http://www.indomedia.com/bpost/112005/28/opini/opini1.htm
Komedi Negeri Salah Urus Oleh : Diauddin Badruddin Dulu, ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah, di dada ini selalu terselip perasaan bangga terhadap Indonesia. Perasaan patriotisme rasanya selalu muncul ketika nama Indonesia disebut. Sebuah bangsa yang kata guru waktu itu, gemah ripah loh jinawi (walaupun sampai sekarang saya tidak tahu artinya). Bangsa yang ramah tamah, penuh toleransi terhadap sesama, suka bergotong royong saling membantu tanpa pamrih, dihormati oleh bangsa lain di dunia. Perasaan itu mulai menghilang ketika memasuki masa-masa SMA dan puncaknya masa kuliah, berubah menjadi kecewa, marah, kesal dan perasaan negatif lainnya. Bangsa yang dibanggakan sejak kecil, ternyata begitu rapuh, begitu miskin, sehingga tidak bisa menyejahterakan sebagian besar rakyatnya hanya karena salah urus. Rasa bangga terhadap masyarakatnya pun mulai luntur. Masyarakat yang dikatakan ramah dan penuh toleransi dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, ternyata punya sifat pendendam, ingin menang sendiri. Konflik horizontal maupun vertikal, memakan korban ribuan nyawa. Wanita dan anak-anak ikut menjadi korban kekejaman. Ambon, Poso, Sampit, Aceh, Papua dan tempat lainnya yang berskala lebih kecil namun tak kalah mengenaskannya, seakan menjadi saksi bagaimana lunturnya keberadaban bangsa ini. Gara-gara masalah tapal batas wilayah pemekaran saja, semuanya bisa saling bunuh. Bangsa yang suka main hakim sendiri, tak segan-segan membunuh. Bahkan dengan cara sadis membakar orang yang dianggap bersalah, tak peduli sekecil apa pun atau alasan di balik kesalahan orang tersebut. Di sisi lain, koruptor, pejabat negara yang notabene lebih menyengsarakan rakyat daripada maling kelas teri sering dipandang dan diperlakukan dengan hormat oleh masyarakat hanya karena ia kaya dan punya kuasa. Sungguh ironis. Materialistis. Mungkin bagi sebagian orang, ini hanya sebagian kecil masyarakat kita. Tapi bagi saya, cukup untuk menghilangkan kebanggaan terhadap bangsa ini. Namun sekarang, saya mulai bisa manikmati kondisi bangsa kita. Dagelan yang disajikan begitu lucu, sehingga rasanya tidak mungkin tak tertawa, minimal tersenyum melihat kondisi bangsa. Bagaimana tidak lucu, negeri yang katanya kaya minyak bahkan termasuk salah satu anggota negara penghasil minyak dunia yang konon cukup disegani, ketika harga minyak naik bukannya bergembira malah kelimpungan. Sampai-sampai harus mencabut subsidi, sehingga menyengsarakan rakyat yang sudah begitu sengsara. Sekali lagi, hanya gara-gara salah urus. Minyak pun bisa diselundupkan keluar negeri secara 'resmi' oleh petugas 'resmi' Pertamina, lewat pipa 'resmi' Pertamina selama bertahun-tahun. Sangat lucunya lagi tidak ada yang tahu, baik itu Satpol Airud, TNI, maupun Satpam atau pegawai Pertamina lainnya (baca: atasan). Takjub! Sekali lagi, sungguh menakjubkan. Dagelan lucu yang lain, bangsa Indonesia yang katanya bangsa beragama, tapi ternyata mantan Menteri Agamanya ditahan dan menjadi tersangka kasus korupsi Dana Abadi Umat yang notabene amanah umat untuk keperluan suci. Sekali lagi aneh bin ajaib, negara beragama ternyata punya Menteri Agama terindikasi korupsi. Belum lagi kalau kita bicara tentang lembaga yang mengurusi hukum dan peradilan. Tentu tambah lucu lagi. Lembaga Mahkamah Agung sebagai pilar utama dan mungkin satu-satunya harapan penegakan keadilan di Indonesia, diakui oleh para hakim yang katanya agung di sana penuh calo peradilan. Menyedihkan sekaligus menggelikan. Kepolisian pun sama, dari bawahan sampai atasan punya track record yang sama tidak baiknya. Belakangan ini bahkan beberapa perwira dan mantan kapolri diduga menerima suap dalam jumlah besar. Kalau jumlah kecil, saya tak berani membayangkan. Kalau ini betul, sekali lagi, lucu kalau kapolrinya saja begitu, kepada siapa dan kemana lagi kita minta perlindungan dan pengayoman. Saya bahkan punya semboyan, di negara kita ini yang baik tinggal oknum saja. Kalau tidak setuju, ayo buktikan sebaliknya. Satu lagi berita miris yang menyatakan, Indonesia kembali terpilih sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Lucu, sekali lagi lucu, koruptornya hampir tidak ada. Mana ada predikat tanpa subjek dan objek. Kalau pun ada tersangka, sebagian bebas, dihukum ringan atau tidak bisa ditindaklanjuti karena sakit. Sebagian lagi melarikan diri ke luar negeri melewati polisi, jaksa, petugas imigrasi. Bahkan Interpol pun tidak bisa menangkap. Malah mereka dengan mudahnya berwawancara ria di stasiun televisi nasional. Coba, bagaimana tidak lucu. Narkoba menjadi momok paling menakutkan bagi masa depan bangsa Indonesia. Saat ini narkoba menjadi barang yang sangat mudah didapat, dari kota sampai pelosok desa, dari orang berduit sampai orang tak punya, dari kakek nenek sampai anak sekolah dasar, dari masyarakat biasa sampai anggota polisi maupun pejabat. Tapi ironis dan lagi-lagi lucu, polisi seakan kesusahan untuk bisa menangkap dan membongkar jaringan narkoba. Sungguh tak masuk di logika saya, barang mudah didapat tapi yang menjual tidak terlihat. Kalau mau dirinci, masih banyak lagi cerita lucu tentang komedi sebuah negeri salah urus ini. Namun tidak ada maksud mencela apalagi menghina negeri kita tercinta ini, tulisan ini dibuat. Tulisan ini lebih merupakan unek-unek di hati yang akan terus mengganggu apabila tidak diungkapkan. Tulisan ini juga merupakan tanda, masih ada cinta yang tersisa terhadap bangsa. Sejak mahasiswa, saya punya semboyan: 'Bukan hanya dengan kata-kata tapi juga harus dengan aksi nyata untuk bisa ikut mengangkat beban bangsa'. Sayangnya, negeri kita dipenuhi oleh orang yang hanya bisa berkata (NATO: No Action Talk Only), yang malah sering memperkeruh keadaan. Mudah-mudahan, kita terutama saya bukan termasuk golongan itu. Minimal kita bisa berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran di lingkungan keluarga, tempat kerja dan lebih luas lagi di masyarakat sekitar kita berada. *Dokter umum di Puskesmas Aluh-aluh Kabupaten Banjar e-mail: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/