DIPRESENTASIKAN OLEH BPRR PADANG Pusat Pemko ke Aie Pacah atau Bukit Napa
Jumat, 11/12/2009 14:20 WIB padangmedia.com - PADANG - Dari beberapa lokasi rencana pusat pemerintahan Kota Padang yang baru akhirnya mengerucut menjadi dua alternatif, yakni Kawasan Aia Pacah dan Kawasan Bukik Napa. Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BPRR) dalam presentasinya yang disampaikan salah seorang Wakil Ketua BPRR, Ir. Indra Catri, M.Si menyebutkan beberapa kelemahan dan kelebihan dari dua alternatif itu di hadapan Anggota DPRD Kota Padang, Jumat (11/12) di DPRD Kota Padang. Kekurangan lokasi di Aia Pacah adalah tanahnya yang rawa dan diharuskan tidak terganggu. Karena itu sistem pembuatan pondasi bangunan dengan rakit/pile dengan tidak membuat timbunan. Sementara kelebihannya sirkulasi air (rawa) tidak terganggu, serta struktur drainasenya fixed. Sementara untuk Bukit Napa pelaksanaan land clearingnya tidak merusak topografi. Namun lerengnya harus ditangani dengan teknologi perlindungan terhadap longsor . "Karena potensi untuk itu ada," ujar Indra. Namun, berdasarkan kriteria pemilihan pusat pemerintahan baru, Anggota DPRD Kota Padang, Irwan Fikri, S.H., menilai semuanya seperti merekomendir lokasi Aia Pacah. Seperti kriteria aspek lingkungan, keduanya mempunyai catatan pertimbangan yang meliputi kerusakan lingkungan/daerah tangkapan air dan kondisi struktur tanah. Kedua, ketersediaan tanah. Di Aia Pacah lahannya sudah ada sehingga biayanya nol. Sementara di Bukik Napa belkum ada ketersediaan lahannya. Prediksi BPRR, pembebasan lahan di sana memakan biaya Rp7,5 miliar. Selanjutnya, aksesibilitas atau jalan akses. Kedua-duanya memerlukan peningkatan tetapi ada peningkatan yang sudah diprogramkan. Selanjutnya biaya investasi yang dibutuhkan, sesuai dari calon lokasi yang lolos kriteria ketersediaan lahan) serta lama waktu penyelesaian. Asisten I Sekdako Padang, Drs. Syafril Basyir mengatakan, dari dua pilihan itu pihaknya sudah mendekati pemilik tanah khususnya yang ada di Bukik Napa. "Sama pemilik tidak ada problem. Hanya saja yang dikhawatirkan pembangunan akses jalan," ujar Syafril. Pasalnya warga setempat meski mendukung pembangunan. Namun pembebasan jalannya cukup rumit. (fie) http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=58770 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe