sahabat jiwa kemarin, berita duka itu datang padaku. subuh dikala hening yang dingin aku memandangmu,sahabat. tubuhmu terbaring kaku diatas dipan kayu. rapi pakaianmu berdasi dan berjas hitam, kau tersenyum sahabat.
tidak ada yang dapat kulakakukan, kecuali menangis dan menangis. aku tidak bisa meminta malaikat tuk mengembalikan nyawamu, aku tidak bisa berharap Tuhan berikan keajaianNya, hidupkan, bangkitkan dirimu kembali. satu yang selalu kuingat kebaikan, pengorbanan dan kearifanmu menjadi semangat dalam jiwaku selamat jalan sahabat jiwa trimakasih telah mau mengisi hari hariku dengan isian jiwamu yang bersih. [Non-text portions of this message have been removed]