http://www.suaramerdeka.com/harian/0509/01/opi03.htm
Makna Bersedekahlah Perempuan Oleh Sri Suhandjati Sukri ISRA Mikraj memiliki hikmah yang sangat besar bagi peneguhan keimanan dan etos kerja kaum muslimin pada masa Rasulullah. Hal-hal gaib yang dilihat Rasulullah dalam Mikrajnya, seperti adanya surga dan neraka, memperteguh semangat kaum muslimin untuk melaksanakan perintah agama yang terkait dengan ibadah maupun muamalah. Keyakinan akan datangnya hari kiamat dan terjadinya penghitungan amal serta balasan yang akan diterimanya merupakan faktor pendorong untuk melakukan kebaikan dan pengendali diri untuk menjauhi dosa. Di antara hal penting yang disampaikan Nabi dari perjalanan Mikrajnya adalah diperlihatkannya neraka beserta isinya, yang sebagian besar adalah kaum wanita. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id al-Chudri menyebutkan sewaktu Rasulullah saw. melewati para wanita sewaktu akan shalat Id, beliau bersabda "Wahai para wanita, bersedekahlah. Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kalian (kaum wanita)". Dalam riwayat lain disebutkan oleh Rasulullah tentang hal yang menyebabkan kaum wanita banyak yang menghuni neraka di antaranya karena sering mengutuk dan mengingkari (durhaka kepada suami). Hadis ini sering menimbulkan tanda tanya, bahkan protes dari sebagian kaum muslimah yang keberatan jika perempuan digambarkan sebagai pihak yang penuh dosa, sehingga yang banyak masuk neraka adalah perempuan. Untuk memahami hadis yang secara lahiriah terkesan mendiskreditkan perempuan dan bertentangan dengan prinsip Islam tentang kesetaraan umat manusia ini, perlu dilihat konteks munculnya hadis tersebut. Dominasi Nabi menyampaikan berita mengenai banyaknya kaum wanita yang menjadi penghuni neraka tersebut di hadapan wanita Madinah yang sebagian berasal dari kaum Anshar ( penduduk asli Madinah) Sebagian besar kaum wanita Anshar pada waktu itu dikenal kurang menghormati suami, bahkan banyak yang mendominasi suaminya. Hal ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam mengenai relasi kemitraan dan kesetaraan antara laki laki dan perempuan yang seharusnya saling menyayangi dan tolong - menolong .( QS at Taubah :71). Sabda Rasulullah di hadapan para wanita Madinah saat itu mengandung peringatan khususnya bagi perempuan Anshar dan umumnya bagi perempuan lain yang memiliki sifat sama.Bahkan menjadi peringatan pula bagi kaum laki laki yang mempunyai sifat sama (suka mengutuk istri dan durhaka). Karena pada dasarnya, Islam tidak membedakan balasan amal bagi laki laki maupun perempuan, sebagaimana firman Allah: "Siapa saja yang mengerjakan amal saleh ,laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami berikan kehidupan yang baik" (QS An Nahl :97) Dua perbuatan itu (mengutuk dan durhaka) termasuk perbuatan yang dapat menimbulkan kekerasan psikologis maupun fisik bagi pasangan suami - istri. Kata-kata kotor (kutukan) maupun perilaku tercela (durhaka) dapat menyulut timbulnya kebencian dan saling menyakiti.Betapa banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ber-awal dari terucapnya kata-kata kasar atau kedurhakaan/ perselingkuhan suami atau istri. Dampak dari kekerasan tersebut dapat bermacam macam ,mulai dari pertengkaran sampai penganiayaan..Situasi rumah tangga semacam itu, ibarat "neraka" bagi penghuninya.Karena yang ada hanya ketegangan dan penderitaan.Di sini dapat diketahui bahwa neraka yang disebutkan Rasulullah dalam hadis tersebut dapat terjadi di dunia dan akhirat. Sedekah Ilmu dan Amal Sedekah merupakan salah satu ekspresi dari keimanan seseorang. Dalam konsep Islam tentang kebajikan terdapat tiga unsur yang saling terkait dan menopang ketakwaan seseorang kepada Allah,yakni keimanan, ibadah dan ihsan (berbuat kebaikan). Di antara manifestasi dari ihsan itu adalah kepedulian terhadap kaum yang lemah; salah satu wujudnya adalah sedekah. Pengertian kaum yang lemah di sini tidak terbatas lemah ekonominya (miskin), namun termasuk pula miskin pengetahuan, keterampilan, maupun miskin di bidang spiritualitas.Oleh karenanya pengertian sedekah menurut Islam, tidak terbatas memberikan harta, tetapi juga mengajarkan ilmu, melatih keterampilan, atau perbuatan lainnya yang bermanfaat untuk mengangkat derajat kaum yang lemah. Dengan pemberian bekal ilmu maupun keterampilan,banyak orang yang terhindar dari pengangguran, bahkan tidak sedikit yang dapat menciptakan lapangan kerja. Di sini terlihat adanya mata rantai manfaat dari suatu kebaikan yang ditanam oleh seseorang. Rasulullah pernah menggambarkan betapa mulianya perbuatan orang yang suka mengajarkan kebaikan itu melalui sabdanya "Sesungguhnya Allah dan semua malaikatNya, penduduk langit dan bumi, sampai semut yang ada di dalam sarangnya,dan segala ikan yang ada di laut, semua berdoa untuk kesejahteraan orang yang suka mengajar kepada kebaikan (HR Tirmidzi ). Pemberdayaan Ekonomi. Anjuran bersedekah bagi perempuan merupakan bentuk pengakuan terhadap hak perempuan untuk memiliki dan menggunakan hartanya untuk kemaslahatan umat. Hal ini merupakan perbaikan terhadap sistem kepemilikan harta pada masyarakat patriarkis yang menempatkan laki laki sebagai pemilik harta dalam rumah tangganya. Sehingga otoritas pengeluaran dan pemanfaatan harta sepenuhnya tergantung pada laki laki. Hal ini dapat menjadi penghambat bagi muslimah yang ingin bersedekah dengan harta,jika suaminya tidak meng-izinkannya. Maka dalam Islam,perempuan diberi hak dan peluang untuk memiliki dan menggunakan harta miliknya, di antaranya yang berasal dari harta warisan maupun mas kawin. Di tengah meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia sekarang ini, semua masyarakat diharapkan berpartisipasi memperbaiki kondisi tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kaum perempuan mempunyai potensi besar, untuk melakukan peran dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Betapa banyak usaha kecil dan menengah yang ditangani kaum perempuan, mampu bertahan ditengah krisis ekonomi. Maka peringatan Rasulullah agar kaum muslimah memperbanyak sedekah (dalam arti luas) mempunyai relevansi untuk masa sekarang maupun yang akan datang dalam mengatasi keterpurukan ekonomi . Kondisi ekonomi yang baik mempunyai arti penting bagi pembinaan keimanan seseorang. Bukankah dengan ekonomi yang kuat,seorang muslim dapat melaksanakan kewajiban agama seperti zakat dan haji ? Sebaliknya kefakiran atau kemiskinan dapat menimbulkan erosi keimanan, seperti kekafiran /kemusyrikan,kejahatan maupun kekerasan. Maka peringatan Isra Mikraj perlu dijadikan pemacu bagi upaya peningkatan spiritualitas maupun kualitas kehidupan individu dan masyarakat (11) Prof DR Sri Suhandjati Sukri ,guru besar IAIN Walisongo Semarang [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/