Refleksi : Apakah perawatan  korban bom  harus dilakukan di Singapura tidak 
membuktikan keterbelakangan ilmu pengetahuan [kedokteran] di NKRI?.

http://www.antaranews.com/view/?i=1247847505&c=NAS&s=HUK

Korban Luka Bom Jakarta Dirawat di Singapura
Jumat, 17 Juli 2009 23:18 WIB | 

Batam (ANTARA News) - Dua korban luka pecahan material ledakan bom Jumat pagi 
di dua hotel Jakarta Selatan, tiba di National University Singapore, dan 
beberapa lain dijadwalkan datang pada tengah malam.

Channel NewsAsia pada Jumat malam memberitakan, kedua orang yang telah tiba 
diyakini seorang Indonesia dan seorang dari ras Kaukasus yang sama-sama bekerja 
di perusahaan pertambangan Indonesia.

Seorang lagi akan tiba pada tengah malam ke Singapore General Hospital, dan 
beberapa yang lain kemungkinan juga diterbangkan dari Jakarta untuk dirawat di 
Singapura.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah mengirim surat ucapan duka cita 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas peristiwa yang mengejutkan dan 
telah menewaskan sembilan orang di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta.

Lee menegaskan Singapura sangat mengutuk tindakan sewenang-wenang dengan 
kekerasan, yang dalam hal ini mengingatkan bahwa kelompok teroris masih 
merupakan ancaman bagi keselamatan umum.

Singapura, katanya, siap membantu semampu mungkin, dan mendukung penuh upaya 
Indonesia untuk menyeret para pelaku ke pengadilan. 

Kementerian Luar Negeri Singapura menyampaikan rasa simpati kepada semua korban 
dan keluarga mereka, serta menyatakan setia kawan pada berbagai tindakan 
Indonesia dalam melawan terorisme.

Bagi warga Singapura yang tidak dapat menghindari kunjungan ke Jakarta atau ke 
daerah lain di Indonesia diminta waspada dan memantau perkembangan daerah 
tujuan melalui media lokal, serta harus mendaftar pada situs web Kemlu 
Singapura.

Kemlu Singapura mendorong warga yang melawat ke luar negeri untuk membeli 
asuransi medis dan perjalanan secara komprehensif.(*)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke