Forwarded by
HMNA

----- Original Message ----- 
From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
To: "Sabili" <sab...@yahoogroups.com>
Sent: Friday, June 11, 2010 17:17
Subject: Re: [Sabili] Petisi Bubarin FPI (Resmi)

Pantulani:
Firman Allah, transliterasi huruf demi huruf: (A untuk Alif dan a untuk 
hamzah):
-- YAYHA ALDzYN AMNWA AN JAaKM FASQ BNBA FTBYNWA AN TShYBWA QWMA BJHALT 
FTShBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT,  49:6),  dibaca: ya-ayyuhal 
ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-  an tushi-bu 
qawmam bijaha-latin  fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (tanda "-* 
dipanjangkan membacanya), artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan 
annaba', maka  lakukanlah tabayyun, jangan sampai kamu  tanpa  pengetahuan 
menimpakan  musibah  kepada suatu kaum, lalu kamu  menyesal  atas 
perbuatanmu.

Tabayyun adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri 
dari 3 huruf: BA, YA, NUN, artinya "jelas". Tabayyun bermakna: mengusut, 
mencari kejelasan tentang suatu ALNBA (dibaca: annaba'). Dalam bahasa 
komunikasi politik kontemporer annaba' disebut  "perbualan -provokasi" dan 
tabayyun disebut "klarifikasi".

Maka di bawah ini ana mencoba melakukan tabayyun tentang adanya 
perbualan -provokasi "bubarkan FPI" yang dilancarkan oleh orang-orang fasiq.

Wassalam
HMNA

Friday, June 09 2006 Jam: 06:20
  http://islamalternatif.com/id/article.php?story=20060609182005683

  Wawancara Islam Alternatif dengan Ketua Umum FPI [Front Pembela Islam], 
Habib Rizieq Syahab.

  Pada tanggal 8 Mei 2006  atas undangan Ayatullah Taskhiri [Taqrib bainal 
Mazahib] Rombongan dari Indonesia datang ke Iran diantaranya adalah Habib 
Rizieq Syahab Ketua Front Pembela Islam [FPI], Dr Jose Rizal ketua MERC, Dr 
Abdul Mukti Ketua Pemuda Muhammadiyah, Ir M Iqbal Wakil Sekjen Nahdzatul 
Ulama, Hadad Alwi Budayawan, Ustad Umar Syahab Lc serta U Hasan Dalil Lc.
  Atas Undangan HPI [Himpunan Pelajar Indonesia] Habib Rizieq beserta 
rombongan bersedia datang ke Kampus Universitas Imam Khomeini Qom untuk 
silaturahmi dan seminar dengan tema: "Pergerakan Islam di Indonesia", 
Mukhtar Lutfi Lc wakil dari HPI hadir sebagai pembanding. Di sela-sela 
silaturrahmi, dan dengan waktu sangat singkat Habib Rizieq ketua FPI 
bersedia untuk diwawancarai oleh kru Islam Alternatif.

  Berikut wawancara Krus Islam Alternatif M Turkan bersama Habib Rizieq.

  ISLAT: Asslamualaikum wr wb...Langsung saja Bib, begini. Habib bisa 
jelaskan sedikit falsafah terbentuknya FPI (Front Pembela Islam) dan apakah 
perlu dibentuk lembaga semacam FPI di Indonesia..?

  Habib Rizieq: Waalaikum wr wb. Ya. latar belakang berdirinya FPI seperti 
yang kita tahu, pemungkaran yang sudah merajalela di negeri kita, kezoliman 
yang sudah kelewat batas, sehingga ana melihat perlu ada satu kelompok dari 
kalngan kaum muslimin yang berani menghadapi segala itu secara frontal 
artinya frontal melakukan konfontrasi dengan itu semua, kita berpijak kepada 
firman Allah dalam surat al-Imran (..waltakun ummatun...) ummah di sini 
berarti bukan satu dua orang tetapi memang ada kelompok besar atau bisa di 
artikan termasuk organisasilah. (.wa altakun ummatun ilal khairi wa 
ya'miruna bil ma'ruf wa yan hauna anil munkar wa ulaika humul muflihun...) 
nah berangkat dari situlah kita mendirikan FPI dengan definisi menegakkan 
amar ma'ruf nahi munkar untuk menuju penerapan syariat islam secara 
keseluruhan artinya hadafnya (tujuannya) tetap penerapan syariat Islam hanya 
jalan yang kita ambil untuk menuju ke sana lewat amar ma'ruf nahi munkar, 
karena untuk menerapkan
 syariat Islam ini kan jalannya banyak, ada yang lewat dialog ada yang lewat 
pendidikan ada yang leawat ekonomi dan lain sebagainya, nah sedang kita 
mengambil jalan amar ma'ruf nahi munkar.

  ISLAT: Dengan perangkat amar ma'ruf nahi munkar tadi itu kira kira...  mau 
dibawa kemana bangsa Indonesia ini Bib ?

  H Rizieq: FPI menyadari, kalau FPI hanya salah satu partikel kecil dari 
salah satu gerakan islam, artinya kita tidak mengatakan bahwa FPI 
satu-satunya gerakan islam, gerakan islam manapun di Indonesia dari mazhab 
manapun dia, dari kelompok aliran pemikiran manapun dia tidak bisa jalan 
sendiri termasuk FPI. Nah kita bersyukur di sana ada tartibun ilahi, maksud 
ana tartibun ilahi tanpa kita sadari walaupun antar organisasi-organisasi 
tersebut mungkin sangat jarang bertemu tapi tanpa kita sadari tiba-tiba 
terjadi taksimul al a'mal wa wadzoif [pembagian kerja dan tugas, Red], kita 
bisa lihat umpamanya NU, siapa sih yang bisa nyaingin NU kalau dalam soal 
pesantren taradisionalnya, kalau di sini biasa di sebut hauzah, terus kalau 
kita lihat Muhammadiyah, siapa sih yang bisa menyaingi Muhammadiyah dalam 
soal pendidikan-pendidikan formal, ada 120an universitas yang di miliki 
Muhammadiyah di seluruh Indonesia, trus kita lihat lagi ada ICMI yang 
bergerak di bidang kecendikiaan dan
 lain-lainnya. Sementara FPI mengambil jalur lebih banyak melakukan aksi 
fisik di lapangan untuk menggempur tempat-tempat maksiat dan seterusnya, 
jadi ana anggap tanpa kita sadari sudah terbagi pembagian tugas secara 
sendirinya.

  ISLAT: Bib.. apakah Ideologi dan konsep FPI itu murni berasal dari dalam 
sendiri atau di adopsi dari Timur Tengah [Afghanistan. Red]  misalnya..??

  H Rizieq: FPI sebetulnya organisasi spontanitas murni produk Indonesia 
artinya kita tidak mengambil ideologo-ideologi khusus, karena kebetulan 
ehh........ hampir semua pendiri FPI termasuk saya, pada awalnya orang-orang 
yang anti berorganisasi. Jadi sepanjang perjalanan hidup saya dari mulai 
kecil sampai sekolah hingga kuliah, ana tidak pernah mengikuti satu 
organisasi apapun termasuk PPI Timur Tengah, karena waktu dulu ana sekolah, 
ana punya tujuan ana hanya mau belajar. artinya bukan ana saja bahkan 
mereka-mereka yang terlibat dalam deklarasi FPI 99 persen orang yang tidak 
pernah berorganisasi dan pada saat kita cetuskan, kita tidak pernah berfikir 
kalau FPI akan punya cabang di daerah, juga kita ga pernah berfikir kalau 
FPI harus punya AD ART, kita ga ngerti itu.... jadi artinya kita ga pernah 
berfikir kesitu jadi spontan saja muncul trus berjalan begitu saja dan 
akhirnya dalam perjalanan itu kita belajar cara berorganisasi.

  ISLAT: Dari sini Bib... FPI dalam menjalankan konsep ammar ma'ruf nahi 
munkar dengan melakukan aksi pengempuran-penggempuran tempat-tempat maksiat, 
perjudian, dll. apakah ada solusi untuk itu, karena antisipasi harus ada 
ketika pengrusakan atau pengempuran itu terjadi, paling tidak misalnya 
solusi bagi pemilik warung warung miras, para pelacur dsb, nah mereka itu 
mau di kemanakan ?
  /
  H Rizieq: Jadi begini kalau kita bicara solusi pada dasarnya kalau kita 
kembali pada undang-undang yang berlaku di Indonesia, pada dasarnya kan 
pemerintah yang punya kewajiban untuk mempersiapkan bangsa yang memakai 
undang-undang tersebut, yang menyediakan lapangan kerja yang layak termasuk 
juga yang menjamin anak-anak yatim, fakir miskin dan seterusnya. Artinya 
sinerji kerja ulama dengan umaro, sebetulnya kan ga perlu adanya aksi-aksi 
fisik di jalannan. Artinya kalau ulama mengatakan minuman keras itu haram ya 
pemerintah ga usah mengijinkan pabriknya. Tapi yang jadi masalah di negeri 
kita sementara ulama berteriak berdasarkan syariat minuman keras itu haram 
tapi pemerintah yang mendirikan pabriknya, pelacuran itu haram tapi 
pemerintah yang melokalisasikannya. Jadi maksud ana begini kita sepakat 
bahwa solusi itu penting dan ana sepakat bahwa jangan hanya kita bisa 
menutup tempat pelacuran tapi kita juga harus memberikan solusi bagaimana 
pelacur-pelacur tadi dibimbing
 dididik diberikan keterampilan kemudian di kemudian hari diberikan lapangan 
kerja sehingga mereka tidak kembali kepada pelacuran, itu kita sepakat! Tapi 
yang jadi problem ulama di Indonesia ini gerkan Islam kita kan bukan 
konglomerat, kita bisa memberikan solusi dalam bentuk konsep dan kita 
berikan itu kepada pemerintah, jadi kita memberikan konsep secara lengkap 
Cuma yang jadi masalah konsep itu sama sekali tidak dilaksanakan oleh 
pemerintah, manakala kita tutup tempat maksiat kan pemerintah protes, FPI 
kenapa tutup begitu saja, kenapa ga dididik, kenapa ga dikasih kerjaan, 
sekarang kita balikin sama pemerintah, ok kita tutup, kita didik, kita 
berikan pekerjaan tapi syarat pemerintahan serahkan dulu ke kita. Artinya 
kita mengatakan kepada pemerintah, kalau memang kita juga, kita sudah nutup 
masa kita juga yang harus disuruh didik untuk keterampilan dan menyediakan 
lapangan kerja, lalu kerja pemerintah apa? bubar saja pemerintahan, kita 
ambil alih itu negara, nah kalau
 pemerintahan ada di tangan kita, boleh mereka tuntut seperti itu, nah jadi 
ga pantas mereka tuntut itu kepada FPI karena kekuasaan di tangan mereka, 
tapi kalau mereka tuntut itu kita balik, serahkan dulu negeri ini kepada 
kita.

  ISLAT: Seiring dengan aksi dan protes sebagian kalangan masyarakat 
terhadap FPI dilapangan, dan  yang saya ketahui adalah bahwa FPI pernah 
dibubarkan oleh pemerintah, tapi sementara ini dibolehkan untuk aktif 
kembali, ada apa dibalik ini Bib?.

  H Rizieq: Pemerintah tidak pernah membubarkan FPI tapi selalu berusaha 
untuk membubarkan FPI sampai hari ini. Tapi pemerintah tidak pernah berhasil 
membubarkan FPI, karena pasca reformasi  kita mempunyai undang-undang untuk 
kebebasan berkumpul berserikat dan pemerintah tidak punya hak atau wewenang 
untuk membubarkan kebebasan kita untuk berkumpul dan berserikat, jadi kalau 
di lihat kemauan, pemerintah memang maunya FPI dibubarkan tapi sampai saat 
ini FPI tidak pernah bisa dibubarkan oleh pemerintah. Dan kita tidak pernah 
takut FPI bubar karena tadi kita katakan FPI hanya satu satu partikel dari 
perjuangan Islam, artinya klau FPI bubar masih ada Nu, masih ada 
Muhammadiyah, masih ada Hizbutahrir dan masih ada yang lain . FPI ini bukan 
tujuan, tapi FPI hanyalah sebuah kendaraan untuk mencapai tadbig assyariah. 
Jadi manakala FPI itu sebagai kendaraan bannya kempes atau perlu diganti 
atau mesinnya sudah meledak atau bubar, kita bisa naik kendaraan lain, 
karena mereka saudara
 dan ikhwan kita.

  ISLAT: Bib...yang terasa ganjil adalah jika konsep Ammar Ma'ruf munkar wa 
nakir itu menjadi sebuah keharusan serta bertujuan untuk menegakkan syariat 
islam. pertanyaannya adalah kenapa FPI tidak pernah menerapkan konsep ini di 
kalangan elit politik dan para pejabat pemerintahan, yang sudah menjadi 
rahasia umum bahwa di tingkat elit inilah  paling marak, getol dan sudah 
menjadi budaya "Massa" bagi para pejabat untuk melakukan 
kemungkaran-kemungkaran termasuk diantaranya adalah  korupsi, kolusi  dll ?.

  H Rizieq: Sudah! Kita sudah lakukan itu, NU dan Muhammadiyah umpamanya 
sudah membuat persepakatan untuk perang lawan korupsi, FPI sendiri pun 
sudah memberikan dukungan sepenuhnya untuk itu, artinya kita akan lakukan 
itu, hanya saja memang konsentrasi perjuangan FPI yang dikuasai, artinya 
kita kan kalau mau menang dengan sesuatu, kita harusa menguasai datanya, 
faktanya dan segalamacamnya, artinya kalau kita mau bertanding dengan 
seseorang kita harus tahu dulu masuh kita itu kekuatan dan kelemahannya, nah 
sedang spesialisasi yang dikuasai oleh FPI adalah sola kemungkaran di 
lapangan, artinya kalau FPI ditanya di mana ada tempat maksiat, siapa 
pemilik tempat masiat, siapa beking maksiat FPI mahir soal itu, karena kita 
punya fakta dan data. Tapi mana kala FPI ditanya siapa koruptor? Aga k 
kebingungan FPI untuk menjawab soalan tersebut, kalau umpamanya kita tunjuk 
si-a koruptor mana buktinya? FPI belum punya bukti. Nah jadi itulah tadi 
kita katakan bahwa kita perlu adanya
 pembagian tugas dan kerjasama, contoh di Indonesia ada ICW, ICW ini 
kelebihannya dia punya data yang begitu akurat, entah bagaimana caranya dia 
dapat itu data tentang koruptor-koruptor dan apa korupsinya dan di bidang 
apa.

  ISLAT: Bisa atau tidak jika FPI dengan ICW bekerjasama dalam masalah ini 
yang nantinya pemberantasan amoral di tingkat elit yang sangat menyesakkan 
dada itu minimal..... mental para  elit  dan pejabat itu tidak membudayalah. 
dan apa kendala kendala yang dihadapi...?

  H Rizieq: Oh bisa! Kita sudah berhubungan dengan ICW, Cuma memang ICW 
selama ini, dia tidak mau mengambil langkah seprti yang diambi FPI. Sehingga 
tidak mudah juga kita mendapatkan data dari ICW, kita sudah kabarkan ICW 
data dan fakta lalu di serahkan kepada kita, lalu kita yang hantam. Tapi 
kami ada perbedaan metode, meraka tidak mau memakai cara kita, meraka mau 
memakai cara hukum dan tuntutan, karena mereka tau cara FPI seperti itu maka 
mereka juga tidak terlalu terbuka dan tarnsparan memberikan data kepada 
kita. Sementara kalau FPI ingi langsung bergerak tanpa data yang akurat, itu 
tidak dapat dibenarkan. Jadi artinya begini, kita katakan FPI sangat 
terbatas sekali kemampuannya penguasandatanya sehingga FPI hanya bisa 
melakukan dengan baik bidang yang ditekuni dan spesialisasinya. Kalau antum 
datang ke ICW, tanya tentang tempat-tempat maksiat di mana saja, dan mereka 
tika akan tahu, tapi kalau ente datang ke FPI dan menanyakan tempat-tempat 
maskiat mana aja kita akan
 tunjukkan datanya lengkap dengan alamat, nama pemilikdan dengan bekingnya 
siapa.
  Kalau antum tanya siapa jendral-jendral yang jadi beking maksiat kita 
punya data untuk itu, nah kalau ada orang luar yang bertanya pada FPI, kita 
akan tanya dulu kepentingan anda apa, kalau dia mau ikut berjuang bersama 
kita untuk hantam dan lain sebagainaya, itu tidak jadi masalah dan kita 
bersama-sama lakukan. Tapi kalau dia cuma ingin minta bocoran dan kemudia 
dia tidak melakukan perjuangan buat apa, sama dengan ICW, dia mau berikan 
data kepada kita siapa koruptor tapi dengan syarat FPI harus ikut metode dia 
dengan penuntutan lewat proses hukum. Semebtara FPI mengatakan berikan kami 
data, dan kami hantam dengan cara kami.

  ISLAT: Bib...Dalam konsep amar ma'ruf tadi apa hubungannya dengan 
penghantaman terhadap Ahammadiyyah,  kira kira dosa apa yang telah dilakukan 
oleh Ahmadiyah ?

  H Rizieq: Kalau Ahmadiyyah itu memang kita harus bedakan, karena ada 
perbedaan dan ada penyimpangan. Kalu antara mazahib-mazahib Islamiyyah 
seperti Syafi'i, Maliki. Hambali, Hanafi, termasuk Ja'fari, dan lain 
sebagainya, ini kita anggap termasuk di dalam lingkar perbedaan yang kita 
harus tenggang rasa juga berdialog. Dan ini tidak bisa diselesaikan kecuali 
dengan dialog. Tapi kalau Ahmadiyyah ini sudah sesuatu yang lain, dia sudah 
di luar dari Islam kita melihat sudah bukan perbedaan lagi tapi merupakan 
suatu penyimpangan, karena FPI melihat ini penyimpangan maka ini kita anggap 
sebagai min akbaril munkara. Nah kalau kemungkaran-kemungkaran seperti tadi 
judi, minuman keras, pelacuran kita hantam begitu keras apalagi kemungkaran 
akidah, kemungkaran yang mengatakan ada nabi setelah nabi Muhammad, ada 
kitab suci setelah al-Quran dan itu bagian dari keyakinan Ahmdiyyah, nah ini 
yang menjadi problem. Karena FPI melihat Ahmadiyyah ini sebagai suatu bahaya 
akidah yang
 sangat-sangat merusak dan kita lihat ini bukan lagi perbedaan, tapi masuk 
daam konsep penyimpangan maka, kita sudah berikan peringatan, kita sudah 
minta baik-baik kepada pemerintah tahunan bukan lagi bulanan tapi ternyata 
tidak ada gerakan. Karena tidak ada gerakan dari pemerintah menyebabkan 
tiba-tiba munculnya gerakan masyarakat yang langsung menghantam Ahmadiyyah 
ini ibarat lemparan bola FPI lalu menyambut. Nah ini merupakan momentum dan 
kesempatan  kita hantam dan kita tekan pemerintah untuk mengeluarkan kepres 
untuk melarang Ahmadiyyah dari Indonesia, atau kalau Ahmadiyyah masih mau 
diizinkan oleh pemerintah (seumpamanya) tapi di KTP jangang di tulis Umat 
Islam !. jangan di tulis Islam, karena gara-gara ditulis Islam dia bisa 
masuk ke mekah ke madinah dan ini merupakan pelecehan buat harammain, nah 
ini yang kita tolak, dan jangan di angap perbedaan kita seperti perbedaab 
suni dan syi'ah, karena ini sangat berbeda jauh. Kalau suni dan syi'ah 
merupakan suatu perbedaan
 dan silahkan saling duduk dan berdialog bukan saling serang, tapi kalau 
Ahmadiyyah berbeda, inkarus sunah, islam jama'ah dan ini udah keluar dari 
islam. begitu juga NU dan Muhammadiyah, itu merupakan suatu perbedaan, 
walaupun Muhammadiyah tidak berpegang kepada suatu mazhab, Muhammadiyah 
menggunakan lembaga tarjih, dia melihat pendapat-pendapat, tapi tetap dalam 
konteks dia tidak keluar dari ajaran Islam, sehingga perbedaan antara Nu dan 
Muhammadiyah dan lain sebagainya, itu suatu perbedaan. NU dan FPI, padahal 
sama-sama, FPI syafi'i NU syafi'i tapi ada beberapa konsep yang kita 
berbeda. Kita tau lah kalau Nu itu kan selalu pendekatannya, 
pendekatan-pendekatan  dan itu harus kita hargai, karena memang banyak 
persoalan yang harus diselesaikan secara  tapi NU juga harus menghargai FPI 
karena ada juga persoalan yang tidak bisa diselsaikan kecuali dengan cara 
dipukul.

  ISLAT: Apa benar Bib...FPI mendapat kucuran dana dari luar negeri 
sebagaimana organisasi -organisasi keagamaan, LSM-LSM dan organisasi 
lainnya,  misalnya dari TAF [The Asia Foundation] yang jelas jelas dibalik 
TAF adalah Zionist...?.

  H Rizieq: Itu lagu lama, sekarang ga usah jauh-jauh, syi'ah pun banyak 
isu-isu yang mengatakan dapat dana dari sana atau sini, misal syi'ah ini di 
biayai iran, jadi udah cape deh kita menangani hal itu. Karena ini 
pembunuhan karakter  itu biasanya begini, saya kasih contoh yang kecil, 
misal laskar FPI menyerbu satu diskotik, lalu preman mereka bubar mereka 
tidak berani menghadapi laskar, nah sekarang bagaimana mereka menghadapi 
laskar, secara fisik mereka tidak berani, mereka menuntut polisipun 
kadang-kadang mereka pun terlalu lama untuk menjatuhkan FPI nah makanya 
mereka bikin isu yang menyatakan berangkas kami hilang handphon kami hilang 
dan juga ada yang megang payudara si-a nanti si perempuannya bilang iya 
payudara saya dipegang, ini ana anggap pembunuhan karakter mereka membunuh 
karakter supaya FPI itu dijauhkan dari masyarakat, kalau masyarakat dengar 
begitu maka meraka akan bilag "wah ga bener nih FPI" nah jika FPI dijuhi 
dari masyarakat FPI tidak akan punya tenaga
 dan kekuatan untuk berjuang, selama ini rahasia kekuatan FPI Bi iznillahi 
karena dukungan masyarakat.

  ISLAT: Pertanyaan terakhir Bib, [Karena Habib Rizieq sudah di tunggu 
panitia seminar  untuk mengisi seminar yang diadakan Oleh HPI] Apakah Habib 
tidak takut kalau nantinya dicap teroris apalagi Habib datang ke Iran [Oleh 
Media Massa barat Iran adalah sarang teroris. Red]  sebagai seorang 
pergerakan?.

  H Rizieq: Kita Tidak pernah takut dituduh seperti itu, antum perlu tahu 
bahwa Imam Syafi'I ra dulu saking cintanya kepada Ahlilbayt dituduh rafidhi, 
lalu apa jawaban Imam Syafi'i  "lau kana rabbu hubbu ali muhammadin fal 
yattabiq tsaqolain anani rafiidzi" itu jawaban Imam syafi'i sekarang ana mau 
tiru syairnya Imam syafi'i "lau kana irhaban difaau islami fal yattabiq 
tsaqolaini anani irhabi".  jadi kalau membela Islam itu di anggap teroris 
maka saya lah teroris itu.

  ISLAT: Makasih Bib atas waktunya.

  H Rizieq: Sama sama.[Fikcya/Edrus].


----- Original Message ----- 
From: "Iqbal Al_Katiri" <iqbal_e...@yahoo.com>
To: <sab...@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, June 10, 2010 20:05
Subject: Re: [Sabili] Petisi Bubarin FPI (Resmi)

JANGAN SAMPAI FPI BUBAR!
BAHAYA. Ini hanya kerjaan orang Kafir dan Ahli Neraka.
Raja Maksiat.




________________________________
From: R B Widodo <jayent_2...@yahoo.com>
To: sab...@yahoogroups.com
Sent: Thu, June 10, 2010 3:41:24 PM
Subject: Re: [Sabili] Petisi Bubarin FPI (Resmi)


Wa'alaykumussalam

Ada yang bisa bikin counter petisi ga? Saya harap umat Islam bersama2 dalam 
satu barisan, jgn sampai niat dari mereka yg notabene non-muslim yg berusaha 
merusak sendi2 ummat.
FPI ada sisi buruknya yaitu beberapa kali melakukan nahi munkar dgn 
kekerasan yg berlebihan (mungkin cuma segelintir oknum). Itu saja yang harus 
dihilangkan.
Di luar itu ummat masih butuh forum seperti FPI.

Wassalam

________________________________
From: Ali Syihabudin <ali...@mail.daekyung.co.id>
To: sab...@yahoogroups.com; syiar-is...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 9, 2010 11:23:06
Subject: [Sabili] Petisi Bubarin FPI (Resmi)

Assalamualaikum akhi semua,,

Saya hanya forward dari milis sebelah kampung, dan saya hanya ingin tau
pendapat akhi semua dan tidak ada unsur atau niatan apapun.

Jujur saya pribadi tidak mendukung dan tidak setuju kalo FPI di bubarin,
karena jika FPI bubar maka tidak ada lagi orang yang berani mencegah
kemungkaran dan kemaksiatan dengan tangan.

---------- Forwarded message ----------
From: RIO Manalu | 17 <riomana...@gmail.com>
Date: Wed, Jun 9, 2010 at 5:47 AM
Subject: [ Batak Cyber ] Petisi Bubarin FPI (Resmi)
To: batak_cy...@yahoogroups.com

Buat yg setuju FPI d bubarin (resmi lho) melalui DPR. Mari kita
tandatangani petisi ini
http://www.petitiononline.com/noFPI/petition.html

Please comment klo kalian warga indonesia yg beragama serta
menghormati pancasila!!!
Tolong minta waktunya semenit saja untuk sign in,tolong sekalian di
broadcast, Thx

Salam,
Rio 

Kirim email ke