Masjid Ahmadiyah Didemo Jakarta, BPost Meski banyak kecaman, tuntutan pembubaran Jemaat Ahmadiyah tidak lantas berhenti. Setelah mengusir paksa anggota Ahmadiyah dari markasnya di Parung Bogor, Jumat (29/7) massa dari Gerakan Umat Islam mendemo Masjid Amilah milik Jemaat Ahmadiyah di Kawasan Harmoni, Jakarta.
Aksi di masjid yang didirikan sejak 1953 itu terjadi usai Shalat Jumat. Massa menggelar mimbar bebas dan memasang spanduk-spanduk yang meminta Ahmadiyah dibubarkan dalam waktu 7 x 24 jam. Namun aksi ini tidak disertai anarki sebagaimana yang terjadi di Parung. Selama aksi berjalan, ratusan anggota Ahmadiyah terlihat duduk-duduk di dalam dan luar masjid. Sejumlah aparat kepolisian pun tanpa dengan santai melakukan penjagaan.Setelah puas menyampaikan orasi, massa pun membubarkan diri. Menanggapi ini, Ketua Majelis Jemaat Ahmadiyah Cabang Jakarta Pusat, Anugerah Gunandar, menyatakan siap berdialog dengan kelompok manapun selama tidak disertai tindak kekerasan. "Sebenarnya kita ingin damai saja. Kita mempunyai semboyan cinta untuk semua orang tetapi tidak ada kesakitan untuk semua orang," katanya. Sementara itu dalam dalam Munas VII yang berakhir Kamis (29/7), Majelis Ulama Indonesia kembali mengeluarkan fatwa yang melarang ajaran Ahmadiyah dan menganggap organisasi itu sebagai aliran yang sesat dan menyesatkan. "Fatwa ini untuk menegaskan fatwa MUI tahun 1980 tentang pelarangan Ahmadiyah. Kami juga meminta pemerintah melarang aliran Ahmadiyah," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Ma'ruf Amin. Dengan keluarnya fatwa baru ini, permintaan sejumlah pihak agar fatwa tahun 1980 dicabut, menjadi mentah. Para ulama MUI yang terdiri dari unsur Muhammadiyah, NU, dan ormas Islam lainnya, tetap melarang aliran Ahmadiyah di Indonesia. Tolak Fatwa Sementara itu Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengimbau masyarakat tidak menghiraukan fatwa haram MUI terhadap Ahmadiyah. "Saya minta masyarakat menunggu pendapat Mahkamah Agung. Jangan dengarkan MUI," tandas Gus Dur. Karena itu, mantan Presiden RI ini juga meminta MA segera menggelar sidang mengenai Ahmadiyah. Permintaan itu dituangkan dalam surat yang dilayangkan ke Ketua MA Bagir Manan. "Suratnya sudah dikirim karena sudah jelas kita negara nasional bukan Islam," tegasnya. Gus Dur bersama sejumlah pemuka agama lain membentuk Aliansi Masyarakat Madani untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Tampak turut serta dalam forum ini Dawam Rahardjo, Djohan Effendy, Ulil Abshar Abdala, Anand Khrisna, Jati Kusuma (kepercayaan), Pendeta Wenata Sahidin (PGI), Romo Edi (KWI), YH Lamardi (Jamaah Ahmadiyah Indonesia). dtc http://www.indomedia.com/bpost/072005/30/nusantara/nusa2.htm [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/