Sumber:
http://inilah.com/berita/citizen-journalism/2008/12/11/68074/tokoh-karo-diabaikan/
Lokasi Bandara Kuala Namo yang terdapat di Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara (Sumut) merupakan areal pemukiman Masyarakat
Karo secara turun temurun dari dulu sampai saat ini.
Dari namanya saja yaitu
Mejuah-juah tanah karo simalem...
Bagi kerbo sada nioga, kuja sada kuje duana // Bagi perik sidua-dua, teridah
sada teridah duana...
(sehati dan sepikiran...)
bujur
jonathan gint.
Mejuah-juah,
Enda tts karo online no 12
http://jerukberastagi.com/TTS-des/tts12.htm
advent tambun
Aron Arts Production dengan resmi merilis DVD Petunjukan cerita rakyat Karo
PAWANG TERNALEM karya sutradara Joey Bangun. Pertunjukan yang didokumentasikan
adalah pertunjukan tanggal 25 Oktober lalu di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail
Marzuki Jakarta. Sebelumnya DVD ini telah dijual eksklusif di
Kompas, Sabtu, 30 Juni 2007
Dari Perang Sunggal sampai Lahan Kuala Namu
Oleh Khaeruddin
Layaknya wilayah lain di Nusantara, dahulu rakyat Sumatera Utara tak pernah
mengenal kepemilikan individual atas tanah. Kedatangan Belanda yang membuka
perusahaan perkebunan menandai dimulainya era kepemili
Presiden: Awasi Delapan Bidang Rawan Korupsi
Jakarta, (Analisa)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan aparat penegak hukum dan seluruh
komponen bangsa untuk mengawasi delapan sektor pemerintahan yang rawan praktek
korupsi dan kolusi.
Saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari
"aras jadi namo" atau "namo jadi aras", hehehe . . . sada
perumpamaan asli etnis Karo, nggambarken sada hukum dialektika
emkap 'kesatuan dari segi-segi bertentangan', pas kang bagi "seh
sura-sura tangkel sinanggel" (Eddy Surbakti). 'Kuala' bas cakap
Melayu ertina pertemuan sungai ras laut atau