http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/01/humaniora/2256007.htm
Lebih Separuh SD Kita Rusak Penggunaan Anggaran Harus Diefektifkan Jakarta, Kompas - Jika tekad untuk menuntaskan perbaikan gedung sekolah yang bobrok harus terwujud dalam tiga tahun, pemerintah mesti bekerja keras. Sebab, saat ini lebih dari separuh ruang kelas SD di Tanah Air dalam kondisi rusak, baik rusak sedang maupun berat. Data yang ada di Depdiknas menunjukkan, ruang kelas SD yang rusak mencapai 489.573, atau hampir 60 persen dari total ruang kelas SD di Tanah Air sebanyak 877.772 ruang. Ini belum termasuk kerusakan bangunan di tingkat SLTP dan SLTA. Meski demikian, Sekretaris Jenderal Depdiknas Dodi Nandika yakin pemerintah dapat menyelesaikan rehabilitasi bangunan sekolah yang rusak tersebut dalam dua tahun setengah, sebagaimana target yang diberikan oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Untuk itu, kebutuhan dana diproyeksikan sekitar Rp 17 triliun (Kompas, 30/11). Ade Irawan dari Divisi Pendidikan Indonesian Corruption Watch (ICW), kemarin, menilai bahwa permasalahan rehabilitasi ruang kelas yang rusak tak lepas dari keefektifan distribusi, penggunaan anggaran, dan ketepatan sasaran. Percuma dana besar dikucurkan kalau sasaran salah, katanya. Hasil survei ICW sepanjang tahun 2004 dan 2005 terkait program rehabilitasi ruang kelas menunjukkan, secara umum permasalahan yang masih ditemui terkait penggunaan dana rehabilitasi. Dana masih rawan penyimpangan dari hulu ke hilir. Dengan model blockgrant atau langsung diterima sekolah memang penyunatan dana oleh birokrasi berkurang. Namun, itu tidak berarti dana terdistribusi dan digunakan sesuai. Masih terjadi perilaku koruptif, yakni sekolah yang menginginkan dana tersebut wajib setor ke dinas, kata Ade. Perilaku semacam ini pada gilirannya akan mengurangi nilai riil dana untuk rehabilitasi gedung yang rusak. Secara terpisah, Imam Prasodjo sosiolog dan pimpinan Yayasan Nurani Dunia yang aktif membangun sekolah dengan model keterlibatan masyaraka mengingatkan, dalam pembangunan dan rehabilitasi sekolah, peran masyarakat jangan diabaikan. Seharusnya, peran masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas bisnis dibuka seluasnya, bahkan dapat dijadikan gerakan, katanya. (INE) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/