http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detail&noberita=15532


29 Mei 2006

Dusun Nganyang Bantul Lenyap

* 280 dari 290 Rumah Lululantak

Bantul, Tribun - Guncangan gempa di DIY Yogyakarta dan sekitarnya, Sabtu lalu, menimbulkan kehancuran luar biasa di Dusun Nganyang, Desa Sitimulyo Piyungan, Bantul. Dusun yang dihuni sekitar 700 warga atau 278 kepala keluarga (KK) ini, Minggu (28/5) seperti sudah lenyap.

Dari 290 unit rumah didusun ini, 280 rumah rata dengan tanah atau hanya 10 rumah yang masih utuh, meski tidak bisa dihuni karena retak-retak. Meski korban di dusun ini hanya 6 orang tewas dan 30 luka-luka, namun seluruh warga yang selamat terpaksa tidur di tempat terbuka. "Warga sangat mengharapkan bantuan terutama makanan dan tenda dari pemerintah," ujar Kepala Dusun Nganyang Tubi SB, Minggu (28/5).

Kondisi mengenaskan juga terlihat di Desa Patalan, Kecamatan Jatis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Gempa tidak hanya meluluh-lantakkan desa ini, tetapi merenggut 300 nyawa warga dan ratusan lainnya luka berat dan ringan.

Penderitaan warga semakin menjadi-jadi karena semalam desa gelap gulita karena aliran listrik terputus, hujan deras, dan mereka belum terjangkau bantuan sehingga mereka kedinginan dan lapar. Kondisi itu membuat anak-anak dan bayi menangis semalaman.

Kondisi mengenaskan juga terlihat di tepi jalan Kampung Plumutan, Kelurahan Mulyodadi,

Kecamatan Bambanglipuro, warga tua muda terlihat tergolek di tepi jalan karena rumah di kampung mereka hancur. "Kami hanya duduk-duduk saja di tepi jalan. Sudah tidak ada yang kami miliki," ujar Padmit (40).

Di kampung Plumutan yang ada dihuni sebanyak 50 KK, tidak ada rumah yang utuh. Semuanya hancur rata dengan tanah akibat digunjang gempa. Di Kelurahan Mulyodadi, ada sekitar 250 hingga 300 KK dan sebagian besar rumahnya hancur.

Di kampung Pumutan sendiri, sebanyak 18 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dan kini berada di rumah sakit. Hingga kemarin Kelurahan Mulyodadi belum tersentuh bantuan. Baik itu logistic, obat-obatan dan tenda untuk tempat tinggal di tepi jalan. "Kami memiliki perpal yang biasa untuk menjemur padi. Kami pun membuat tenda untuk sekadar berteduh. Hingga saat ini belum datang bantuan sama sekali," ujar Parsi (34).

Apalagi, kata Parsi, Kepala Kampung Plumutan, Saroji, menjadi korban gempa dan harus dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sehingga warga yang mau mengadu ke pimpinannya, tidak ada. "Kami dan warga lainnya sudah tidak punya apa-apa. Kami butuh makan dan tenda-tenda untuk berteduh," terang Parsi.

Informasi dari Satkorlak Penanggulangan Bencana Bantul, di Kabupaten Bantul, hingga kemarin siang korban meninggal dunia mencapai 2.236 orang, sementara 7057 rumah roboh. Korban paling banyak ditemukan di Kecamatan Jetis, Pleret, Pundong, dan Bambanglipuro. Namun salah seorang warga Pleret menyatakan informasi yang diungkapkan Satkorlap tersebut jauh dari kondisi sebenarnya di lapangan.

"Jumlah itu salah. Paling enggak warga yang meninggal bisa dua kali lipat dari data yang ada sekarang ini. Rumah-rumah yang roboh juga tidak sepenuhnya benar. Masalahnya saya melihat sendiri di lapangan kalo di Pleret banyak sekali rumah yang roboh," katanya.

Mengingat korban terus bertambahm kemarin TNI mendirikan Rumah Sakit (RS) darurat di lapangan Pleret. RS darurat ini langsung dioperasikan untuk menangani korban luka yang hingga pagi tadi belum tertangani. Di RS darurat itu, disiagakan sekitar 15 dokter TNI beserta puluhan para medis.

Kondisi mengenaskan juga terlihat di Kecamatan Imogiri - yang terkenal dengan komplek makam raja Yogyakarta dan Surakarta. Sebagian besar bangunan di Imogiri ambruk. Pasar Imogiri juga runtuh. Di pasar ini ditemukan 6 orang tewas, 2 di antaranya dievakuasi oleh pasukan penjinak bom (Gegana). Pasar ini terletak 200 meter di bawah komplek makam raja. Imogiri terletak 9 km selatan Yogya. Sepanjang jalan Yogya-Imogiri, nyaris tak ada bangunan yang berdiri tegak. Rumah-rumah warga rata dengan tanah.

Koordinator Lapangan Satkorlak DIY, Suseno mengatakan, pihaknya akan memfokuskan penyelamatan ke sejumlah daerah di Bantul karena daerah ini paling parah dan diduga masih banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan.(sry/ant/dtc

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke