Ditulis oleh Fauzan   
Senin, 07 Januari 2008
Kapan Persib terakhir kalinya merajai dunia persepakbolaan Indonesia. Semua 
sepakat akan menjawb 1995 atau liga Indonesa pertama atau 13 tahun yang lalu. 
Bagi Persib 13 tahun tanpa gelar adalah hal yang tidak dapat dibanggakan dan 
tidak dapat diterima oleh kalangan manapun di semua elemen tim Persib, baik 
bobotoh maupun manajemen. Di masa lalu, Persib dalah tim yng sangat ditakuti. 
Jangankan untuk dilawan, mendengar namanya pun tim lain sudah gentar dan 
berdebar melawan tim sebesar Persib. Sekarang, keadaan seolah berbalik. Tim-tim 
lain sudah sangat biasa mendengar nama Persib dan Persib bukan lagi nama yang 
harus ditakuti, dan mereka pun gembira kalau berhadapan dengan Persib.
 
Prestasi masa lalu Persib masih tercium dan terdengr sampai sekarang. Kerinduan 
semua elemen tim untuk mencapai hasil maksimal terus bergelora. Tapi prestasi 
yang ditunggu tidak juga datang, dan prestasi itu seolah hanyalah sebuah 
sejarah. Sejarah perjalanan kehidupan tim Persib Bandung.

Sebenarnya, kehebatan Persib di masa lalu terus mengganggu sampai sekarang. Tak 
heran semua elemen Persib seolah terkena penyakit Post Power Syndrom, sebuah 
penyakit yang merasa dirinya hebat, walau kejayaan itu telah lama lewat. 
Penyakit ini muncul ketika kita berada dalam titik bawah kehidupan dan kita 
secara tidak sadar, tidak mengakui bahwa kita bukan lagi kita yang dulu, dalam 
hal ini Persib. Tim Persib bukan tim Persib yang dulu, yang selalu ditakui 
lawan-lawannya dan selalu mendapatkan hasil maksimal di setiap kiprahnya.

Penyakit itu seolah menghinggapi kita, khususnya di musim 2007 yang lalu. 
Kenangan masa lalu seolah kembali terulang, ketika Persib berhasil menjuarai 
wilayah barat paruh pertama, bahkan mengalahkan PSM Makasar yang merupakan 
juara dari wilayah timur. Akan tetapi, takdir mengatakan lain, dan Persib pun 
akhirnya tersingkir.

Gejala-gejala penyakit ini, bisa kita lihat dalam beberapa pertandingan kandang 
Persib. Gejala emosi, misalnya cepat tersinggung dan gejala perilaku, misalnya 
lebih mudah melakukan pola-pola kekerasan atau menunjukkan kemarahan sangat 
terlihat pada kelakuan bobotoh di partai kandang. Tak ayal kelalkuan ini 
merugikan tim Persib sendiri. Selain pemain tidak dapat bermain lepas karena 
terus dituntut menang, tim Persib pun harus menerima hukuman menjalani partai 
usiran, yang kemudin masih diwarnai oleh pelemparan-pelmparan misalnya yang 
terjadi pada kubu Persitara.

Kita pun mengalmi gejala yang menginginkan selalu dihargai dan dihormati orang 
lain. Kita seolah tidak senng ada pihak lain yang tidak menghargai dan 
menghormati kita dan harga diri kita pun seolah menghilang, sehingga eksistensi 
kita sangat ingin diakui oleh orang lain. Ketika kita merasa tersinggung dan 
tidak dihargai, maka amarah lah yang selalu datang sebagai wujud rasa ingin 
dihargai ini.

Begitu pula halnya yang terjadi di bagian manajemen Persib. Sikap ke-aku-annya 
sangat kental, sehingga sulit menerima masukan dari pihak lain. Lihatlah 
bagaimana mereka keukeuh menerima dana APBD, bahkan akan menolak ikut LSI musim 
depan, dan tetap akan menerima dana APBD dalam bentuk hibah. Tak peduli apakah 
dana ini sampai memotong dana kesehatan, bencana, pendidikan, dll. Yang penting 
Persib menang, selalu itu kata-kata yang muncul pertama kali. Padahal jika kita 
melihat secara jernih, ketika Persib mandiri, maka banyak sekali keuntungan 
yang bisa diperoleh, baik bagi Persib sendiri maupun bagi perkembangan kota 
Bandung tercinta.

Awas, penyakit ini telah menghinggapi sebagian kita sebagai elmen tim Persib 
Bandung. Kita harus sadar, bahwa kejayaan tidak bersifat kekal, dan kita harus 
bersiap menghadapi ini. Ketika kita berjaya, hendaklah kita selalu rendah hati 
dan tidak merendahkan pihak yang lainnya. Dan ketika kejayaan terlepas, maka 
sikap kita adalah menerima dan memperbaiki hal-hal yang kita anggap kurang, 
bukan malah melakukan hal-hal yang negtif, marah, atau tidak mendengar masukan 
orang lain. Mari kita sikapi kehidupan dengan sewajarnya.

Wassalam

Go-Persib.com

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Kirim email ke