Media Indonesia Rabu, 07 Januari 2009 20:07 WIB Megawati Minta Masyarakat Memberinya Waktu Lagi
MI/Rommy Pujianto JAKARTA--MI: Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat memberikan waktu lagi kepada dirinya untuk memimpin Indonesia agar ia mampu menuntaskan program saat menjadi presiden yang hanya dijalani selama tiga tahun. "Saya akan menuntaskan program sembako murah yang sudah saya laksanakan di awal pemerintahan saya dulu. Kita harus mengakui kesejahteraan rakyat tidak pernah beranjak sejak saya turun," kata Megawati di hadapan ribuan warga Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu (7/1), sebagaimana dikutip staf khususnya, Ari Junaedi. Megawati, kata Ari melalui layanan pesan singkat (SMS) yang diterima di Jakarta, Rabu, juga mengatakan bahwa Bung Karno pun mengalami hal serupa yakni harus dipaksa turun pada 1965. Akibatnya program pembangunan terbengkalai. Ari mengatakan, pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu kembali mengingatkan kepada rakyat Indonesia untuk menyadari bahwa Megawati hanya pernah memerintah sebagai RI-1 selama tiga tahun. Putri Proklamator Bung Karno itu mengatakan kesulitan hidup yang banyak diderita rakyat kita saat ini adalah akibat salah pilih dalam Pemilu. Oleh karena itu, untuk menuntaskan perjuangan mengangkat harkat rakyat kecil, tidak ada cara lain selain memilih Megawati sebagai Presiden di 2009-2014. Menurut Megawati, dirinya akan dipilih kembali jika memang rakyat menghendakinya. Dari kunjungan Megawati yang bertajuk Silahturahmi dan Tali Kasih Mama Mega ke Indonesia Timur pada 6-9 Januari, di berbagai daerah Mega dielu-elukan para pendukungnya. Setelah ke Sorong, Papua Barat, Megawati melanjutkan perjalanan ke Timika. Selain merayakan Natal dan Tahun Baru, Megawati juga mengunjungi dan membantu korban gempa bumi yang terjadi di Sorong beberapa waktu lalu. Ketua Advokasi DPP PDIP Syarif Bastaman mengakui kharisma Megawati memang sangat melekat di hati rakyat. Program-program pengentasan rakyat kecil seperti keberpihakannya terhadap petani dan nelayan serta pedagang kecil memang sudah tidak diragukan lagi. "Mana ada di jaman Bu Megawati terjadi kelangkaan minyak tanah, antre premium, pupuk susah dicari atau mendidik rakyat dengan mental meminta-minta seperti Bantuan Tunai Langsung," ujar Syarif yang maju sebagai caleg DPR RI dari daerah pemilihan Tasikmalaya dan Garut. (Ant/OL-01) ++++ http://www.gatra.com/artikel.php?id=121866 Mega: Perempuan Adalah Tiang Negara Ambon, 9 Januari 2009 07:36 Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, kaum perempuan merupakan tiang negara, sehingga harus memiliki komitmen yang kuat, tegas dan bersungguh-sungguh. "Jika kaum perempuan runtuh, maka runtuhlah tiang negara itu," ujar Mega kepada warga PDI Perjuangan Maluku, di Ambon, Kamis (8/1) malam. Mega menegaskan, pernyataannya itu tidak untuk mendiskriminasikan kaum laki-laki karena masing-masing mempunyai tugas kodratnya, namun sering kali ibu-ibu tidak merasa memegang tugas paling utama. Calon presiden dari DPI Perjuangan pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2009 itu mengaku sering bertanya dalam doanya kepada Allah SWT, saat dicalonkan menjadi seorang presiden beberapa tahun lalu, untuk apa kaum perempuan diciptakan Sang Maha Kuasa. Apakah hanya untuk dihina belaka, sehingga seorang wanita tidak bisa menjadi pemimpin, padahal kaum ibu harus ingat dari mana sebetulnya keluar keturunan bangsa manusia. "Manusia lahir dari rahim perempuan. Apa pernah ada bapak-bapak yang mengandung, jika ada itu harus masuk Museum Rekor Indonesia," ujar Mega, yang disambut tepuk tangan meriah dan gelak tawa ribuan warga PDI Perjuangan. Mega menegaskan akan keinginannya agar kaum wanita betul-betul sadar dan terbangun dari tidurnya yang gelap, sadar bawah mereka punya kekuatan yang luar biasa, sadar bahwa keturunan yang akan dilahirkan harus menjadi yang baik, serta terpenting kaum perempuan merupakAn tiang negara. Mega mengimbau seluruh kaum perempuan untuk tidak lagi berbalik dan melihat masa lalu, tetapi harus melihat tantangan ke depan, apalagi kalau kaum wanitanya bersatu, maka hasilnya akan luar biasa. "Tetapi jika masih tidur lelap dan tidak tahu apa yang harus diperbuat, hanya bisa mengeluh atau curhat saja, maka ini namanya sudah jatuh ketimpa tangga pula," tandas Mega. Presiden kelima RI itu, menegaskan, semestinya tugas memajukan bangsa dan negara, menggerakkan ekonomi rakyat itu, seharusnya lebih banyak berada di tangan ibu-ibu, karena tahu betul memainkan perannya menjalankan keuangan maupun hal-hal lain dalam rumah tangganya. "Hal-hal seperti ini yang harus kita perbarui. Saya minta komitmen ibu-ibu, karena tanpa kalian saya tidak akan ada gunanya, kendati mulut saya sampai berbusa pun, tidak akan ada hasilnya dan kaum perempuan akan tetap terbelakang," tandasnya. Megawati mengimbau kaum perempuan maupun semua warga PDI Perjuangan untuk bersama-sama berjuang, bahu-membahu, sehingga dapat memenangkan pemilu 2009. "Mari kita bahu-membahu untuk memenangkan pemilu mendatang, karena komitmen saya bukan untuk mengejar kekuasaan karena nikmatnya hanya akan terasa sebentar, tetapi kekuasaan itu dimaknai sebagai perjuangan, untuk melaksanakan bangsa dan negara, maka nikmatnya akan terasa sepanjang hidup kita," demikian Mega. [EL, Ant [Non-text portions of this message have been removed]