http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48909&ik=2

Anak Durhaka Cangkul Ibu 

Rabu 17 Desember 2008, Jam: 9:01:00 
SERANG (Pos Kota) - Tragis nasib Muntahanah,48. Saat berdoa usai salat, 
dicangkul anak kandungnya di rumah di Kampung Kedawung, Desa Kadu Beureum, 
Kecamatan Pabuaran, Serang, Banten, Senin (15/12) malam. Kini terbaring lemah 
di ruang ICU RSUD Serang karena luka di kepalanya. 

Sang anak durhaka itu, Abay,27, dibekuk petugas Reskrim Polsek Pabuaran ketika 
bersembunyi dalam hutan. Hingga Selasa (16/12), polisi masih memeriksa 
tersangka guna mengungkap motif kejadian itu. 

Keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa keji itu terjadi sekitar pukul 
18:30. Saat itu korban sedang berdoa selepas menunaikan salat Maghrib untuk 
kesembuhan anaknya yang sering ngamuk tak karuan. Di saat wanita paruh baya ini 
sedang mengucapkan doa sambil menengadahkan kedua tangannya, tiba-tiba 
tersangka masuk ke dalam kamar ibunya sambil membawa pacul yang diambil dari 
dapur. 

KESETANAN 
Tanpa sebab, tersangka kemudian mendekati ibu kandungnya dan memaculnya dari 
belakang. Korban sempat menjerit kesakitan lalu ambruk bersimbah darah. 

Tidak berhenti sampai di situ, Abay yang kesetanan terus memacul kepala ibu 
kandungnya. Bahkan tersangka juga sempat memukul wajah korban dengan gagang 
pacul. 

Jerit kesakitan yang keluar dari mulut Muntahanah didengar Eki Baihaki, 29, dan 
Badru, 13, anak korban yang sedang mengaji di ruang tamu. 

Mendengar ibunya merintih kesakitan, Eki dan Badru buru-buru lari ke kamar 
ibunya. Saat masuk kamar, keduanya melihat tersangka dengan bengis sedang 
menganiaya ibunya dengan pacul. 

Keduanya tak kuasa menolong, karena diancam tersangka. Eki dan Badru akhirnya 
lari keluar rumah memberitahukan tetangganya. Warga yang mendengar teriakan 
minta tolong segera berdatangan. 

Begitu berada dalam rumah warga melihat korban sudah tergeletak bersimbah 
darah, sementara tersangka sudah melarikan diri. Karena kondisinya yang 
memprihatinkan, warga langsung membawa korban ke RSUD Serang sedang warga 
lainnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Pabuaran. 

NYARIS DIBANTAI WARGA 
Mandapat laporan dari warganya, petugas Polsek Pabuaran segera mendatangi 
lokasi kejadian. Begitu mengetahui tersangka lari ke arah perbukitan yang 
berada di belakang rumah tersangka, polisi pun langsung pengejaran. 

Dibantu puluhan warga, polisipun melakukan penyisiran. Pengejaran itupun 
membuahkan hasil, tak lama kemudian tersangka berhasil diringkus sedang 
bersembunyi disemak-semak. 

Tersangka nyaris dibantai warga, namun aksinya berhasil diredam petugas polisi. 
Dengan kedua tangan diborgol, tersangka digelandang ke Mapolsek Pabuaran. 

Kapolsek Pabuaran, AKP Sugiman ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui 
sebab-sebab terjadinya pembantaian tersebut. 

"Tersangka belum kita periksa karena kondisi kejiwaannya yang tidak 
memungkinkan," terang Kapolsek seraya mengatakan, akan memeriksa tersangka pada 
psikiater untuk mengetahui kondisi sebenarnya. 

++++
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48938&ik=2


Ayah Nodai Anak Kandung 

Rabu 17 Desember 2008, Jam: 20:14:00 

JAKARTA (Pos Kota) - Ayah satu ini bisa disebut bejat. Dia tega memperkosa anak 
kandungnya berkali-kali di rumah sendirinya di Sawah Besar, Jakarta Pusat. 

SM, 14, korban, siswi kelas 2 SMP, depresi dan malu sehingga tidak berani 
keluar rumah. Adi, 45, si ayah bejat dilaporkan oleh Ny Ika, 43, ibu korban ke 
kantor polisi. 

Peristiwa itu terbongkar saat ibu korban yang statusnya telah bercerai dengan 
pelaku melihat SM kerap murung. Tidak hanya itu, beberapa kali saat mencuci 
celana dalam milik putrinya tersebut Ika menemukan ada bercak darah. 

''Saya desak akhirnya dia mengakui kalau Bapaknya memang telah memperkosanya,'' 
ucap Ny Ika pada wartawan, Rabu (17/12) sore. Wanita ini akhirnya melapor ke 
Polsek Sawah Besar. 

(deny/silaen/ird/B) 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke