http://www.sapos.co.id/berita/index.asp?IDKategori=64&id=3239

      Jumat, 28 November 2008

      Gara-gara Rebutan Janda Muda  
      Kasus Pemuda yang Sekarat Ditimpas di Sungai Kapih  

      SAMARINDA. Motif dari aksi penganiayaan yang dialami oleh Dayat alias 
Idai (22), warga Sungai Kapih, Samarinda Ilir, seorang pemuda yang ditemukan 
sekarat dengan tubuh penuh luka di RT03 Sungai Kapih, Rabu (26/11) sore 
kemarin, mulai terkuak. 
      Beberapa anggota Reskrim Polsekta Samarinda Utara yang melakukan 
penyelidikan di lokasi kejadian mendapatkan keterangan dari sejumlah warga 
bahwa Idai selama ini menjalin hubungan asmara dengan seorang janda muda 
berinisial Im, warga setempat. 

      Beberapa warga di Sungai Kapih RT 03 yang didatangi polisi, rata-rata 
membenarkan bahwa selama ini Idai sering mendatangi rumah Im. 

      Namun, ternyata bukan hanya Idai yang menaruh hati terhadap Im, ada 
seorang pemuda lain yang juga menyukai Im. Dan diduga kuat, pemuda tersebut 
yang melakukan aksi penganiayaan terhadap Idai. 

      Kapolsekta Samarinda Utara AKP Andrias Susanto Nugroho SIK didampingi 
Kasubnit Reskrim Utara Aiptu Aji Supriyanto membenarkan dugaan menyangkut motif 
penganiayaan itu adalah karena rebutan perempuan. 

      "Indikasinya, pelaku cemburu dan tidak senang melihat korban suka 
mendatangi perempuan berinisial Im tersebut. Im itu diketahui berstatus janda 
dan menumpang di rumah keluarga di Sungai Kapih," jelas Aiptu Aji saat 
dikonfirmasi Sapos, Kamis (27/11) sore kemarin. 

      Namun penyelidikan kembali terhambat karena Im pun saat ini menghilang 
dan tak diketahui dimana keberadaannya. Diduga kuat, Im mengetahui persis 
kejadian pengeroyokan dan penimpasan yang dialami oleh Idai. 

      "Menurut beberapa saksi mata, sebelumnya korban dan pemuda yang 
disebut-sebut juga suka dengan Im, sempat adu mulut di sekitar lokasi proyek 
jembatan Mahkota II. Dan beberapa jam kemudian, korban ditemukan tergeletak tak 
sadarkan diri dengan kondisi babak belur," ungkap bintara polisi senior ini 
kepada Sapos. 

      Sementara ini identitas pemuda yang diduga kuat terlibat dalam aksi 
penganiayaan itu masih diselidiki dan diburu polisi. 

      Pasalnya, polisi curiga, pemuda itu bersama Im mendadak menghilang pasca 
ditemukannya Idai dalam kondisi sekarat penuh dengan luka. 

      Di lokasi kejadian, polisi mengamankan beberapa pasang sandal laki-laki 
yang tak diketahui siapa pemiliknya, jaket warna hitam dan sebuah balok yang 
diduga dipakai salah satu pelaku untuk menganiaya korban. Polisi juga menemukan 
sebuah tas milik korban di dalam rumah yang didiami Im. 

      Korban sendiri selama ini diketahui bekerja sebagai wakar di proyek 
Jembatan Mahkota II, Sei Kapih, Samarinda Ilir. 

      Seperti diberitakan kemarin, warga di kawasan Sungai Kapih RT 03, 
Sambutan, Samarinda Ilir, Rabu (26/11) sore kemarin, dibuat geger dengan 
ditemukannya seorang pemuda dengan kondisi babak belur dan penuh luka. Pemuda 
tersebut bernama Dayat alias Idai (22), warga Sungai Kapih, Samarinda Ilir. 

      Dari informasi yang dihimpun Sapos, beberapa warga menemukan Idai dalam 
kondisi tak sadarkan diri dan terbaring di depan sebuah rumah di Sungai Kapih 
RT 03. 

      Warga di sekitar lokasi kejadian tak banyak yang mengetahui apa yang 
telah dialaminya. Sejumlah warga kemudian melarikannya ke RSUD AW Sjahranie. 
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke