www.salihara.org Kami mengundang anda untuk hadir dalam Kuliah Umum Adonis yang bertema "Kebenaran, Agama dan Sastra". Pada kesempatan ini, Adonis, seorang penyair Arab modern akan memberikan kuliah berjudul "Kebenaran Agama dan Kebenaran Puisi". Acara tersebut akan dilaksakan nanti pada:
Hari Senin, 3 November 2008, pukul 19.00 WIB Tempat, Teater Salihara, Jl Salihara No 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ============= Adonis (Ali Ahmad Said Esber) adalah seorang penyair Arab kelahiran di desa al-Qassabin, dekat Kota Lakasia Syria pada tahun 1930. Meskipun ia baru bersekolah ketika berumur 13, anak seorang petani yang juga imam masjid ini sudah belajar menulis dan membaca dari seorang guru desa serta telah hafal al-Quran. Pada tahun 1944, Adonis membacakan puisi-puisi heroik karyanya sendiri di depan Presiden Syria Shukri al-Kuwatli waktu itu yang membuat Presiden terpesona dan mengirimkan Adonis masuk ke sebuah sekolah Prancis di kota Tartus, saking cerdasnya Adonis sering melompat tingkat-tingkat kelas. Adonis lulus dari Universitas Damaskus tahun 1954 dengan spesifikasi filsafat. Di masa muda itu kegelisahannya sudah kelihatan: ia menerbitkan kumpulan sajak pertamanya dan ia dipenjara karena pandangan politiknya (1955). Pada 1956 ia meninggalkan tanahairnya dan pindah ke Lebanon bersama istrinya. Sampai lebih 20 tahun ia tinggal dan jadi warga negara di tanah jiran itu. Di negeri Cedar ini Adonis mendirikan Jurnal Syi’ir (Puisi) tahun 1957—sebuah jurnal yang memuat dan menelaah puisi-puisi Arab baik yang klasik dan modern—dan jurnal kebudayaan mawaqif (sikap) tahun 1968. Di pertengahan tahun 70-an, Lebanon perang saudara pecah dan tentara Israel memasuki Lebanon di tahun 1980-an. Di tahun 1986 Adonis pindah ke Paris. Adonis telah menulis karya: puisi dan prosa kurang lebih 30 buku dan telah diterjemahkan dalam pelbagai bahasa. Beberapakali namanya disebut sebagai calon terkuat peraih hadiah Nobel Sastra (2005, 2006, 2007). Ia memiliki karya baik prosa dan puisi dengan gaya bahasa yang jernih dan memukau, sekaligus rumit. Puisi-puisinya adalah simbol kemodernan syair Arab. Simbol yang terus menjadi kontroversi: dipuja sekaligus dikecam karena mendobrak pakem-pakem puisi Arab yang telah mapan selama berkurun-kurun. Inti ide Adonis memang mendobrak, dan mendorong pembaharuan..Di sinilah letak urgensi karya Adonis, menggedor-gedor yang sudah dianggap mapan, dan menguatkan pembaharuan dalam dua ranah sekaligus: sastra dan agama. Di Indonesia Adonis dikenal melalui sebuah karya yang monumental berjudul al-Tsawâbit wal Mutahawwil (Yang Tetap dan Yang Berubah). Dalam buku yang terdiri empat jilid ini—LKiS Yogyakarta baru menerbitkan dua jilid pertama dengan judul Arkeologi Sejarah-Pemikiran Arab-Islam—Adonis menyajikan pembacaan yang sangat luas tentang pertarungan dua kubu di ranah sastra, teologi, politik, dan budaya Arab-Islam. Kubu yang ingin menguatkan kemapanan dengan berlindung di balik kekudusan dan kekuasaan Teks untuk memaksakan satu versi tafsir yang sahih dan kubu yang bergairah melakukan perubahan dengan menjadikan Teks sebagai khazanah tafsir yang terus mengalami pembaharuan dan penyesuaian, atau tak menganggap lagi Teks sebagai sumber pengetahuan karena telah berasaskan pada akal. Kubu pertama menggunakan kekuasaan politik (khilâfah) dan agama (sunnah, fiqh) untuk menihilkan capaian-capaian kreativitas (ibdâ) dengan menjadikan sastra sebagai perkakas bagi kekuasaan dan agama. Teks adalah tuan, sedangkan akal jadi pelayan, dan kedudukan sastra hanya hamba bagi agama bukan kebebasan untuk mencipta. Dan sepanjang sejarah Islam kubu kemapanan merupakan golongan mayoritas yang menindas kubu perubahan. Sebagai pembaca yang berpihak sekaligus sastrawan yang mengidamkan capaian ciptaan Adonis melakukan perlawanan dan pembongkaran terhadap kubu kemapanan. Walhasil buku ini yang asalnya disertasi Adonis di Universitas St Joseph Beirut, Lebanon, dituding sebagai karya seorang “atheis khas Timur”—bukan tidak mengakui secara langsung adanya Tuhan seperti atheisme di Barat, tapi tidak meyakini perantara (wasilah) antara Tuhan dan manusia: baik manusia sempurna yang dikirim oleh Tuhan yang disebut nabi atau rasul, hingga muatan yang dibawa rasul Tuhan itu: agama atau syariat. Tiadanya wasilah itu berarti tidak adanya Tuhan. Antologi Puisi Adonis yang terkenal adalah, Aghânî Mihyâr Dimasyqî diterjemahkan ke bahasa Inggris “Songs of Mihyar the Damamscene”, Al-A'mâl al Syi'riyyah (kumpulan karya lengkap puisi-puisi Adonis, 3 jilid) diterjemahkan ke bahasa Inggris “If Only the Sea Could Sleep”. Beberapa studi Adonis tentang puisi Arab, al-Shûfiyah wal Suryâniyah diterjemahkan ke bahasa Inggris “Sufism and Surrealism”, Muqaddimah li Syi’ir Arabi diterjemahkan “An Introduction to Arab Poetics”. Dalam rangkaian Festival Salihara November 2008, Adonis akan memberikan ceramah umum berjudul “Kebenaran Agama dan Kebenaran Puisi”. Mohamad Guntur Romli Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta [EMAIL PROTECTED] http://guntur.name/ ___________________________________________________________________________ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]