Sabtu, 24/04/2010 17:40 WIB
Penyelesaian Waduk Jatigede Molor ke 2014
*Whery Enggo Prayogi* - detikFinance


* Foto: Whery/detikFinance *
 *Sumedang* - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memundurkan target
penyelesaian waduk Jatigede, dari 2012 menjadi 2014. Selain terhambat oleh
pembebasan lahan yang menyisakan 1.305 ha, mega proyek ini juga mesti
berkoordinasi dengan perusahaan asal China, Sinohydro Corp.

Demikian disampaikan Ditjen Sumber Daya Air Moch Amron saat mengunjungi
lokasi waduk Jatigede, Sumendang, Jawa Barat, Sabtu (24/4/2010).

"Kami targetkan 2014 sudah selesai. Tepatnya Mei 2014 sudah final. Target
pengairan sendiri sudah bisa dimulai 1 Oktober 2013," paparnya.

Dirinya mengaku, target selesainya waduk Jatigede memang terkendala oleh
beberapa hal, diantaranya adalah penyelesaian pembebasan lahan serta
komunikasi yang terus dilakukan bersama empat kontraktor Indonesia dan
Sinohydro Corp.

"Ada beberapa, lahan, juga komunikasi antara beberapa pihak yang perlu, Cina
juga konsorsium," paparnya.

Hingga tahun anggaran 2009, total lahan yang telah dibebaskan sekitar 75%.
Ini terdiri dari lahan masyarakat sekitar 3.455,37 ha dan lahan yang
merupakan kawasan hutan, 185 ha. Sisanya sekitar 1.305 ha belum terbebaskan,
dari total lahan seluas 4.946 ha.

"Kami masih memonitor kondisi alam dan sosial dalam pembebasan lahan. Untuk
sosial, akan ada 5.500 KK yang akan direlokasi tempat tinggal," ucapnya.

Pada mulanya program pembangunan Waduk Jatigede adalah 10 tahun, namun
pelaksanaanya dipercepat sehingga hanya memakan waktu 6 tahun. Investasi
waduk yang menyimpan potensi pembangkit listrik 110 mw ini, terdiri dari dua
sumber.

Pertama, pinjaman dari BUMN China sebesar US$ 144,067 juta. Sisanya dari
lokal, US$ 239,573 juta.

"PU juga tidak bisa bekerja sendiri. Butuh pemantauan dari hulu, mulai
Gunung Papandayan, Garut untuk melakukan pengendalian erosi saat hujan. Ada
dua kajian, sipil dilakukan oleh kami, dan vegetatif oleh (Kementerian)
Pertanian dan Kehutanan. Jadi kita harus kerja sama dengan beberapa
stakeholder," ungkapnya.

Proyek Waduk Jatigede sejatinya telah dirintis pada tahun 1970. Tujuan
pembangunan Waduk Jatigede adalah untuk mengirigasi 90 ribu ha areal
persawahan, menghindari banjir di daerah yang rentan seperti Indramayu dan
Cirebon.

Juga menyuplai air baku untuk minum 3500 liter per detik, dan menghasilkan
listrik 110 mega watt. Meski demikian, untuk menghasilkan listrik secara
keseluruhan masih ditangani Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kami sudah punya dasar hukum yang baru, yaitu PP 37 tahun 2010. Jadi dengan
ini semoga lebih cepat," ungkapnya. *(wep/ang)*

*Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser
ponsel anda! *

-- 
Aldo Desatura ® & ©
================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

Kirim email ke