Mejuah-juah Kila dan miliser sekalian,
Kemarin sore kami ke situs Putri Hijau (Ada Bang Jon ModalPencawan
dan Keluarga, Andreas Bangun dan beberapa teman lagi).
Sambil makan tasak telu kami bicang-bincang dengan penjaga situs dan
penduduk yang ada di situ. Tiba-tiba aku teringat dengan email Ki
Mejuah-juah,
Nina Si Laga Man la pang besor:
"BTW, soal penghentian buldoser menghancurkan benteng Putri Hijau
telah dapat kita amankan. Tapi, what next? Hanya menghentikan
penghancuran saja? Tidak ada yang bisa kita buat lebih lanjut?"
'
Tidak ada yang bisa kita buat lebih lanjut
Kita it
Mejuah juah Kila,
Aku lanai bo ku eteh erbelas kila, enggo megogosa ate..
Bujur
Eddy Surbakti
2008/5/29 MU Ginting <[EMAIL PROTECTED]>:
> Melala pemikiren, melala pikiran hidup ibas penyelamatan site enda,
> penting ula kita medem (Eddy). Muat lalana usul, aksi, pemikiran,
> kuakap tetap nge
--- In tanahkaro@yahoogroups.com, "MU Ginting" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:>
"... Encage soal turis si singetken Pa Canggah. Pertandingan 'putri
hijau modern', ilengkapi ras pertandingan ridi putri hijau bas pancur
putri hijau adah ndai, umumken ke seluruh dunia, penonton dari seluruh
dunia, apalagi
Melala pemikiren, melala pikiran hidup ibas penyelamatan site enda,
penting ula kita medem (Eddy). Muat lalana usul, aksi, pemikiran,
kuakap tetap nge muat jilena, atau muat deherna kita ku tujuan.
Unimed enggo arah lebe bas soal enda. Salut.
'Satukan uang makan' nina sembuyak Pa Canggah, sada
aset sejarah nasional, tak mungkin ada gantinya, kalau sudah dihapus
akan hilang untuk selama-lamanya. Sebelum ini terjadi perlu sinergi
seluruh kekuatan yang ada, dari segi hukum kerahkan kekuatan ahli
hukum, kekuatan pengetahuna sejarah, pengetahuan
etnologi/antropologi, wartawan/jurnalis medi