JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI 
(BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, mulai Senin (13/7) sampai Sabtu (18/7), berada di 
Australia. Ia memimpin delegasi yang terdiri dari wakil Departemen Pertanian, 
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dan mitra kerja penempatan TKI ke 
luar negeri.
"Kami ingin melakukan kerjasama penempatan TKI ke Australia untuk sektor formal 
bidang pendidikan, kesehatan, hospitality (rumah sakit dan spa therapy), 
konstruksi, dan teknologi informasi, dengan pihak pemerintah Australia," kata 
Jumhur ketika menghubungi Kompas di Jakarta, Senin (13/7), dari di Australia.
Kerjasama ini dimungkinkan, karena Australia merupakan pasar potensial bagi 
penempatan TKI formal, selain alasan lokasinya  yang cukup strategis dalam arti 
dekat dengan Indonesia. Apalagi, Australia menyediakan sistem perlindungan 
maupun fasilitas gaji yang sangat baik bagi TKI untuk sektor pekerjaan 
tersebut. 
"Di samping itu, tujuan delegasi juga untuk menjajagi agenda counter trading 
antara pemerintah Indonesia dan Australia di sektor peternakan sapi, mengingat 
Australia telah mengekspor sebagian besar komoditas hasil ternak sapi ke 
Indonesia, sebaliknya Indonesia kini diberi kesempatan menempatkan TKI pada 
sektor peternakan dan industri pengolahan daging sapi," ujarnya.
Australia dipandang masih kekurangan tenaga kerja asing untuk hal itu, termasuk 
kekurangan tenaga kerjanya pada sektor pekerjaan fomal baik kesehatan, 
hospitality, konstruksi, dan IT.
Meski sejauh ini terdapat sejumlah TKI yang berhasil bekerja di Australia, 
menurut Jumhur, pasar kerja di Australia belum banyak ditembus oleh TKI. 
Diantaranya karena persyaratan bahasa Inggris yang kurang merata dikuasi TKI.
Selama di Australia, delegasi akan mengunjungi Canberra, Melbourne, Darwin, dan 
Sidney untuk mengadakan pembicaraan dangan pihak pemerintah di sana. Delegasi 
juga akan berkunjung ke peternakan sapi dan industri pengolahan daging sapi di 
Darwin, serta mengadakan forum dialog dengan TKI di Sidney.
 

Arman Ginting
0812 48609476

Reply via email to