Riau Pos
Pendidikan Seks bagi Remaja Sabtu, 12 April 2008 Remaja adalah permata bangsa yang menjadi hiasan dan penerus serta menjadi aset kemajuan suatu negara. Cita-cita besar suatu bangsa ada di pundak para remaja dan pemuda, karena mereka ada lah simbol semangat dan pergerakan kemajuan dan bisa jadi mereka menjadi awal kehancuran suatu bangsa. Barangkali ketika kita berbicara tentang seks maka dalam pikiran kita itu adalah hal yang tabu dan sangat memalukan. Ketika itu diangkat menjadi suatu pembicaraan dalam suatu diskusi menjadi diskusi yang tertutup dan sangat dirahasiakan. Padahal pendidikan tentang seks itu sangat penting bagi para remaja agar tidak terjadi penyimpangan dan hal-hal yang bertentangan dengan norma agama. Pengetahuan seks bagi remaja saat ini masih sangat tidak terarah, sehingga banyak penyimpangan di kalangan remaja. Para remaja harus mengetahui batas batasan yang mana mereka harus tahu dan batasan batasan yang mereka diberikan pengertian. Sekolah juga menjadi tempat yang menentukan peranan yang sangat penting bagi perkebangan remaja. Sekolah tempat dimulai perjalanan para remaja untuk mencari jati diri dan menentukan nasib bangsa ini. Anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan massa/waktu dan lingkungan di sekitarnya. Maka anak-anak akan mudah mencontoh yang mereka dengar serta yang mereka lihat. Media massa yang menampilkan aksi pornografi sedikit banyak telah memengaruhi cara berpikir dan bertindak mereka. Karena mereka masih sangat labil dan mudah terpengaruh. Hendaknya pemerintah dapat tanggap permasalahan seks di kalangan remaja. Saat ini seks bukanlah hal yang tabu lagi bagi anak-anak dan remaja. Mereka dapat cepat mempelajari apa yang mereka ketahui. Belakangan ini banyak video yang beredar dan menampilkan gambar yang tidak senonoh, tidak bermoral dan tidak pantas ditonton oleh anak anak kita, tanpa kita sendiri. Mari kita ajarkan anak anak menjadi remaja remaja yang memiliki jati diri, sikap malu pada perbuatan yang tercela serta memiliki rasa tanggung jawab. Jadikan mereka sebagai mitra atau sahabat, bukan hanya menjadikan mereka pelengkap dalam keluarga. Berikan mereka kepercayaan yang dapat dipercaya. Arahkan mereka ketika mereka salah. Siapa lagi yang akan bertanggung jawab atas perkembangan mereka kalau bukan kita.*** Desmarita Susanti SPd SMP YLPI Marpoyan [Non-text portions of this message have been removed]