Ceuk beja, salah saurang calon presiden Amrik ti Partey Demokrat, blasteran urang Hideung jeung urang Bule, Barrack Obama. Obama oge keur budakna kungsi di Indonesia, dibawa ku indungna nu kawin deui jeung urang Indonesia. Keur SDna Obama kungsi sakola di Indonesia, tah ieu nu jadi cilaka, Obama diserang (meureun ku lawan politikna) gara-gara cenah kungsi sakola di "Madrasah".
Geuning urang Amerika oge, teu kabeh resep maca, kurang informasi, tepi ka "madrasah" wae disebut sakola kaum militan jeung teroris ....hehehehe. Isue ieu sigana dihaja dipecenghulkeun ku politikus lawan politik Obama keur "ngabeubeutkeun" Obama, ngamanfaatkeun masyarakat Amerika nu sabagian kurang atawa tara maca, jadi teu nyaho kondisi di nagara batur. Teu di urang, teu di Amerika, geuning nu disebut kaum politikus mah kadang-kadang ngomongna sok "asbun" ...... nu penting tujuan manehna hasil. Nyanggakeun wartosna tina detikcom: 24/01/2007 12:59 WIB Barack Obama Diserang Gara-gara 'Madrasah' Arifin Asydhad - detikcom Barack Obama. Saat ini menjadi senator (atas), Barack kecil saat tinggal di Jakarta (bawah) Jakarta - Barack Obama serius untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS 2008. Pertengahan Februari 2007 nanti, Barack akan meresmikan niatnya untuk maju sebagai calon presiden. Tapi, belum apa-apa, Barack sudah diserang dengan isu 'madrasah'. Serangan untuk Barack Obama muncul di banyak media di AS. Dari media internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Banyak juga kaum blogger yang mendiskusikan kaitan Barack Obama dengan 'madrasah' selama di Indonesia. Entah apa sebetulnya yang membuat warga AS merasa gerah dengan 'madrasah', sehingga mempermasalahkan Barack dengan madrasah. Namun, ditilik dari berbagai artikel yang menjamur di internet, sebagian orang-orang AS menilai 'madrasah' sebagai sekolah bagi kaum muslim militan. Bahkan, ada artikel yang menulis madrasah menghasilkan ekstremis dan teroris. Di Indonesia, madrasah merupakan istilah yang biasa didengar. Madrasah merupakan bahasa Arab yang berarti 'tempat belajar'. Biasanya, di madrasah, seseorang belajar tentang agama, meski tidak semua. Bahkan, Departemen Agama (Depag) juga menamakan sekolah- sekolah di bawahnya juga dengan madrasah. Ada Madrasah Ibtidaiyah setingkat SD, Madrasah Tsanawiyah setingkap SMP dan Madrasah Aliyah setingkat SMA, yang juga kurikulumnya hampir sama dengan sekolah- sekolah umum di bawah Departemen Pendidikan Nasional (Depkdiknas). Karena itu, sangat keterlaluan bila 'madrasah' dianggap warga dan media AS sebagai sekolah orang muslim miltan, apalagi disebut sebagai tempat belajar yang melahirkan radikalisme dan terorisme. Jangan-jangan, isu 'madrasah' ini muncul ke permukaan publik AS sebagai upaya untuk menjegal laju Barack Obama menjadi presiden AS. Seperti dikutip abc7chicago.com, Barack Obama membantah telah bersekolah di madrasah selama tinggal di Indonesia. "Ketika saya berumur 6 tahun, saya masuk ke sekolah umum Indonesia yang memang sebagian besar muridnya muslim, karena negara Indonesia berpenduduk 90% muslim. Tuduhan bahwa pada umur 6 sampai 7 tahun saya belajar sesuatu selain matematika, ilmu pengetahuan dan membaca adalah menggelikan," kata Obama mengomentari tuduhan dirinya bersekolah di madrasah. Penelusuran detikcom, Barack yang di masa kecilnya dipanggil Barry, memang pernah tinggal di Indonesia. Barry tercatat pernah bersekolah di SD Fransiskus Asisi yang dikelola yasasan Katolik di Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Barry juga pernah bersekolah di SD Besuki yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat. Barry tinggal bersama ibu kandungnya, Ann Dunham dan ayah tirinya, Soetoro, Lolo Soetoro, antara tahun 1969-1971. Barack Obama kini menjadi senator AS dari negara bagian Illinois. Politisi yang lulusan Harvard University ini mengaku pernah menjadi muslim. Untuk diketahui, ayah kandungnya merupakan seorang muslim dari Kenya. Namun, saat ini, Barack menjadi pemeluk Kristen yang taat. (asy/nrl)