Pupuk di Karo Meroket 150% Kamis, 31/01/2008 KARO(SINDO) Sejak tiga bulan belakangan ini,harga pupuk kimia di Karo melonjak hingga 150%.Untuk mengatasinya,Disperindag meminta petani menggunakan pupuk organik.
Menurut Nia br Ginting ,45, petani asal Berastagi, saat ini dirinya serta beberapa petani lainnya begitu menderita akibat melambungnya harga pupuk.Apalagi harga komoditas pertanian itu sejak beberapa tahun belakangan tidak stabil. Dari sejumlah pedagang pupuk di kawasan Berastagi dan Kabanjahe, hampir seluruh pupuk nonsubsidi mengalami kenaikan. Misalnya saja NPK Basf dari Rp168.000 per sak menjadi Rp345.000 per sak. Lalu,Patent Kali Butir (P x butir) dari Rp185.000 per sak menjadi Rp385.000 per sak, Amapost naik menjadi Rp280.00 dari harga awal Rp135.000. Lalu jenis lainnya,Ferf ek Biru dari Rp200.000 per sak menjadi Rp365.000. Hal senada juga dikatakan petani R Sembiring.Akibat naiknya harga pupuk tersebut, diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang petani banyak mengalami kerugian.Harga pupuk sudah tidak sebanding dengan harga jual komoditas pertanian. Apalagi dengan kondisi lahan pertanian di Karo yang banyak telah kolaps. Masih kata Sembiring, pihaknya sudah berusaha untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yang harganya jauh lebih murah.Namun, pihaknya sulit untuk mendapatkannya. Kalaupun ada,pihak distributor pupuk tidak akan menjual dalam jumlah banyak. Dan saat dibeli harus berbarengan dengan pupuk kimia nonsubsidi lainnya, sesal Sembiring. Hal yang membuat petani semakin menderita lanjut Sembiring lagi, meski harga pupuk mengalami lonjakan harga yang cukup drastis, hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut yang diambil Pemkab Karo. Sampai sekarang belum ada tindakan yang diambil oleh Pemkab Karo. Padahal, mayoritas penduduk Karo berprofesi sebagai petani dan saat ini mengalami kesulitan untuk mengembangkan komoditas pertaniannya, ungkap Sembiring. Sementara itu,James Tarigan, seorang pengecer pupuk mengatakan, harga terpaksa dinaikkan. Sebab, harga pembelian pupuk dari distributor juga sudah naik drastis. Mengenai pupuk bersubsidi, James mengaku beberapa bulan belakangan juga kesulitan mendapatkan pasokan dari pihak distributor. Pupuk nonsubsidi harganya mengalami peningkatan, dan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, kami juga harus turut membeli pupuk nonsubsidi dari pihak distributor, sebutnya. Kadis Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Karo Hendri Ginting tidak menyangkal adanya kenaikan harga pupuk belakangan ini. Hal itu disebabkan ikut naiknya bahan aktif pupuk yang umumnya didatangkan dari mancanegara. Untuk mengatasi kenaikan harga pupuk tersebut, pihaknya sudah menyosialisasikan ke petani untuk menggunakan pupuk organik. Sebab, bahannya mudah didapatkan di Karo. Kita telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pertanian Pemkab Karo untuk menyosialisasikan penggunaan pupuk organik tersebut, ujar Hendri Ginting. (makmur sembiring) Best Regarts www.dausmedia.cjb.net --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.