menjawabnya?
Loreta
--- On Mon, 23/6/08, Joey Bangun <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Joey Bangun <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [tanahkaro] Re: SUMUT, tempat pertarungan sengit antar-etnis
To: tanahkaro@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, 23 June, 20
Ayo gerak terus anak-anak muda
Sejarah dibangunkan kembali, sejarah perjuangan kemerdekaan.
Sudah terlalu lama dan terlalu jauh anak-anak Indonesia dibohongi
dengan sejarah oleh penguasa bangsa sendiri terutama selama 30 tahun
lebih kekuasaan Orba. Tetapi ini juga sejarah (sejarah kekuasaan)
ya
t;
To: tanahkaro@yahoogroups.com; Komunitas Karo <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, June 22, 2008 11:26:14 PM
Subject: Re: [tanahkaro] Re: SUMUT, tempat pertarungan sengit antar-etnis
Membaca tulisan ini, teringat akan naskah drama yang sudah dipersiapkan.
Sedikit petikan naskah ceritanya :
Berhentinya
Membaca tulisan ini, teringat akan naskah drama yang sudah dipersiapkan.
Sedikit petikan naskah ceritanya :
Berhentinya perang sunggal Belanda merasa lebih kuat, untuk memperluas
perkebunan ke daerah langkat, daerah kuta buah uruk ( bahorok ), kuta
mbelin, kuta mbaru yang didirikan oleh marga pera
--- In tanahkaro@yahoogroups.com, MU Ginting <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> SUMUT, tempat pertarungan sengit antar-etnis
> Â
> Sejak permulaan zaman kemerdekaan Sumut dihegemoni oleh orang-orang
Tapsel/Mandailing. Gubernurnya boleh dikatakan turun-temurun orang
dari daerah ini. Para gubernur ber