadang  dengan dinding terbuat anyaman rotan, ukiran kayu 
sebagai ciri khas bangunan di Sumbar. Rumah gadang ini di antaranya seperti 
Balairung Sari Tabek  atau Rumah Gadang tertua di Minangkabau, Rumah Gadang Dt. 
Bandaro I, Rumah Gadang Dt. Rangkayo Sati, Masjid Tuo Pariangan, serta Monumen 
Api Porda.

Nagari Pariangan merupakan desa kuno dan sebagai cikal lahirnya sistem 
pemerintahan khas masyarakat Minangkabau, yang populer dengan nama nagari. 
Namun, sistem pemerintahan nagari hanya bertahan sampai tahun 1980 menyusul 
lahirnya undang-undang tentang perubahan sistem pemerintahan tingkat bawah yang 
mengharuskan  nagari diganti dengan sistem pemerintah desa, sebagaimana yang 
berkembang pada masyarakat Jawa.

Namun, sejalan dengan semangat Otonomi Daerah, 1999 yang memberi peluang bagi 
daerah untuk mengembangkan diri secara mandiri, masyarakat Sumatra Barat pun 
kembali menerapkan sistem pemerintahan nagari. Baliak ka nagari, istilah inilah 
kala itu populer terutama di luhak nan tigo, yaitu Kabupaten Tanah Datar, 
Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sistem pemerintahan desa pun 
berganti dengan sistem pemerintahan nagari. Pariangan sebagai daerah asal 
Minangkabau pun berganti nama dari Desa Pariangan menjadi Nagari Pariangan.

Tak hanya dikenal sebagai asal-muasal nagari, Nagari Tuo Pariangan juga dikenal 
sebagai asal-mula masyarakat Minangkabau. Dalam catatan sejarah yang terekam 
dalam tambo Minang menunjukkan bahwa Nagari Pariangan adalah nagari asal suku 
Minangkabau yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai “Tampuk Tangkai Alam 
Minangkabau”.

Artinya, nagari ini dipercaya sebagai tempat pertama munculnya kehidupan di 
Alam Minangkabau ratusan tahun silam. Dalam tambo diceritakan, bahwa masyarakat 
Minangkabau merupakan keturunan Alexander Agung. Konon, beliau memiliki tiga 
orang putra, yaitu Sultan Maharaja Dipang (Sutan Maharajo Dipang), Sultan 
Maharaja Alif (Sutan Maharjo Alif), dan Sultan Maharaja Diraja (Sutan Maharajo 
Dirajo.

Lalu bagaimana Nagari Pariangan bisa terpiih sebagai  desa terindah di dunia? 
Banyak variabel yang menentukan pilihan jatuh pada Pariangan, di antaranya 
masyarakat dan Pemda setempat mampu mempertahankan  warisan budaya leluhur 
mereka. Kearipan lokal mereka gunakan sebagai modal untuk mengembangkan desa 
yang penuh sejarah ini. Hasilnya, Nagari Pariangan tak hanya sebagai maskot 
Kabupaten Tanah Datar tapi sudah kebanggaan Sumatera Barat.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke