REPUBLIKA
Selasa, 09 Agustus 2005

Mirza Ghulam Ahmad Sebagai Awatara 
Abu Su'ud
Guru Besar Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Semarang, Rektor 
Universitas Muhammadiyah Semarang


Kelahiran aliran Ahmadiyah yang dipimpin oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadian 
India (sekarang masuk Pakistan) tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi 
sosial politik dan perkembangan agama di sana pada akhir abad 19, tepatnya pada 
tahun 1889. Waktu itu India berada di bawah penjajahan Inggris, sebuah negeri 
Nasrani besar di Eropa. Tak ayal pengaruh agama Nasrani amat besar. 

Perkembangan agama Nasrani amat pesat di negeri jajahan itu. Dan secara politis 
bangsa India, terutama pemeluk Islam menjadi amat terpukul dan terpuruk. 
Sementara itu, di kalangan pemeluk agama Hindu terjadi pula kebangkitan agama 
Hindu kambali yang dipelopori lahirnya gerakan Brahma Samaj. Pada saat itulah 
Mirza Ghulan Ahmad mulai bangkit melakukan perlawanan dengan kegiatan dakwah 
lebih intensif.

Umat Islam mulai merasakan keberhasilan dakwah yang dilakukan oleh Mirza Ghulam 
Ahmad, yaitu membangkitkan kembali semangat dalam beragama Islam. Ketika 
menyaksikan betapa banyak kepercayaan ditumpahkan ke pundaknya oleh umat, 
yakinlah dia bahwa dia telah mendapatkan kepercayaan sebagai orang terpilih 
oleh Allah sebagai nabi atau awatara Nabi Isa yang dijanjikan untuk menegakkan 
kembali keagungan Islam.

Lebih-lebih ketika para wali telah meramalkan bakal datangnya Imam Mahdi, yang 
berkedudukan sebagai anak yang dilahirkan kembar. Saudara kembarnya, perempuan 
meninggal dalam usia muda. Makin yakinlah dia akan keyakinan umat dan dirinya. 
Menurut keyakinannya julukan nabi yang disandangnya tidak lain adalah awatara 
atau titisan atau penjelmaan kembali Nabi Isa. Dalam posisinya itu dia 
mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan atau al-Masih. Bahkan dia 
beranggapan bahwa Sri Krishna adalah juga al-Masih. Dan Masiodarbahmi menurut 
keyakinan kaum Zarathustra atau Majusi adalah juga al-Masih atau Krishna atau 
juga al-Masih itu sendiri. Dan di kalangan umat Islam, Mirza Ghulam Ahmad 
adalah wujud Imam Mahdi yang al-Masih itu sendiri.

Pada tahun 1882 menurut pengakuan Ghulam Ahmad, dia menerima perintah untuk 
menjadi mujaddid (reformer). Selanjutnya pada akhir tahun 1890 Ghulam Ahmad 
mengaku menerima ilham dari Allah dan mengangkatnya sebagai Imam Mahdi 
merangkap sebagai al-Masih, sebagaimana telah dijanjikan Allah kepada Nabi 
Muhammad. Perintah Allah itu termaktub dalam Kitab Tadzkirah. Antara lain 
disebutkan: ''Masih anak Maryam rasulullah telah wafat. Sesuai dengan janji, 
engkau datang menyandang warna sifatnya. Janji Allah pasti akan genap'' 
(Tadzkirah, hl. 190, Terbitan 1956). Atas dasar itulah Ahmadiyah dibangun. Dan 
di saat itu pula Mirza telah mengingkari kenabian dan kerasulan terakhir dari 
Muhammad Saw. yang diyakini sebagai salah satu pokok ajaran Islam sebagai yang 
diajarkan Alquran. Sewajarnyalah kalau para ulama Islam memfatwakan tentang 
kesesatan ajaran Jemaat Ahmadiyah. 

Makam Nabi Isa di Srinagar
Tidak terlalu jauh dari kompleks makam Sunan Mas di Tegalewangi kabupaten 
Tegal, ada kampung bernama Suro di Pagiyantenn Adiwerna. Tempat itu merupakan 
salah sebuah tempat ziarah kubur wali, yang tidak lain adalah makam Sunan 
Bonang. Setiap malam Jumat Kliwon prosesi ziarah itu tergelar, lebih-lebih pada 
bulan Suro. Sementara itu di sekolah diajarkan bahwa makam Sunan Bonang 
dimakamkan di desa Bonang Jawa Timur. Lalu di mana sebetulnya makam Sunan 
Bonang?

Demikian pula dimana sebetulnya makam Pangeran Diponegoro? Selain ada di 
Makassar, banyak yang meyakini bahwa makam Pangeran itu ada di Madura. Bahkan, 
diyakini pula bahwa di Madura pula makam Baladewa, salah seorang tokoh dalam 
kisah Mahabharata. Perbedaan versi semacam itu, lebih banyak terjadi bila 
dikaitkan dengan tokoh yang jauh lebih tua lagi. Ada yang mengatakan Hawa 
dimakamkan di kota Jeddah, Arab Saudi. Terbukti, di sana terdapat makam yang 
berukuran panjang. Lebih dari itu, kata Jeddah berarti nenek perempuan. 
Bukankah Hawa merupakan nenek perempuan umat manusia?

Versi lain menyebutkan, makam Hawa ada di dataran tinggi di Asia Tengah, di 
negeri bangsa Uzbek. Sementara itu di dekat Mosul Bagdad, bekas negeri 
Babilonia, terdapat banyak makam para nabi, seperti Nabi Yunus dan Nabi Daniel. 
Di mana pula Nabi Isa atau Yesus dimakamkan? Kitab Injil menyebutkan bahwa 
Yesus telah naik bersama jazadnya ke sisi Allah. Di sana beliau duduk di 
samping kanan Allah. Kemudian, secara mengejutkan Mirza Ghulam Ahmad, pendiri 
Ahmadiyah menegaskan bahwa Yesus dimakamkan di Kasymir. Tentu saja pernyataan 
itu amat kontroversial.

Tulisan ini akan membahas alasan keyakinan itu dipegangi oleh para penganut 
Ahmadiyah, yang akhir-akhir ini sedang menjadi bahan pembicaraan mengenai sesat 
tidaknya aliran Ahmadiyah itu. Tampaknya, terpilihnya Ghulam Ahmad sebagai 
titisan Nabi Isa itu bukan secara kebetulan, karena Nabi Isa sendiri nampaknya 
telah mengisyaratkannya. Nabi Isa atau Yesus, sesuai dengan Injil, demikian 
diyakini oleh Ghulam Ahmad, memang telah menuju ke negeri tempat kelahiran 
Ghulam Ahmad, yaitu di Kasymir.

Menurutnya keyakinan Ghulam Ahmad, Yesus tidak mati di atas kayu salib. Yesus 
juga tidak diangkat ke sorga secara jasadi dan duduk berdampingan dengan Allah. 
Nabi Isa atau Yesus telah pergi menuju arah timur untuk menemukan kembali 
'domba-domba' Israel yang telah tersesat ke arah timur. Diceritakan bahwa 
sejumlah Bani Israel setelah masa penyaliban itu melarikan diri ke timur, yaitu 
Iran dan Afganistan, dan sampai di daerah Kasymir. Istilah Kasymir itu sendiri 
berasal dari dua kata, yaitu ''ka'' yang berarti seperti dan ''symir'', sebutan 
negeri Syam atau Syiria. Jadi Kasymir artinya negeri seperti negeri Syam atau 
Syiria.

Disebutkan pula bahwa di Tibet ditemukan sebuah Kitab yang mirip Injil yang 
menceritakan hal ihwal kehidupan Yesus sebagai al-Masih. Selanjutnya, diyakini 
oleh orang setempat bahwa Yesus dimakamkan di Srinagar kawasan Kasymir, 
tepatnmya di perkampungan Khan-yar. Menurut keyakinan Ahmadiyah kepergian Yesus 
atau Isa al-Masih ke arah timur untuk mencari 'domba-domba yang telah tersesat' 
telah diberitakan dalam Injil. Demikian menurut Ghulam Ahmad. ''Ada lagi padaku 
domba lain, yang bukan masuk kandang ini, maka sekalian itu wajib aku bawa.'' 
(Yahya 10 : 16).

Berita tentang ditemukannya makam Yesus di dataran tinggi Kasymir itu telah 
disebutkan dalam Alquran Surat al-Mukminun ayat 51 yang berbunyi: ''Dan telah 
Kami jadikan [Isa] putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi 
(kekuasaan Allah), dan Kami melindungi mereka pada suatu dataran tinggi dengan 
suatu lembah-lembah hijau dan sumber-sumber air yang mengalir.'' Setelah saya 
cek, ternyata bukan ayat 51, melainkan ayat 50. Dan para ulama sudah memastikan 
bahwa ayat tersebut berkaitan dengan saat kelahiran Isa al-Masih Putera Maryam, 
jadi tidak berkaitan dengan saat kematiannya. Tapi menurut Ghulam Ahmad, 
pastilah yang dimaksud adalah negeri Kasymir, tempat yang dijadikan sebagai 
makam Yesus kemudian.

Dakwatul Amir
Data dan uraian di atas disusun berdasarkan buku berjudul Dakwatul Amir, yang 
disusun oleh Hadzrat Alhaj Mirza Bashirudin Mahmud Ahmad selaku Khalifatul 
Masih II yang berkedudukan di Rabwah, Pakistan, karena Qadian sekarang masuk 
kawasan negara India. Sejak kematian Mirza Ghulam Ahmad, Jemaat Ahmadiyah 
dipimpin oleh seorang Amir bergelar Khalifatul Masih. Sekarang yang terpilih 
sebagai Amir Jemaah Ahmadiyah sejak 1982 adalah Khalifatul Masih IV Hadzrat 
Mirza Tahir Ahmad. Semua Amir memiliki nama terakhir Ahmad. 

Buku berjudul Dakwatul Amir yang berarti Seruan kepada Amir, mula-mula 
dimaksudkan sebagai penjelasan yang ditujukan kepada Raja Afghanistan. 
Sementara Kitab Tadzkirah, meskipun dibantah oleh penganut Jemaah Ahmadiyah 
sebagai Kitab Suci, berisi ilham-ilham yang diterima Ghulam Ahmad sebagai 
petunjuk hidup. Oleh Jemaah Ahmadiyah Indonesia, Kitab Dakwatul Amir tersebut 
diterjemahkan oleh Sayyid Shah Muhammad al-Jaelani pada tahun 1989 dengan judul 
yang sama. Buku itu merupakan pegangan hidup beragama mereka.





[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke