KOMPAS, Minggu, 04 Desember 2005

Pengarang dan Momentum
----------------------

>> Wilson Nadeak


Dalam sebuah perjumpaan antara Gayus Siagian dengan Ayip Rosidi, Ayip 
mengatakan bahwa ia baru
sembuh dari sakit. Reaksi Gayus yang spontan, 'Sering-seringlah kau sakit!' 
Mengapa Gayus Siagian
bereaksi seperti itu? Soalnya, menurut cerita Ayip, kalau ia sakit, biasanya ia 
justru menulis
kreatif. Di bawah tekanan rasa sakit, Ayip produktif. Maksud Gayus, kalau Ayip 
sakit, ya banyaklah
karyanya. Itu dahulu. Entahlah sekarang.

Tidak seorang pun tahu pasti kapan ia menulis kreatif. Ada pengarang malam, ada 
pengarang siang,
ada pengarang subuh, sesuai dengan 'mood' dan kebiasaan masing-masing. 
'Inspirasinya' mengalir
sesuai dengan kondisi yang sudah terbentuk dalam kebiasaan pengarang yang 
bersangkutan.

Salah satu hal yang menarik, momentum untuk pengarang untuk melahirkan 
karya-karyanya, mereka yang
berada di bawah 'tekanan.' Kondisi yang menekan itu menjadi momentum yang baik 
baginya untuk
melahirkan karya yang otentik, segar, dan menarik. Misalkan, seorang pengarang 
yang dikejar oleh
tenggat waktu (deadline) cenderung akan menyelesaikan karyanya dalam suasana 
'mood' yang terfokus.
Karangan yang hendak diciptakannya itu sudah lama mewujud di dalam benak, 
tetapi tangan terasa
enggan untuk menuangkan ke atas kertas. Ada rasa 'enggan' yang bentrok dengan 
tuntutan waktu, yang
'memaksa' pengarang harus melahirkan karangannya. Karena desakan batas waktu, 
pengarang mencoba
'mengalahkan rasa enggannya' dan kemudian menuangkan ide, gagasan, dan 
ceritanya ke dalam kertas.
Begitu ia menulis paragraf awal, kisahnya pun mengalir dengan deras bagaikan 
sungai yang
terbendung yang tiba-tiba meluap dan mengalir secara alamiah. Tekanan waktu, 
menit-menit yang
terakhir, telah membuat ia bebas menuangkan ceritanya.

Tekanan yang lain mendorong seorang pengarang memboboti karyanya ialah masalah 
ruang yang
tersedia. Dalam benak pengarang, mau tidak mau, ia harus menghadapi realitas 
bahwa jumlah kata
yang diperlukan untuk kolom media yang hendak dikiriminya terbatas. Batas itu 
mungkin antara 1.500
kata sampai 2.000 kata. Haruskah ia menghitung kata setiap halaman yang 
ditulis? Tentu saja tidak.
Pengarang profesional mengetahui betul berapa kata kira-kira dalam satu halaman 
folio atau kuarto
(dengan persyaratan spasi), dan ia harus berpikir keras dalam batas 'tekanan' 
jumlah kata ini. Ia
harus menimbang kata yang bernas, menarik, segar, dan menginti. Di sinilah 
kreativitas seorang
pengarang dipertaruhkan. Ia harus melahirkan karya yang utuh dalam ruang yang 
ada!

Sebagian cerita pendek (cerpen) dan karya pengarang India, Rabindranath Tagore, 
lahir dalam
momentum tekanan 'naskah yang kurang' dan terpaksa mengisi majalah yang 
dipimpinnya dengan
cerpen-cerpennya sendiri. Kurangnya naskah yang bermutu dan karena ia pun 
seorang pengarang yang
tidak sekadar mengisi kolom atau halaman yang kosong (demi reputasinya), harus 
menulis yang
bermutu sastra! Energi kreativitasnya dikerahkan secara total untuk mengisi 
halaman yang harus
terbit dan kalau tidak dalam momentum yang demikian, kita tidak akan menikmati 
sejumlah karya
cerpen Tagore!

Inspirasi muncul kapan dan di mana saja, tetapi melahirkannya sebagai karya 
tulis, adalah soal
lain pula. Bukan hanya masalah teknik yang menjadi hambatan bagi seorang 
pengarang. Seorang
pengarang yang sudah 'jadi' memiliki tekniknya sendiri yang khas dia, tetapi 
belum tentu ia dapat
mencipta sesuai dengan tekniknya begitu ia memperoleh inspirasi. Inspirasi 
mengalami sebuah proses
dan proses itu berlangsung di dalam benak pengarang. Mungkin kemunculannya yang 
serta-merta
mendorong tangan untuk menulis adalah karena proses yang sudah matang di dalam 
benak pengarang.
Sebuah kisah sudah 'menjadi' di dalam benaknya dan sebuah tekanan yang dari 
luar dirinya
mendorongnya menggapai momentum, dan segera melahirkan sebuah karya. Apakah 
semua yang sudah
berbenih dan matang di dalam benak pengarang benar-benar 'serupa' ketika lahir 
sebagai sebuah
karya? Tentang hal ini, hanya pengarang yang bersangkutanlah yang tahu, berapa 
persen yang
menyimpang dari kisah yang terdapat dalam benak dalam karya yang tercipta. Hal 
itu amat bergantung
pada 'watak' tokoh yang hidup di dalam cerita itu sendiri!

Seorang penulis wanita yang mengalami kesulitan dengan darahnya bahwa setiap 
tiga bulan ia harus
transfusi darah, pada mulanya ia merasa sedih dengan penyakitnya. Setiap kali 
terbaring di rumah
sakit, ia selalu merasa bahwa maut akan segera tiba dan merenggut nyawanya. 
Tetapi justru penyakit
yang dideritanya sejak muda itu mendorongnya menulis dengan penuh rasa 
totalitas menjelang bulan
ketiga. Ia berkejar-kejaran dengan waktu. Begitulah setiap kali menjelang bulan 
transfusi darah,
ia menyelesaikan karangannya. Dari muda sampai usia dewasa, bayang-bayang maut 
ini selalu
mengejarnya dan pada saat yang sama ia melahirkan karya baru. Tiga puluh tahun 
kemudian, dia masih
terus menulis. Sampai kini ia pun masih terus menulis di bawah tekanan maut 
yang mengerikan itu.
Barangkali itulah sebabnya ia menggunakan nama samaran untuk setiap karyanya, 
Pipiet Senja.
Betapapun, ia terus berusaha menghadapi tekanan hari senja yang mungkin datang 
sewaktu-waktu!

Pengarang dengan momentum yang mendesak, barangkali adalah sebuah sarana bagi 
jiwa, semacam
katarsis, yang mengasah kepekaan jiwa dan membuat totalitas lebih pekat.[]


Wilson Nadeak Budayawan, Tinggal di Bandung

Copyright © 2002 Harian KOMPAS

Never underestimate people. They do desire the cut of truth. 
Jangan meremehkan orang. Mereka sungguh ingin kebenaran sejati.

© Natalie Goldberg
----------------------------------------------------------------------
Esai, resensi, artikel, dan lebih banyak tulisan. Kunjungi dan dukung blog 
sederhana ini:

http://halamanganjil.blogspot.com


                
__________________________________________ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/wlSUMA/LpQLAA/E2hLAA/0EHolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to