Ikutan ambil artikel dari kantong doraemon.  :))

----- Original Message -----
From: "Bimo Ario Tejo" <[EMAIL PROTECTED]>

Dear keluarga JS-ku,

Berikut ini saya kutipkan surat listrik (electronic mail) dari Prof.
Amin Soebandrio (asisten deputi Kementerian Riset dan Teknologi,
pakar mikrobiologi FK-UI) seputar virus flu burung yang dikenal juga
dengan virus H5N1 atau Avian Influenza (AI). Mudah2an setelah
membaca surat ini rekan2 JS tidak was-was lagi menyantap daging
unggas.

Maaf jika OOT dan selamat makan2....

salam,
bimo

=======

Saya sangat sependapat bahwa kita harus memberi penjelasan yang
transparan kepada masyarakat, sehingga semua lapisan bisa ikut
membantu pengendaliannya sesuai kapasitasnya masing2. Mudah2an tidak
ada lagi pejabat (tinggi) yang berupaya menghalang-halangi masyarkat
ilmiah untuk membahasnya, hanya dengan alasan "takut meresahkan
masyarakat". Di bawah ini saya coba merepons hal-hal yang
dikemukakan oleh Dr. Tony, sejauh yang saya ketahui:

1. Virus H5N1 memang patogen (bahkan ada yang Highly Pathogenic),
tapi termasuk peka terhadap berbagai paparan, baik suhu maupun
kimia. Menurut literatur, virus AI akan mati pada 56°C selama 15
menit, 70°C selama 2-5 menit, dan 80°C selama 1 menit. Selain itu
juga peka terhadap berbagai antiseptik, bahkan alkohol sekalipun.
Paling aman untuk mencuci/dekontaminasi adalah dengan hipokhlorit
0,5%.

2. Orang Indonesia kebanyakan memasak daging ayam sampai matang,
bahkan bisa ber-jam2 (mis. Gudeg) dan berkali-kali (mis. Masakan
Padang). Daging babi juga bisa diperlakukan demikian, tapi harus
diingat ada beberapa orang yang suka "setengah matang".

3. Kebijakan pengenadlian yang di approve oleh WHO dan OIE adalah
memusnahkan semua ternak di tempat ditemukannya virus AI, bahkan ada
yang menerapkan pemusnahan dalam radius 10-20 km. Soal penggantian
memang demikian kebijakannya, agar petani/peternak tidak mengalami
kebangkrutan, padahal ini untuk kepentingan orang banyak. Jadi
Pemerintah yang harus bertanggung jawab. Termasuk juga penyediaan
vaksinnya.

4. Virus AI, seperti virus influenza yang lain, senang "berganti-
ganti baju". Mutan yang menjadi patogen untuk manusia dapat terjadi
melalui proses "reassortment". Semakin banyak manusia yang menjadi
sakit oleh virus AI, semakin besar kemungkinan terjadinya penularan
manusia ke manusia.


Mudah-mudahan cukup mengklarifikasi, dan mohon teman-teman bioteker
dari kedokteran hewan bisa menambahkan. Terima kasih.

Wass,



Amin Soebandrio


--- In [EMAIL PROTECTED], "wishnu8289" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

sebagai pemakan ayam dan juga babi, saya dengar ayam kalo dimasak
 dengan benar tidak menularkan flu burung. begitu pula babi. ada
yang  bisa cerita lebih detil? thanks.

 wishnu






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke