Masyarakat Sumatera Utara juga tercatat sebagai pengonsumsi beras tertinggi di 
Indonesia. He he.....gak tau dia...
 
 
 
PERTANIAN
Sumut Tergolong Rawan Pangan
Jumat, 13 Agustus 2010 | 02:52 WIB


Medan, Kompas - Sumatera Utara masuk ke dalam salah satu provinsi rawan pangan 
di Indonesia. Masih ada sebagian penduduk Sumatera Utara yang angka kecukupan 
energinya sekitar 70 persen dari tingkat kecukupan energi sesuai pola pangan 
harapan, sebesar 2.000 kilokalori per kapita setiap harinya. Masyarakat 
Sumatera 
Utara juga tercatat sebagai pengonsumsi beras tertinggi di Indonesia.
Padahal, menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumut Setyo Purwadi, 
salah satu parameter pola pangan harapan adalah keragaman asupan pangan 
individual serta keseimbangan gizi dan nutrisi. Tingkat konsumsi beras di Sumut 
mencapai 136 kilogram per kapita setiap tahunnya. Angka ini jauh lebih tinggi 
dibanding rata-rata konsumsi beras nasional sebesar 102 kg per kapita setiap 
tahunnya.
”Padahal, kalau mau memenuhi standar pola pangan harapan, bukan hanya beras 
yang 
dihitung, melainkan juga tingkat konsumsi biji-bijian dan umbi-umbian hingga 
konsumsi protein nabati dan hewani,” kata Setyo di Medan, Kamis (12/8). Pola 
pangan harapan merupakan penilaian kualitas mutu pangan penduduk. Skor sempurna 
pola pangan harapan adalah 100.
Menurut Setyo, dengan tingkat konsumsi beras yang tinggi, sama artinya 
keragaman 
pangan belum tercapai di masyarakat Sumut. ”Skor pola pangan harapan di Sumut 
baru mencapai 81,1, akan sangat sulit mencapai target 94 pada tahun 2014 jika 
konsumsi beras masih tinggi,” katanya.
Data Badan Ketahanan Pangan Sumut menyebut, daerah dengan tingkat kerawanan 
pangan tertinggi di Sumut adalah Pulau Nias. ”Empat kabupaten di Pulau Nias 
seluruhnya masih dalam kondisi tingkat kerawanan pangan yang tinggi. Berikutnya 
Mandailing Natal dan daerah-daerah di Dataran Tinggi Bukit Barisan. Yang 
mengejutkan, Medan juga termasuk daerah rawan yang sama dengan daerah di 
Dataran 
Tinggi Bukit Barisan,” kata Setyo.
Ketua Tim Teknis Dewan Ketahanan Pangan Sumut Prof Bilter Sirait mengatakan, 
masih ada sekitar 11,2 persen dari rumah tangga miskin di Sumut yang rawan 
pangan. Sedikitnya 26 kecamatan di seluruh Sumut masuk kategori rawa pangan. 
”Masih ada sekitar 465.000 penduduk yang asupan energinya masih 70 persen dari 
kategori sesuai pola pangan harapan (2.000 kilokalori per kapita per hari),” 
katanya.
Bilter mengungkapkan, kondisi ketahanan pangan Sumut juga terancam oleh 
konversi 
lahan. ”Tingkat konversi ini memang tak ada yang pasti angkanya. Tetapi, dua 
tahun terakhir luas panen menurun,” katanya. (BIL)


      

Kirim email ke