100423

Orang-orang yang salah perhitungan.



Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.

Tidak sedikit orang yang salah menyimpulkan dari kenyataan-kenyataan yang ada 
di sekitarnya ataupun yang dijumpai dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu 
dari kesimpulan mereka itu adalah tentang bagaimana nasib orang-orang yang 
berbeda perbuatannya antara yang satu dengan yang lain. Mereka ini tidak lagi 
membedakan buruk ataupun baiknya perbuatan orang, semuanya dianggapnya sama! 
Mereka itu digambarkan oleh Allah SWT dalam firmanNya:

"APAKAH ORANG-ORANG YANG MEMBUAT KEJAHATAN ITU MEMPERHITUNGKAN BAHWA 
KAMI(ALLAH) AKAN MENJADIKAN MEREKA MAUPUN ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN 
MENGERJAKAN AMAL YANG SHALEH ITU SAMA SAJA DALAM HIDUP MEREKA DAN MATI MEREKA? 
SALAHLAH KESIMPULAN YANG MEREKA TENTUKAN ITU." (Qur'an surat al-Jatsiyah [45] 
ayat 21)           

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita jumpai orang yang terkesan senang 
hidupnya, bermewah-mewah dengan harta dan kekuasaan yang dimilikinya; namun 
nyatanya jika ditelususri lebih mendalam hati mereka sebenarnya dirundung oleh 
keraguan dan kekhawatiran. Mereka ini lalu menenangkan diri dengan secara 
"kasat mata" mencari orang-orang "yang dapat melindunginya",  sekedar mencari 
teman orang kuat ataupun mencari pengawal pribadi "body guard". Di luar itu  
mereka lalu "melarikan jiwa" dengan mencari berbagai macam hiburan untuk 
sejenak melupakan apa yang mereka hadapi. Salah satu "hiburannya" adalah 
mengkonsumsi narkoba. Bagi yang lebih parah, mereka lalu meninggalkan sama 
sekali semua yang mereka hadapi itu dengan bunuh diri, karena mereka menganggap 
bahwa sesudah mati dan dikubur, tubuhnya hancur menjadi tanah, selesai semua 
urusannya. Kesimpulan mereka yang seperti itu salah; masih akan ada masa proses 
panjang sesudah kematian itu, bahkan sangat jauh lebih panjang ketimbang umur 
mereka di dunia.

Ketika orang berbuat sesuatu, sebenarnya dia melakukan apa yang Allah telah 
berikan peluangnya, untuk selalu mempertimbangkan baik-buruknya, termasuk 
motivasinya (niatnya) untuk siapa dia berbuat, karena Allah telah melengkapi 
manusia dengan akal, yang seharusnya dia dapat menggunakannya untuk melakukan 
pertimbangan-pertimbangan. Di akhir ayat berikutnya Allah memberikan pedoman 
tentang apa yang akan diperoleh seseorang dari perbuatannya:

"...AGAR DIBALASI  TIAP-TIAP  DIRI SESUAI DENGAN APA YANG  DIKERJAKANNYA; 
MEREKA TIDAK AKAN DIRUGIKAN" (Qur'an surat al-Jatsiyah [45] ayat 22 )         

Semoga kita tidak salah perhitungan, dan kita juga mampu mengingatkan mereka 
yang salah perhitungan itu, agar dapat selalu berperhitungan dengan benar, 
untuk mampu berbuat baik.                         




Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab 





SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya 
terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).

SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).




*** Kutipan ayat-ayat dapat diperoleh dari penelusuran menggunakan software 
sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".

========================================





Assalamu 'alaikum wr. wb.



Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.

Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak 
bergabung <JOIN>  di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah ataupun 
dengan cara mengirim e-mail ke pelita-hikmah-subscr...@yahoogroups.com 
Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup 
silakan hubungi saya. 

Wassalam,
dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
                                    e-mail: tauhi...@gmail.com

Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya    INDONESIA    60292 
Telp. (031)-841-7486, 081-652-7486 





=====================
Dana aktivita/dakwah? Bergabunglah dalam http://www.asiakita.com/Pandu-HW
Untuk yang serius berbisnis, kunjungi http://www.esyariah.com/?id=tauhidhw. 




Kirim email ke