Makna Spiritual dari MuÂ’jizat IsraÂ’ MiÂ’raj 
Maulana Shaykh Hisham Muhammad Kabbani 
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah ir-Rahman ir-Rahim "Subhaana l-ladzii asraa bi ‘abdihi laylan min 
al-masjid il-haraami ila l-masjid il-aqsha l-ladzii baaraknaa haulahuu 
linuriyahuu min aayaatinaa, Innahuu Huwa s-samii’u l-bashiir”

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al 
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar 
Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. 
Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS. 17:1]

Allah swt telah mewahyukan sebagai ayat pertama dari Al-Quran, Surat Al-Isra, 
Perjalanan Malam, yang dikenal pula sebagai surat bani Israil(KETURUNAN ISRAIL) 
atau surat Penyucian(SUBHAN). Didalamnya Allah menyebutkan perjalanan malam 
(AL-ISRAÂ’) saat mana Allah memanggil nabi saw kehadirat ILAHIAH-NYA.

Sebagaimana Allah memulai QurÂ’an Suci dalam Surat Pembuka al-Fatihah, dengan 
kata-kata “Al-Hamdu Lillah – Segala Puji hanya untuk Allah,” dengan cara yang 
sama pula Ia membuka Surat al-IsraÂ’ (17:1), surat tentang Perjalanan Malam 
(Isra’), dengan Subhana – Maha Suci Allah.” Allah tengah mensucikan dan 
mengagungkan Diri-Nya sendiri dengan berfirman, Subhana alladzii asra” yang 
berarti “Maha Suci Diri-Ku, Yang membawa Nabi pada Perjalanan Malam, 
memanggilnya ke Hadirat Ilahiah-Ku.”

Berada di luar jangkauan pemahaman akal pikiran manusia, Allah di sini tidak 
hanya tengah mengingat kan kita akan peristiwa tersebut. Tapi, Ia juga 
mensucikan dan mengagungkan Diri-Nya Sendiri berkenaan dengan peristiwa itu, 
saat mana Ia memindahkan Nabi (s) hampir dalam sekejap waktu dari Makkah menuju 
Masjid Al-Aqsa, yang kemudian diikuti dengan Naiknya Nabi (s) [MiÂ’raj], 
berpindah tempat dalam waktu yang, secara ajaib, demikian singkat, melalui 
domain duniawi dari alam semesta ini hingga ke luar darinya, dan melampaui 
batasan-batasan hukum Fisika.

Tak ada cara ilmiah, secara duniawi, yang dapat menjelaskan pada kita bagaimana 
Nabi saw bergerak melintasi bumi seperti itu, dan kemudian dibawa menuju 
Hadirat Ilahiah Allah: perjalanan semacam itu adalah di luar jangkauan 
imajinasi. Karena itulah, Allah SWT mensucikan Diri-Nya sendiri dengan 
berfirman, “Ya, itu terjadi! Maha Suci dan Agung Diri-Ku Yang bisa melakukan 
hal ini! Aku di luar jangkauan semua hukum-hukum dan sistem ini. Aku-lah 
Pencipta dari seluruh sistem.”

Persiapan Malaikati untuk Perjalanan Menakjubkan Ini

Malik bin Anas ra meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, Aku tengah terbaring di 
Hijr (di Masjid Haram Makka) ketika seseorang (Malaikat Jibril as) datang 
kepadaku dan membedah dadaku dari tenggorokan hingga perut. Ia mengambil 
jantungku dan membersihkannya dengan air sumur Zamzam sebelum mengembalikannya 
ke tempatnya semula. Kemudian ia membawa kepadaku suatu makhluq putih yang 
disebut al-Buraq, yang dengannya aku diterbangkan.” 

Riwayat lain menceritakan bahwa dua malaikat utama, Jibril dan MikaÂ’il (as) 
datang pada Nabi saw ketika beliau tengah berbaring di al-Hijr [Masjidil Haram 
di Makka] dan mereka membawa beliau ke sumur Zamzam. Mereka membaringkan beliau 
pada punggung beliau, kemudian Jibril (as) membuka dada beliau dari atas hingga 
bawah, dan sama sekali tidak ada pendarahan. Jibril berkata pada MikaÂ’il (as), 
‘Berilah aku air dari Zamzam,’ yang kemudian diambil oleh Mika’il. Jibril (as) 
me ngambil jantung Nabi saw dan mencuci nya tiga kali sebelum mengembalikannya 
ke tempatnya semula. Kemudian ia menutup dada beliau dan mereka membawanya dari 
pintu masjid itu ke tempat di nama Buraq telah menanti.”

Malaikat Jibril sebetulnya mampu untuk mengambil jantung Nabi secara ajaib 
dengan bedahan yang kecil atau malah tanpa membuka dada beliau sama sekali. 
Namun, di sini kita melihat dalam Sunnah Nabi (s) suatu petunjuk bagaimana 
melakukan suatu operasi jantung yang terbuka. Teknik yang sama untuk membuka 
seluruh rongga dada ini kini digunakan oleh para ahli bedah jantung.

Kesempurnaan Penghambaan (‘Ubudiyyah)

Bagaimanakah Allah menggambarkan pribadi yang Ia (SWT) bawa dalam Perjalanan 
Malam tersebut? Ia melukiskan pribadi itu sebagai “hamba-Nya” ‘abdihi Abu Qasim 
Sulayman al-Ansari berkata bahwa saat Nabi saw mencapai level tertinggi dan 
maqam yang paling terhormat, Allah mewahyukan pada beliau, “Dengan apakah Aku 
mesti memberimu kehormatan?” Nabi saw menjawab, “Dengan menghubung kan diriku 
pada-Mu melalui penghambaan (‘ubudiyya).” Karena hal inilah, Allah mewahyukan 
ayat Quran Suci ini, dengan memberikan penghormatan bagi Nabi saw dengan gelar 
“hamba-Nya” saat melukiskan Perjalanan Malam (Isra’). 

Allah tidak memberikan karunia seperti itu sebelum nya pada Musa as. Ia hanya 
berfirman, “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang 
telah Kami tentukan…” [QS 7:143] mengacu Musa as dengan menggunakan namanya. 
[Sedangkan pada kasus Nabi Muhammad saw Bukannya berfirman, “Maha Suci Ia Yang 
telah memperjalankan Muhammad…”, melainkan Allah memberikan kehormatan pada 
Nabi saw dengan mengacu Nabi saw sebagai ‘abdihi, “hamba-Nya.” 

Kesimpulan halus lainnya dari penggunaan istilah abdihi,hamba-Nya (suatu 
konstruksi dalam bentuk absentia atau orang ketiga) oleh Allah ini, adalah 
adanya makna bahwa, ‘Ia (SWT) memanggil Nabi (s) ke suatu kekosongan di mana 
tak ada sesuatu apa pun melainkan Kehadiran Diri-Nya Sendiri.Â’ Dan yang lebih 
ajaib daripada hal memanggil Nabi (s) ke Hadirat-Nya adalah bahwa Ia membawa 
badan dan ruh Nabi (s), yang wujud dalam ruang dan waktu, ke suatu ‘tempat’ di 
mana tidak ada ruang dan waktu, tidak ada ‘di mana’ dan tidak ada pula ‘kapan’ 
. 

Allah membawa hamba-Nya yang tulus ini, Penghulu kita Muhammad (s), dari wujud 
fisik kehidupan duniawi ini menuju Hadirat Ilahiah yang sepenuhnya abstrak. 

Maqam Kedekatan pada Ilahi

Ayat ini berlanjut dengan melukiskan perpindahan Nabi melalui maqam-maqam yang 
jumlahnya tak terhitung. Setelah menyempurnakan akhlaqnya melalui ibadah yang 
terus-menerus, ‘ubudiyya, Masjidil Haram, atau Masjid Suci, di sini merupakan 
suatu simbol atau indikasi bahwa Nabi saw telah diangkat dari seluruh dosa. 
Penggambaran Allah SWT akan Nabi saw sebagai “’abd” hamba mendahului 
penyebutan-Nya akan dua masjid: Masjid Suci (Masjid al-Haram) dan Masjid Yang 
Berjarak Jauh (Masjid Al-Aqsa). 

Allah tidak mengatakan hamba-Nya dibawa “dari Makkah,” melainkan Ia berfirman, 
“dari Masjid yang Suci,” Masjid al-Haram. “Suci” di sini bermakna yang tak 
dapat diganggu gugat, tak satupun dosa diperbolehkan dalam wilayahnya, tidak 
pula ghibah, tidak pula menipu, atau berdusta. Di sana, seseorang mesti selalu 
waspada akan Kehadi ran Allah (swt).

Masjid al-Haram, mewakili di sini suatu maqam di mana dosa-dosa yang menandakan 
kehidupan hewani tak lagi pernah dilakukan. ‘Aqsa’ dalam bahasa Arab bermakna 
‘Yang Terjauh’. Dus, Masjid al-Aqsa di sini disebut sebagai masjid terjauh 
dibandingkan dari Masjid al-Haram dan menyimbolkan alam atau realitas 
spiritual. Makna literalnya adalah, ‘Ia membawa hamba-Nya dari Masjid al-Haram 
menuju Masjid pada ujung terjauh.Â’ Secara simbolis, Allah membawa Nabi menjauhi 
hal-hal yang terlarang dari kehidupan duniawi ini, yang haram, menuju tempat 
terjauh darinya – Al-Aqsa. Titik terjauh dari kehidupan hewani adalah dimensi 
spiritual.

Kontras di antara kedua maqam ini, lebih jauh didemonstrasikan dengan adanya 
batu-batu yang terkenal yang ada di kedua tempat suci ini. Di Masjid al-Haram, 
kita mengenal adanya Hajar al-Aswad (Batu Hitam) yang dikendalikan oleh 
batasan-batasan fisik, ditaruh dalam suatu wadah, jatuh dari surga dan menjadi 
gelap oleh dosa-dosa kemanusiaan. Di Masjid al-Aqsa, terdapat batu suci yang 
menandai tempat di mana Nabi saw naik ke langit, dan batu ini mengambang secara 
ajaib di udara, mengabaikan hukum gravitasi, ingin untuk meninggalkan tarikan 
gravitasi bumi, untuk meluncur menuju Hadirat Ilahi.

Makna halus yang dapat diturunkan dari urutan kata-kata di sini adalah bahwa 
hamba sejati Allah, Nabi Muhammad saw, memulai dari maqam ‘ubudiyyah, 
penghambaan, yang juga adalah tujuan dari penciptaannya. Hal ini mengizinkan 
dirinya untuk memulai dari kedudukan (maqam) akhlaq yang sempurna dan tak 
bercacat (‘ismat), meninggalkan semua yang terlarang, meninggalkan kecintaan 
atas kehidupan duniawi ini (al-haraam) dan bergerak dari situ menuju maqam 
terjauh, tingkatan tertinggi dari seluruh ciptaan, sebagaimana ditandai oleh 
maqam dari masjid terjauh, al-aqsa.

Bihurmati habib, Al-Fatihah
Wa min Allah at Tawfiq



wassalam, arief hamdani 
hp 0816 830 748, please joint the Sufi Way
by access http://mevlanasufi.blogspot.com
jadwal dzikir jama'ah terbuka untuk umum

MAJELIS DZIKIR HAQQANI SUFI WAY

Zawiyah Kebun Jeruk
Kamis 25 Agustus 2005, Bada Isya
Jl. Kelapa Dua Raya No. 1
Jakarta Barat ( Terusan dari Jl. Panjang Kebun Jeruk)
 
HAUL BESAR NAQSHBANDI HAQQANI JAWA BARAT
Sabtu 3 September 2005
Dipimpin oleh KH. Ahmad Syahid
Pesantren Al-Falah, Nagrek, Cicalengka  Bandung
Tel. (022) 794 9781
 
Zawiyah Cinere
Setiap Rabu, Jam 21.00
Zawiyah Cinere, Jl. Vila Terusan No. 16 Cinere
Masuk lewat Vila Cinere Mas

Zawiyah Teuku Umar
Setiap Sabtu, Bada Ashar
Jl. Teuku Umar 41, Jakarta Pusat

Zawiyah Sanggar Bulungan
Setiap Senin Malam jam 20.30
Dibelakang Kolam Renang Bulungan Jl. Kyai Maja, CSW
Jakarta Selatan. Arief HP. 0816 830 748

JADWAL MAJELIS DZIKIR DI KOTA INDONESIA 
DAN SELURUH DUNIA DAPAT DI AKSES DI
http://mevlanasufi.blogspot.com






__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:[EMAIL PROTECTED]
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke