Klarifikasi dari "Jokpin" From: Putu Suksmanta aka Sudjoko Pinurbangun, Sydney, Australia E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Pak Radityo dan Bung Saut, Maaf, maaf. Memang yang menulis Manifesto yang menghebohkan Bung Saut itu bukan Mas Joko Pinurbo. Kuakui, penulis Manifesto "Orde Ayam Kampung" itu aku. Memang aku memakai nama samaran, di dalam e-mail "Jokpin". Nama lengkapnya "Sudjoko Pinurbangun". Apa salahnya seorang penulis memakai nama samaran? Pikirku. Mark Twain kan nama samaran. Voltaire juga nama samaran. Nama samaranku "Jokpin". Mengapa? He he, memang ingin dekat-dekat penyair kesukaaanku, Joko Pinurbo, jujur saja. Tetapi "Jokpin" itu nama yang belum dipakai juga oleh Joko Pinurbo sendiri. Jadi belum ada hak cipta yang dilanggar, kan? Namaku sendiri Putu Suksmanta. Bapakku Bali, ibuku Jawa keturunan Cina. Aku menulis Manifesto itu iseng-iseng sebagai satire. Kulakukan ketika aku berkunjung ke Jakarta liburan sampai di minggu yang lalu (sekarang aku bekerja di Sydney). Melihat ramainya tengkar di internet, termasuk yang disebabkan sajak Bung Saut yang menyinggung rasa keagamaan beberapa orang Bali (bokapku juga termasuk), aku tergerak menulis satire. Kan boleh menulis satire? Aku pernah tinggal di Yogya dari tahun 2002-2005. Aku sebenarnya pernah pacaran dengan cewek yang bercita-cita jadi sastrawan seperti Ayu Utami, dan aku ikut belajar dan bergaul juga dikit-dikit. Aku pernah melihat Joko Pinurbo dua kali dan Bung Saut tiga kali. Aku agak rikuh sama Mas Joko. Ia pendiam. Tetapi sepertinya Bung Saut itu lucu. Bung Saut kan gendut, tidak tinggi, rambut berkuncir, kulitnya terang. Tetapi aku lihat hidup sebagai sastrawan cuma asyik seperti main-main, sedangkan aku butuh duit karena mau kawin. Maka aku meneruskan yang sudah akan jadi profesiku, setelah lulus sekolah pariwisata. Sekarang aku jadi asisten chef di sebuah hotel di Sydney, dan kawin dengan wanita keturunan Vietnam (jadi aku sama seperti Bung Saut, beristerikan wanita asing). Aku masih menulis cerpen dan puisi, tetapi malu kuperlihatkan kalian! Kembali kepada Manifesto itu. Sebuah satire kutulis. Apa salahnya menulis satire? Pernah aku mau tahu dari mana kata "yahoo" dan setelah kucari ketemu kata "yahoo" berasal dari ceritera Gulliver, dan kata Google, cerita itu satire. Maksudnya untuk banyol-banyolan. Maaf kalau sudah bikin Bung Saut marah. Kusangka Bung Saut lucu dan suka humor. Ternyata tidak. Maaf kepada Pak Radityo yang sudah dituduh dan dikata-katai akibat kelakuan saya. Putu Suksmanta. C/O NORTH SHORE HOTEL SYDNEY 310 MILLER STREET NORTH SYDNEY NEW SOUTH WALES 2060 AUSTRALIA _____________________________________ ORDE AYAM KAMPUNG Pengantar: Setelah mencermati gonjang-ganjing dunia sastra yang sangat tidak sehat belakangan ini, kami para Sastrawan (dengan S kapital!) telah berkumpul di Komunitas Rumah Lembah, berkongres sehari-semalam suntuk sampai ngantuk, dan akhirnya sepakat mendukung "Manifesto Orde Ayam Kampung" yang telah dicetuskan beberapa kawan sebelumnya (teks manifesto terlampir). Adapun kami yang mendukung sepenuh jiwa adalah: 1. Sutarji Kagum Dirisendiri 2. Rudal Tanggung Anunya 3. Jonny Wariasihnyata 4. Ndoronya Rusa Herliany 5. Ngowoh Ngesti Pandowo 6. Golek Gong 7. Puyunghai Saifulah 8. Mbahmadun Y Herpanda 9. Pede Aje Diairi 10. Ringkih Gamparan Putra 11. Karunia Ependi 12. Wayang Sunarta MANIFESTO ORDE AYAM KAMPUNG 1 -- Kami, para sastrawan yang bertandatangan ini, menyatakan mendukung paham Sautisme, yaitu paham elitis yang membatasi hak-hak manusia untuk membaca puisi. Bagi kami, seperti difirmankan oleh Imam kami, TIDAK SETIAP ORANG BERHAK UNTUK "MEMBACA" PUISI. 2 Kami percaya, dengan dasar Sautisme, PUISI KAMI AKAN KELIHATAN JELEKNYA kalau dibaca banyak orang. 3 Kami beriman kepada Sautisme, bahwa PUSAT DUNIA ADALAH TUK, sehingga seluruh pikiran dan enerji kami arahkan ke TUK. Kami yakin bahwa bukan bakat kami yang kurang, tetapi TUK-lah yang menyebabkan buruknya karya-karya kami. 4 -- Kami menolak campur tangan asing, meskipun kami membenarkan tindakan MEMANFAATKAN TENAGA KERJA ASING di rumah tangga kami. Misalnya sebagai istri. 5 -- Kami percaya bahwa siapa saja KENALAN, KOLEGA dan KERABAT Goenawan Mohamad pasti musuh kami. Yogyakarta, 18 September 2007 Para penanda tangan: (1) Sawut Situmorang (2) Halim Harley Davidson (3) Taik Kucing (4) H. Hahaha (5) Jembut bin Jembut (6) Herr Bandel (7) Diam-diam-Kagum-Tuk _____________________________________ From: Saut Situmorang E-mail: [EMAIL PROTECTED] hahahahha Awas, hati-hati para pemilik email, terutama para seniman ternama yang sudah ngetop seperti saya! Ada gerakan memanipulasi nama dan alamat email orang. Itu pasti dilakukan oleh Radityo, hanya untuk menghasut dan memecah belah para seniman Indonesia khususnya. Korban pertama adalah penyair Jogja, Joko Pinurbo (dikenal luas sebagai "Jokpin"). Dalam sebuah manifesto yang pernah kita buat itu diparodikan sama dia dengan mengatas namakan seniman Jogja. Padahal "parodi"nya norak, kampungan, sama sekali tidak lucu dan tidak berpendidikan! Nama Joko Pinurbo disebut-sebut, dengan alamat si pengirim berasal dari: [EMAIL PROTECTED] Saya sudah cek dengan penyair Joko Pinurbo dan ia membantah bahwa itu alamat emailnya! Orang bernama Radityo itu pasti psikopat. Yang ikut-ikutan Radityo itu pasti penganut Radityoisme! Kerjanya cuma dusta dan fitnah! hahahahha From: Radityo Djadjoeri E-mail: [EMAIL PROTECTED] Waduh, maling teriak maling nih. Lae......... ....eh, Leak Saut ngawur berat! Saya tidak kenal yang namanya Joko Pinurbo. Tapi sepertinya nama itu cukup familiar, mungkin pernah baca dari koran. Soalnya aku langganan KR, walau tinggal di Jakarta. Walau saya menyukai dunia seni, namun jarang bergaul dengan para seniman. Maklum, dunianya lain. Sepertinya Leak punya penyakit gampang curigaan sama orang lain deh...alias paranoid.. _____________________________________ e-mail: [EMAIL PROTECTED] blog: http://mediacare.blogspot.com --------------------------------- Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more! [Non-text portions of this message have been removed]