Muth'ah di kalangan Syiah Iran bukan sekadar masalah penafsiran rupanya. Semoga bukan karena memang Syiah punya al-Qur'an 'yang lebih lengkap' daripada Sunni, yang jadi dasarnya.
salam, satriyo === --- In [EMAIL PROTECTED], "Supraha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 03/06/2007 09:09 WIB Iran Kampanyekan Pernikahan Sementara Ken Yunita - detikcom Jakarta - Meski telah dipraktekkan oleh banyak orang, pernikahan sementara atau yang biasa dikenal kawin kontrak masih dianggap sebagai hal yang tabu. Namun pernikahan dalam jangka waktu tertentu itu justru dianjurkan di negara Islam seperti Iran. Menteri Dalam Negeri Iran Mostafa Pour-Mohammadi bahkan mulai mengkampanyekan jenis pernikahan itu. Pernikahan dengan kontrak waktu itu dianjurkan sebagai solusi masalah sosial di negeri itu. Seperti dilansir dari BBC, Minggu (3/6/2007), Mostafa mengatakan, laki-laki dan perempuan di Iran dapat melakukan pernikahan dengan jangka waktu mulai 1 jam hingga satu abad. Para laki-laki bahkan boleh menikahi lebih dari satu perempuan dalam waktu yang sama. Meski telah dianjurkan oleh pemerintah, masyarakat Iran masih menganggap pernikahan itu sebagai pelacuran terselubung. Namun Mostafa menegaskan, pernikahan kontrak itu bisa dilakukan hanya bila di Iran terjadi perubahan budaya. Sebenarnya, pernikahan semacam itu telah diperkenalkan di Iran sejak 15 tahun yang lalu. Presiden Iran pada era itu, Hashemi Rafsanjani mengatakan, pernikahan kontrak diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan seks laki-laki dan perempuan di Iran. (ken/ken) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/06/tgl/ 03/time/090900/idnews/788350/idkanal/10 [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message ---