Sumber: 
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/07/17541628/benih.gratis.untuk.petani.langkat.dan.karo.diduga.palsu

Gagal panen yang dialami sebagian petani di Kabupaten Langkat dan
Karo, Provinsi Sumatera Utara diduga karena benih gratis yang diberikan
ke mereka palsu. Petani di kedua kabupaten tersebut memanen padi yang
bulirnya tak berisi.Menurut anggota Komisi B Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (daerah pemilihan Langkat) Timbas
Tarigan, dia mendapat laporan petani di kedua daerah tersebut mendapat
benih yang diduga palsu, sehingga hasil panen mereka gagal. Bahkan
sebag ian petani terpaksa memotong batang padi karena bulirnya sama
sekali tak berisi.Kami sekarang tengah mengevaluasi, apakah
benih gratis yang diberikan ke petani tersebut palsu, karena petani
mengeluh panen mereka gagal karena benihnya palsu. Benih palsu ini yang
mengakibatkan mereka gagal panen, ujar Timbas di Medan, Kamis (7/8).Timbas
mengungkapkan, dugaan benih gratis palsu yang didapat petani sangat
wajar mengingat saat itu kebutuhan benih gratis untuk seluruh petani di
Sumut tak bisa dipenuhi semuan ya oleh dua produsen benih, PT Pertani
dan PT Sang Hyang Sri. Menurut Timbas, ada kemungkinan kedua produsen
mendapat sebagian benih gratis hasil penangkaran petani yang kemudian
diberi label sebagai benih produksi PT Pertani maupun PT Sang Hyang Sri.Makanya
kami minta Dinas Pertanian Sumut melacak kemungkinannya. Karena laporan
petani, mereka mendapat benihnya dari pemerintah, sementara pemerintah
kan mendapat benih tersebut dari dua produsen benih ini, ujar Timbas.Selama
kata Timbas, petani tidak pernah bermasalah dengan benih yang mereka
tanam. Justru saat mendapat benih gratis dari pemerintah, hasil panen
mereka gagal. Pemprov Sumut harus bisa mencari siapa yang bertanggung
jawab. Petani sudah rugi karena harga pupuk mahal dan tak bisa mendapat
pupuk bersubsidi, sekarang benih yang mereka dapat diduga palsu,
katanya.Namun Kasubdis Produksi Dinas Pertanian Sumut Lintong
Sitorus mengatakan, kecil kemungkinan kegagalan panen petani di Langkat
dan Karo akibat benih gratis yang palsu. Menurut Lintong, selama bulan
Februari hingga April 2008, pemerintah tak membagikan benih gratis
untuk petani. Panen bulan Juli atau Agustus ini kan , hasil musim tanam
selama Februari-April, sementara pemerintah pada waktu itu tak
membagikan benih gratis, katanya.Menurut Lintong, kemungkinan
kegagalan panen petani di Langkat dan Karo disebabkan oleh serangan
hama. Hanya saja kami belum menerima laporan dari dinas pertanian kedua
kabupaten itu. Kami masih belum tahu apa penyebab kegagalan panen
petani di kedua kabupaten tersebut. Kalau dari target produksi pada
Aram (angka ramalan) I (Oktober-April) dan Aram II (April-Juli), Sumut
masih aman, katanya.Lintong juga menepis dugaan jika benih
gratis yang dipakai petani merupakan benih gratis yang diberikan pada
tahun lalu. Kalau seperti itu, petani yang justru salah, karena berarti
kan labelnya sudah lewat (kadaluwarsa). Benih gratis tahun lalu ya
digunakan untuk musim tanam tahun lalu, ujar Lintong.Menurut
Timbas, dalam waktu dekat DPRD Sumut akan memanggil PT Pertani dan PT
Sang Hyang Sri terkait persoalan ini. Kalau betul benih gratis yang
dibagikan ke petani sebagian merupakan benih palsu, ya kami secepatnya
memanggil kedua produsen tersebut, ujarnya.

Best Regarts

www.dausmedia.cjb.net



      

Kirim email ke