Hari ini ada kawan yang menyapa lewat YM. Dia ingin menyetup broadband untuk perusahaannya yang bergerak di bidang konstruksi. Inilah dia hasil surveynya:
512kbps (dedicated) 38 juta per bulan, belum termasuk Telkom. Approx. US$4000! 384kbps (adsl, undedicated) 3,5-5 juta per bulan, plus biaya Telkom 1,5 juta per bulan. Lumayan, "hanya" US$600 per bulan. Padahal kalau perusahaan dia bisa afford 512kbps dengan harga, say, US$100 saja per bulan (ini juga masih muahal), produktivitas bisa meningkat berlipat-lipat. Apa mau tunggu Vietnam bikin low-cost broadband dulu, entar gigit jari lagi...:-( Kira2 gimana caranya biar broadband di Indonesia bisa murah? Apa cukup dengan meniadakan monopoli Telkom (entar ada politisi yang bilang "nasionalisme"!). Wassalaam, Nano ___________________________________________________________ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de