On Wed, 16 Mar 2005 17:12:39 +0900, Achmad Husni Thamrin
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
...
> Anjing gigit orang adalah sebuah kejadian. Orang gigit anjing pun
> adalah sebuah kejadian.
> Tetapi yang mana yang lebih punya nilai berita?
...
Tergantung, kalau untuk daerah dimana tidak ada anjing,
maka
On Wed, 16 Mar 2005 17:12:39 +0900, Achmad Husni Thamrin
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On Wed, 16 Mar 2005 08:42:43 +0900, Pakcik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kenapa media tradisional menjadi tidak relevan hanya karena media itu
> tidak menangkap dan memberitakan semua kejadian?
> Apakah Anda be
On Wed, 16 Mar 2005 14:13:44 +0700, N e o <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >Bagaimana blog mengatasi ini? blog membentuk jaringan sosial itu
> >secara virtual. Tiap individu tidak bisa menghindar dari jaringan ini
> >selama masih patuh pada kodratnya sebagai mahluk sosial. dengan blog,
> >batasan vi
On Wed, 16 Mar 2005 08:42:43 +0900, Pakcik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Media tradisional seperti detik akan menjadi tidak terlalu significan
> lagi di masa depan. karna beritanya akan basi (blog akan lebih cepat),
> dan tidak bisa menjangkau semua sumber berita. bagaimana detik
> menjangkau be
On Wed, 16 Mar 2005 08:42:43 +0900, Pakcik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bagaimana media tradisional mengatasi ini? media tradisional hire
> ratusan wartawan, dan disebar mencari berita dan hasilnya disebar ke
> seluruh pelosok negri. detik walaupun online masih berupa media
> tradisional, cara
On Wed, 16 Mar 2005 01:41:39 +0700, Yulian Firdaus H.
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> sedikit berteori ah...
berteori juga ah.
coba bayangkan Indonesia tanpa media tradisional online maupun offline
(koran, televisi, radio). bagaimana berita sampai dari satu daerah ke
daerah lain? saksi mata akan
Yulian Firdaus H. wrote:
jika situs berita tak punya feed berarti situs tersebut tidak ingin
BERINTERAKSI dengan perkembangan teknologi, terlalu ego menurut saya.
kapan nih detikcom punya official RSS Feed?
Saya mengambil beberapa feed yang disediakan http://moreover.com
ternyata di sela-sela beri
On Tue, 15 Mar 2005 13:52:12 +0100, Ikhlasul Amal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> He, he... tidak usah bersedih, Mas Donny. :)
> Barangkali sebelumnya masih kurang jelas karena seperti dianalogikan
> dengan mengirim artikel untuk media massa cetak, yang dapat honor per
> artikel yang dimuat (saya