Ribuan Orang Masih Terperangkap 

 

Friday, 02 October 2009 

 EVAKUASI KORBAN Tentara dan relawan mengevakuasi korban gempa dari
reruntuhan sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat, kemarin. Tercatat
korban tewas sementara mencapai 478 orang. 



PADANG (SI) - Korban gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) di
Sumatera Barat (Sumbar) Rabu lalu (30/9) terus bertambah hingga mencapai
478 orang tewas. Jumlah korban ini diperkirakan akan terus bertambah
mengingat ribuan orang masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan. 

Begitu masifnya kerusakan akibat gempa bisa terlihat dari runtuhnya
sebagian besar bangunan di Kota Padang.Bangunan Hotel Ambacang di Jalan
Gereja setinggi empat lantai rata dengan tanah akibat guncangan gempa.
Di hotel ini sekitar dua ratus korban yang terperangkap belum bisa
dievakuasi. Menurut tim medis kepolisian setempat, baru 16 jenazah yang
berhasil dievakuasi. Korban kebanyakan adalah para tamu hotel yang
sedang mengikuti seminar di lantai satu. Gedung Hotel Bumi Minang di
Jalan Bundo Kandung juga runtuh.

Sebuah gedung tiga lantai milik lembaga bimbingan belajar Gama di Jalan
Proklamasi juga luluh lantak dan diperkirakan sekitar 50 anak yang
sedang belajar tertimbun bangunan. Sebanyak 38 jenazah kemarin berhasil
dievakuasi dari reruntuhan bangunan ini. Hingga tadi malam evakuasi
besar-besaran terus dilakukan untuk mencari korban yang tertimbun
reruntuhan. Sayang,evakuasi ini terhambat karena minimnya alat
berat.Tanpa alat berat ini, korban reruntuhan bangunan sangat sulit
ditemukan. 

Pemerintah dan pihak terkait lain diharapkan menambah alatalat berat ke
Kota Padang dan daerah lain yang terkena gempa untuk mempercepat upaya
evakuasi korban. Warga Padang yang juga anggota DPRD Sumbar, Rafdinal,
mengaku menyaksikan begitu banyaknya titik puing-puing bangunan yang
belum bisa digali untuk mencari korban."Kami harap bantuan juga dalam
bentuk pengiriman alat-alat berat," katanya di lokasi gempa. Lokasi yang
hancur tersebar sangat banyak. 

Diharapkan pada lokasi yang diperkirakan banyak korban tertimbun dapat
dikirim alat berat secepatnya. Akibat kurangnya alat berat ini, salah
satu titik yang belum tersentuh evakuasi adalah di reruntuhan bangunan
berlantai lima tempat pendidikan bimbingan belajar Sony Sugema College
(SSC) di Jalan Veteran, Padang. Menurut pemilik SCC,Tony, saat gempa
terjadi diperkirakan ada 40 siswa sedang belajar di dalam bangunan itu. 

Hingga kemarin belum ada upaya evakuasi kepada korban yang diduga masih
terjebak di dalam bangunan yang runtuh. "Kami sudah melapor ke petugas,
tapi belum juga ada yang datang mengevakuasi,"katanya. Dia menyebutkan,
sejak Rabu malam dari puing-puing bangunan sering terdengar jeritan
minta tolong. Namun sejak Kamis pagi suara itu tak terdengar lagi. Dari
informasi di Posko Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak)
Penanggulangan Bencana Sumbar, 4.530 orang anggota Tim SAR (pencarian
dan pertolongan) dari sejumlah unsur telah diterjunkan ke lapangan untuk
mengevakuasi para korban gempa.

Mereka mulai bekerja sejak Rabu malam dan terus berupaya mengevakuasi
para korban. Tim terutama bekerja di lokasi gedung bertingkat yang roboh
dan diperkirakan ada belasan hingga puluhan korban terperangkap di
dalamnya. Di sejumlah titik tampak upaya pencarian dibantu dengan alat
berat, namun sebagian besar upaya pencarian belum mendapat bantuan alat
berat yang menyulitkan upaya evakuasi. Upaya pencarian terutama
difokuskan kepada korban yang diperkirakan masih hidup dan diupayakan
dapat tertolong,meski dalam kondisi luka-luka. 

Korban Tewas 

Di RSUD M Djamil Padang, jenazah korban gempa terus berdatangan. Rumah
sakit terbesar di Kota Padang itu ramai dikunjungi masyarakat yang
melihat daftar nama keluarganya yang tewas dalam musibah gempa. Dari
data Posko Satkorlak,korban tewas akibat gempa hingga Kamis sore menjadi
478 orang.Korban tewas berasal dari Kota Padang, Kabupaten Padang
Pariaman, Kota Solok, Kota Pariaman, dan Kota Bukittinggi. 

Menurut salah seorang petugas Posko Satkorlak, Evi, data terus bertambah
seiring berlangsungnya pencarian korban yang terperangkap di dalam
reruntuhan bangunan. Dari data posko penanganan bencana di rumah dinas
Gubernur Sumbar,korban meninggal dunia paling banyak ditemukan di Kota
Padang, 157 orang. Di Kabupaten Padang Pariaman korban meninggal dunia
154 orang dan di Kota Pariaman korban meninggal dunia 21 orang. Korban
meninggal dunia yang lain ditemukan di Kabupaten Pesisir Selatan,Kota
Bukittinggi, dan Kota Solok.

"Ini bisa terus bertambah," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan
Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie di posko tersebut kemarin. Dalam
pantauan Seputar Indonesia di sejumlah desa di Kabupaten Padang
Pariaman,warga masih terus melakukan evakuasi korban di puing-puing
reruntuhan bangunan rumah.Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman
adalah wilayah yang paling parah terkena dampak gempa. 

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, hingga kemarin
sore fasilitas umum seperti sekolah yang rusak sebanyak 50 dan rumah
ibadah 88 buah. Rumah yang rusak berat mencapai 10.062 rumah. Bupati
Padang Pariaman Muslim Kasim menyatakan, di daerahnya terdapat empat
korong (sebutan untuk dusun) yang permukiman warganya tertimbun
longsoran tanah.Korong adalah struktur pemerintah terkecil di Sumbar.
Keempatnya adalah Korong Lubuk Laweh, Lere Nan Panjang, Pulau Air,
Cumanak di Nagari (desa) Tandikat,Kecamatan Patamuan. 

Di empat desa ini diperkirakan ratusan warga masih tertimbun longsor
yang diakibatkan gempa. Sejak kemarin sore pemerintah setempat masih
terus mendatangkan alat berat untuk memudahkan evakuasi."Ratusan korban
dipastikan masih tertimbun di sana,"ujar Muslim di kantornya di
Pariaman. 

Prioritas Evakuasi 

Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi menyatakan proses evakuasi korban
menjadi prioritas utama di samping pemulihan aktivitas perekonomian,
ketersediaan listrik, transportasi, dan bahan bakar minyak (BBM). Dalam
kunjungan ke Padang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menginstruksikan kepada Gamawan untuk segera mengambil langkah-langkah
tanggap darurat,menyelamatkan korban gempa bumi. Presiden menegaskan
saat ini sampai dua pekan ke depan yang menjadi prioritas adalah
penyelamatan korban bencana.

"Kita harus menyelamatkan warga yang bisa dilakukan, meskipun waktunya
selama dua minggu. Jangan berhenti mengevakuasi jenazah," ujar Presiden.
Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp100 miliar sebagai
langkah penanganan gempa. Saat menjelaskan kronologi gempa,Presiden
meralat penjelasan dari Gamawan Fauzi, yaitu kekuatan gempa yang semula
diberitakan berkekuatan 7,6 SR sebenarnya adalah berkekuatan 7,9 SR. 

Usai meninjau lokasi gempa terparah di Kota Padang, Presiden langsung
menuju ke guest housePT Semen Padang dan bermalam bersama rombongan
terbatas. Rencananya hari ini Presiden akan meninjau korban luka-luka di
Rumah Sakit Padang, serta melanjutkan peninjauan ke lokasi bencana di
Pariaman. (rijan irnando purba/ rarasati syarief/ant)

 

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/273618/38/

 

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<inline: image001.jpg>>

Kirim email ke