Suatu ketika saya dan istri pergi ke Blok M untuk membeli berbagai kebutuhan. Waktu itu kami akan naik ke lantai dua melalui eskalator. Didepan kami ada dua orang perempuan. Yang satu berkulit putih, memakai kaos dan celana pendek jeans. Mereka naik eskalator lebih dulu, saya dan istri selisih dua atau tiga anak tangga dibelakangnya. Begitu eskalator bergerak naik, maka tepat didepan wajah saya tersaji pemandangan yang... Prikitiew.. he..he..he.. Saya menoleh ke istri, sambil mengangkat bahu dan kedua tangan, saya berkata: "Kita nggak minta". Istri saya hanya mendelik, lalu mencubit lengan saya keras-keras.
Bulan Desember kemarin, saya mendapat kesempatan mengunjungi tiga kota di dua pulau besar di negri ini. Saya ada kunjungan kerja untuk beberapa hari ke Surabaya, Balikpapan, dan Pontianak. Untuk tempat menginap sengaja dipilih yang dekat dengan Mall. Salah satu alasannya adalah, di Mall itu banyak pilihan tempat makan. Di Mall-mall di ketiga kota tersebut, banyak sekali 'pemandangan Prikitiew'-nya. Ternyata fenomena dandanan 'lihatlah paha saya', juga merebak di ketiga kota ini.Tadinya saya kira pikir hanya di Jakarta saja adanya, ternyata Celana Pendek juga sudah 'masuk desa' :). Mereka nyadar nggak ya, bahwa dengan berdandan seperti itu kemudian jalan-jalan di tempat umum seperti mall, mereka telah menyajikan bagian-bagian tubuhnya yang indah-indah untuk dilihat (dan dinikmati) oleh khalayak ramai. Apakah sekarang ini persaingan antar wanita untuk mendapat perhatian sedemikian ketat? sehingga para wanita berlomba menyuguhkan yang indah-indah yang ada pada diri mereka?. Ini kalau ego lelaki yang bicara :) Kalau orang beradab yang bicara, maka pertaannya: apakah peradaban manusia di bidang pakaian akan berjalan mundur dan kembali lagi ke masa lalu? Dimana manusia terutama wanita, hanya berpakaian secukupnya, cukup menutupi 'itunya' dan 'itunya' saja. taken from kang irfan -- Aldo Desatura ® & © ================ Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata [Non-text portions of this message have been removed]