"Istana Terbang" Pangeran

Teka-teki siapa orang pertama yang membeli pesawat superjumbo A380
secara pribadi, terjawab sudah. Dia adalah Pangeran Alwaleed bin 
Talal bin Abdulaziz Alsaud (52). Jawaban atas teka-teki ini diumumkan
langsung Airbus, Senin (12/11), bertepatan dengan Pameran
Kedirgantaraan Dubai.

Selama berbulan-bulan, identitas pembeli perorangan pertama pesawat
A380 memang dirahasiakan. Karena itu, orang pun berspekulasi mengenai
pembeli misterius itu.

Banyak orang mengira bahwa si pembeli misterius itu adalah pemilik
klub sepak bola Chelsea, Roman Abrahamovich, yang juga masuk dalam
jajaran orang super kaya. Namun, perkiraan mereka ternyata benar-
benar
keliru setelah nama Pangeran Alwaleed yang muncul. Untuk urusan
membuat orang penasaran Airbus memang jagonya.

Siapakah Pangeran Alwaleed? Dia adalah anak dari pendiri Kerajaan 
Arab
Saudi Abdulaziz al-Saud dari Ratu Mona el-Solh. Dia tercatat sebagai
keponakan laki-laki Raja Abdullah yang kini berkuasa di negeri kaya
minyak itu. Tidak mengherankan jika dia sangat kaya.

Di dunia bisnis, dia dikenal sebagai pemimpin Kingdom Holding yang
antara lain bergerak di bidang properti dan industri musik serta
hiburan. Nilai aset yang dimiliki Kingdom Holding mencapai 24 miliar
dollar AS. Pangeran Alwaleed tercatat sebagai pemilik saham individu
terbesar Citicorp, bank terbesar di Amerika Serikat dengan nilai 
saham 6 miliar dollar AS.

Dia juga memiliki saham di perusahaan-perusahaan besar dunia, seperti
AOL, Apple, Computer Inc., Worldcom, Motorola Inc., News Cooperation
Inc., jaringan hotel Four Seasons, Plaza Hotel di New York, dan Savoy
Hotel di London.

Majalah Forbes menempatkan Pangeran Alwaleed pada urutan ke-13 orang
terkaya di dunia. Jumlah kekayaannya diperkirakan lebih dari 20,3
miliar dollar AS (sekitar Rp 180 triliun). Dengan kekayaan sebanyak
itu, harga A380 yang "hanya" 320 juta dollar AS memang tidak ada
apa-apanya bagi Sang Pangeran.

Amat mewah

Untuk Pangeran Alwaleed, pihak Airbus akan membuatkan pesawat A380
versi amat mewah yang mereka sebut "Istana Terbang". Pihak Airbus
mengatakan, luas lantai A380 yang mencapai 551 meter persegi, cukup
untuk memuat ballroom Hotel Savoy London milik Alwaleed.

Pesawat itu bisa dilengkapi dengan sejumlah bar cocktail, kasino,
kamar mandi, dan tempat tidur untuk kalangan jet set. Tapi untuk 
orang sekaya Pangeran Alwaleed, pilihannya bisa saja tidak terbatas. 
Semua bergantung pada permintaan Sang Pangeran. "Untuk pesawat-
pesawat jet VIP, kami menawarkan pilihan yang mencakup apa pun yang 
diinginkan si pembeli," kata pihak Airbus.

Pesawat pesanan Pangeran Alwaleed baru akan diserahkan pada tahun
2010. Sebelum "Istana Terbang"-nya rampung, sang pangeran menggunakan
pesawat pribadinya, Boeing 747-400 tipe terbaru. Pesawat itu dia
gunakan ketika datang dari Arab Saudi ke Dubai, Uni Emirat Arab, 
untuk menandatangani kontrak pembelian Airbus.

Berapa uang yang harus dikeluarkan Pangeran Alwaleed untuk "Istana
Terbangnya"? Masalah itu tidak diungkapkan Alwaleed maupun Airbus.
Namun, katalog harga yang dikeluarkan pabrik Airbus menyebutkan,
sebuah A380 bernilai 320 juta dollar AS atau hampir Rp 3 triliun. 
Buat Sang Pangeran yang berkantong tebal, harga A380 itu tidak 
masalah. Harga itu bisa melambung tinggi bergantung dari fasilitas 
dan desain interior yang diminta Pangeran Alwaleed.

Status simbol

Para pengamat penerbangan memperkirakan hal yang sama. Bagi
orang-orang super kaya, A380 adalah sebuah simbol status. Mengutip
dari situs surat kabar Arabnews, Selasa (13/11), para pengamat
penerbangan mengatakan, sekarang tinggal menunggu waktu untuk melihat
orang kaya lainnya, seperti Abramovich untuk antre membeli A380 atau
pesawat mewah dan besar lainnya dari jenis Boeing 787 Dreamliners 
yang segera dipasarkan.

Kepala Bidang Operasi Airbus John Leahy juga menduga hal yang sama.
Dia yakin pembelian pesawat A380 oleh Pangeran Alwaleed akan
mendongkrak penjualan pesawat jenis ini dan pesawat Airbus jenis 
lain, seperti A330/A340 versi VIP. Itu sebabnya, keberhasilan Airbus 
menjual A380 kepada Sang Pangeran dianggapnya sebagai contoh sukses 
penjualan Airbus.

Leahy menjelaskan, saat ini, setidaknya ada 20 pelanggan VIP di
seluruh dunia yang tertarik membeli A380. Kebanyakan dari mereka
berasal dari Timur Tengah.

Meroketnya harga minyak dunia membuat sejumlah negara di Teluk Arab
meraup untung yang berlimpah ruah. Orang kaya dan
perusahaan-perusahaan di sana bertambah kaya. Seiring dengan ini,
pertumbuhan penumpang pesawat di kawasan itu pun melonjak. 
Berdasarkan data International Air Transport Association (IATA), 
pertumbuhannya mencapai rekor tertinggi di dunia, yakni 18,7 persen 
pada semester pertama 2007. Hal ini membuat kebutuhan akan pesawat 
meningkat.

Maskapai Emirates telah memesan 70 pesawat jenis A350 XWB dan memesan
lagi 11 pesawat A380. Pesaingnya, Qatar Airlines, memesan 142 pesawat
di antaranya 30 Boeing 787 Dreamliners. Juru bicara Airbus David
Velupillai sampai-sampai mengatakan, mereka seperti membeli mobil 
atau televisi baru saja.

Zaman memang telah banyak berubah. Langit di jazirah Arab yang dalam
dongeng 1001 Malam digambarkan sering dilintasi permadani terbang.
Kini, dalam kehidupan nyata, akan dilintasi "istana-istana terbang".
Hmmm...! (REUTERS/BSW) 


Kirim email ke