IPB Tawarkan RAMP Untuk Berdayakan Warga Miskin
  Bogor (SIB)
Institut Pertanian Bogor (IPB) terus mengupayakan berbagai program yang 
dapatmemberdayakan masyarakat akar rumput, dan tawaran terbarunya adalah 
melalui Recognition and Mentoring Program (RAMP), sebagai program memberdayakan 
masyarakat miskin dan kurang mampu di berbagai daerah tertinggal, melalui 
pendekatan aplikasi teknologi kerakyatan.
Direktur RAMP-IPB, Dr Ir Aji Hermawan MM, di Bogor, Minggu menjelaskan, lembaga 
yang dipimpinnya dibentuk untuk memfasilitasi pengembangan invensi dan inovasi 
yang berorientasi kepada hasil (impact oriented).
Menurut dia, lembaga pelaksana utama RAMP Indonesia atau disebut Principle 
Operating Institution (POI) adalah RAMP-IPB dengan diinisiasi oleh The Lemelson 
Foundation (TLF).
TLF merupakan sebuah lembaga filantrofi yang didirikan oleh Jerome Lemelson. 
Lemelson adalah salah satu penemu berkewarganegaraan Amerika Serikat yang 
paling produktif, dengan jumlah paten individu nomor dua terbanyak setelah 
Thomas Alfa Edison.
Dijelaskannya bahwa Lemelson memanfaatkan kekayaannya guna memberikan 
inspirasi, mendorong, dan mengakui keberadaan para penemu, inovator, dan 
wirausaha, yang mengembangkan penemuan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan 
berkelanjutan.
Mengenai tujuan jangka panjang RAMP adalah pengentasan kemiskinan melalui 
pengembangan aplikasi teknologi yang efisien dan efektif, penciptaan lingkungan 
kondusif bagi tumbuhnya invensi dan inovasi, serta mengisi kesenjangan antara 
kebutuhan dan pasokan teknologi di masyarakat.
"RAMP-IPB melaksanakan program nyata yang manfaatnya sangat dirasakan 
masyarakat melalui pendekatan WEHAB (Water, Energy, Health, Agriculture, 
Biodiversity), yakni air, energi, kesehatan, pertanian, dan biodiversitas," 
kata staf pengajar IPB yang juga mantan Ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) 
Nahdlatul Ulama (NU) di Inggris Raya itu.
Program utama yang dikembangkan, yaitu memfasilitasi mentoring, melakukan 
peningkatan kapasitas technopreneurship mahasiswa, dan melakukan studi 
kebijakan.
Kegiatan utama RAMP adalah memberikan fasilitasi inkubasi teknologi yang 
komprehensif, mencakup aspek pengembangan teknologi maupun aspek bisnis baik 
terkait studi pasar, studi kelayakan maupun perencanaan bisnis.
Sedangkan sasaran utamanya adalah para inovator dan inventor, baik yang berasal 
dari akar rumput maupun mahasiswa yang akan mengembangkan, 
mengkomersialisasikan, dan memasarkan inovasi dan invensi mereka.
Disampaikannya bahwa sepanjang tahun 2007, RAMP-IPB telah menyelenggarakan 
beberapa program, antara lain melalui melalui One-day Technopreneurship 
Workshop pada 12 Mei 2007 di IPB yang melibatkan 110 peserta dari berbagai 
kampus di Bogor.
Selain itu, juga menyelenggarakan program pelatihan technopreneurship Intensif 
(Intensive Student Technopreneurship Program/I-STEP). Kegiatan ini 
diselenggarakan pada 24 Juli-16 Agustus 2007, dengan melibatkan 54 peserta dari 
18 perguruan tinggi hasil seleksi dari 500 kampus di Indonesia.
Direncanakan, pada tahun 2008 mendatang, selain melanjutkan program rutin 
tahunan, RAMP-IPB akan mengembangkan berbagai program yang terkait peningkatan 
aplikasi teknologi kerakyatan. Sejumlah program yang dikembangkan itu, 
diharapkan dapat memberdayakan masyarakat akar rumput, sehingga mengurangi 
angka kemiskinan yang ada.
Sebagai kampus yang peduli di bidang pengembangan pertanian dan pedesaan, RAMP 
IPB itu diyakini akan bisa membantu memberdayakan masyarakat miskin dan kurang 
mampu di berbagai daerah di Indonesia, demikian Aji Hermawan. (Ant/x)

       
---------------------------------
Sök efter kärleken! 
Hitta din tvillingsjäl på Yahoo! Dejting: http://se.meetic.yahoo.net

Reply via email to