Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/sumatera-utara/golkar-usung-wagirin-ngogesa-2.html
Wagirin Arman (tiga dari kiri) dan Ngogesa Sitepu (dua dari kanan) berfoto bersama pengurus DPP dan DPD Partai Golkar di Hotel Danau Toba Medan, kemarin, setelah keduanya ditetapkan sebagai calon bupati Deliserdang dan Langkat. MEDAN (SINDO) – Partai Golkar resmi menetapkan Wagirin Arman sebagai calon bupati (cabup) Deliserdang dan Ngogesa Sitepu sebagai cabup Langkat. Keputusan ini berdasarkan suara bulat kelompok induk organisasi (KINO), underbow, pimpinan kecamatan, DPD Tingkat II,DPD Tingkat I, dan DPP Partai Golkar dalam rapat pimpinan di Medan tadi malam. Tidak ada nada protes dalam rapat yang dihadiri seluruh organ sayap partai berlambang pohon beringin itu. Sebelumnya, dalam visi dan misi yang disampaikan di hadapan petinggi partai, Ngongesa bertekad menciptakan masyarakat Langkat yang religius, maju, sejahtera, serta mandiri. Sementara Wagirin menyatakan bakal menjalin kerja sama dengan stakeholder sesuai konsep Mebidang (Medan- Binjai-Deliserdang). “Jadi kalau Medan membangun, warga Deliserdang harus merasakan dampak positifnya. Begitu juga dengan Binjai dan sebaliknya. Artinya, saya akan menjalin sharing tanggung jawab dengan seluruh stakeholder di tiga kabupaten/kota tersebut,” ujar Wagirin. Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ali Umri meminta semua kader berjuang memenangkan calon yang telah ditetapkan partai ini. “Karena jika Golkar menang dalam dua pilkada ini, saya yakin target 30% Partai Golkar dalam Pemilu 2009 bisa tercapai, bahkan lebih,” tandasnya. Umri mengakui, ada riakriak kecil atas keputusan partai di Kabupaten Deliserdang. Riak itu muncul dari pihak yang tidak menginginkan Wagirin maju sebagai cabup.Karena itu,dia meminta ketegasan DPP terhadap kader yang tidak mematuhi keputusan bersama. “Kekalahan Golkar dalam beberapa pilkada,baik di Sumut maupun seluruh Indonesia, itu dikarenakan minimnya militansi kader. Selain itu, banyak kader partai yang ikut maju dengan ‘perahu’ lain,”bebernya. Dalam kesempatan itu,dia juga mengajak seluruh kader Partai Golkar di Deliserdang dan Langkat untuk tidak mengikuti ajakan-ajakan pihak tertentu yang menyimpang dari putusan partai. Sementara itu,Koordinator Wilayah (Korwil) NAD Sumut Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu mengatakan,Wagirin dan Ngogesa harus mengajukan tiga nama ke DPP untuk dipilih sebagai calon wakil masing-masing.“Dalam sepekan ke depan mesti sudah dikirim ke DPP,”ujarnya. Di sisi lain, dia menampik anggapan bahwa Golkar Sumut masih merenungi kejadian tragis atas kekalahan Pilgubsu April lalu. “Saat ini kami yakin masih bisa memenangkan calon dalam pilkada bupati. Dari data yang dimiliki, 42% pilkada kabupaten/ kota di seluruh Indonesia, Golkar masih unggul.Kenapa tidak di sini?”katanya. Namun, Burnap –sapaan akrab Burhanuddin Napitupulu– mengakui bahwa untuk pilkada gubernur memang terjadi penurunan.Hal ini dia sebutkan sebagai akibat dari banyaknya kader yang tidak patuh pada putusan partai. Dia pun menegaskan, untuk kader yang melanggar sesuai Juklak 05, Golkar bersikap tegas. “Kader itu harus mundur dari Golkar. Jika kader itu duduk di jabatan struktural partai, dia akan dicopot dari jabatannya,”ungkapnya. Menanggapi perseteruan antara Bappilu dan DPD I Golkar Sumut, Burnap mengungkapkan rencana DPP untuk mempertemukan Amru Daulay selaku Ketua Bappilu Sumut dengan Ali Umri. “Besok (hari ini) akan kami pertemukan keduanya untuk menyelesaikan persoalan ini,”ujarnya. Sebenarnya, Bappilu sewajarnya punya peranan dalam pencalonan anggota legislatif. Hanya, harus ada kesepahaman sejauh mana peran tersebut bisa dijalankan. Sebab, Bappilu dalam konteks ini merupakan lembaga Ad Hoc bentukan partai. Sekadar diketahui, Amru Daulay merasa ditinggalkan DPD Golkar Sumut dalam proses pencalegan. Amru bahkan mengancam mundur dari Bappilu jika tak diberi peran dalam penentuan caleg yang akan bertarung pada Pemilu 2009 mendatang. “Sampai hari ini saya tidak dilibatkan. Saya minta DPD Sumut tidak melakukan hal yang aneh-aneh sebelum DPP memutuskan bagaimana fungsi dan peranan Bappilu dalam penentuan caleg,” ujar Amru yang ditemui SINDO secara terpisah kemarin siang di Kantor Bappilu Golkar Sumut, Jalan Cik Ditiro,Medan. Amru menuding proses pencalegan yang sedang berjalan sangat kental unsur kolusi dan nepotisme. Dia pun menegaskan akan menentang habis sistem pencalegan seperti itu jika diberi peran dalam pencalegan. “Jika diberi peran,yang pertama kali akan saya lakukan adalah membersihkan sistem kekeluargaan itu,”tandasnya. Umri sendiri tidak menampik tudingan Amru tersebut. “Itu tidak masalah sepanjang orangnya berkualitas dan dikenal masyarakat,” ujarnya. (m rinaldi khair/ fakhrur rozi) Best Regarts www.dausmedia.cjb.net