Minggu, 18/10/2009 22:57 WIB Laporan dari Wassenaar Palapa Siap Bantu Berdayakan Warga Tertinggal Eddi Santosa - detikNews Wassenaar - Perhatian awal organisasi kaum profesional Indonesia di Belanda ini untuk memberdayakan dan memajukan masyarakat daerah terpencil di tanah air, terutama pendidikan anak-anak.
Secara simbolis peluncuran Perhimpunan Tenaga Ahli dan Profesional Indonesia (Palapa) dilakukan oleh William de Weerd, MBA di Sekolah Indonesia Nederland (SIN), Wassenaar, Sabtu (17/10/2009), dihadiri Staf Ahli Menteri Kehutanan Ir. H. Irwansyah Tandjung dan masyarakat profesional Indonesia di Belanda. "Ini organisasi nirlaba, yang berupaya memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat Indonesia dengan menggunakan keahlian yang dimiliki para anggotanya," ujar Direktur Palapa Drs. Seno Soemadji, Ak kepada detikcom. Beberapa proyek cukup layak seperti dibahas dalam seminar seusai peluncuran antara lain adalah instalasi panel sel surya untuk daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. "Dengan biaya Rp 4,5 juta kita bisa mengimplementasikan panel surya yang mampu menghasilkan energi 36 kVh per bulan," ujar Wakil Direktur bidang Dana Usaha Ir. Eko Hardjanto. Menurut Eko, bagi daerah terpencil catu energi sebesar itu sangat berarti nilainya. Sebagai perbandingan, biaya ini setara dengan investasi per rumah yang harus dikeluarkan PLN untuk membangun infrastruktur baru jaringan listrik. Dampak sosial proyek sel surya ini akan sangat signifikan. Warga daerah terpencil dapat mengakses informasi melalui radio dan anak-anak mereka dapat memperoleh penerangan cukup layak di malam hari untuk belajar. "Dalam suatu studi di masyarakat nelayan terpencil, pemberian listrik 50 watt per keluarga sangat membantu meningkatkan perekonomian mereka, karena ada kesiapan lebih baik sebelum pergi mencari ikan," tegas Eko. Belajar Jarak Jauh Untuk daerah-daerah 'terpencil cukup berkembang' yang sekurangnya sudah mempunyai jaringan listrik PLN namun guru sulit didapat, Palapa juga akan berusaha mengimplementasikan program belajar jarak jauh tanpa memerlukan prasarana sekolah. Untuk program ini Palapa akan melakukan survei dan menginventarisir daerah-daerah mana yang memenuhi syarat. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan setempat, terutama dalam mengatasi tantangan ketersediaan internet, selanjutnya akan dikaji dan dibuat sentra belajar jarak jauh ini. Palapa sendiri sudah siap dengan menyediakan perangkat lunak aplikasi berbasis internet yang memiliki kemampuan mensimulasikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tanpa mengharuskan kehadiran fisik guru di kelas. Beasiswa dan Facebook Wakil Direktur bidang Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Ristek) Palapa Ahmadsyah Alghozi Nugroho, SKom, MM sudah menyiapkan aplikasi online untuk distribusi beasiswa. "Pada dasarnya aplikasi ini dibuat dengan memanfaatkan Facebook yang saat ini digunakan oleh lebih dari 8 juta pengguna aktif di Indonesia," terang pria yang biasa disapa Holly ini. Dengan jumlah pengguna cukup fenomenal itu, ada peluang untuk memobilisasi para pengguna Facebook agar terlibat dalam upaya membantu pendidikan sesamanya di Indonesia dengan cara sederhana, sesuai dengan sifat dasar aplikasi jaringan sosial yang berbasis komunitas, terbuka, terintegrasi dan berlandaskan kepercayaan. Menurut Holly, aplikasi Facebook yang akan dibuat ini akan berperan sebagai media perantara untuk mengumpulkan data-data calon penerima bantuan dan pemberi bantuan, beserta rekomendasi dari pengguna Facebook lain. Pada gilirannya ketika kedua belah pihak saling bertemu, akan ada ketertarikan untuk menjalin kerjasama sesuai dengan kesepakatan masing-masing. "Tantangannya adalah bagaimana membuat aplikasi ini dengan disain semenarik mungkin, agar tercipta komunitas aktif," demikian Holly. (es/es) __________________________________________________ Använder du Yahoo!? Är du trött på spam? Yahoo! E-post har det bästa spamskyddet som finns http://se.mail.yahoo.com