http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=54390&ik=4


Pendiri Pabrik Foker Lahir di Kediri 

Senin 6 April 2009, Jam: 20:00:00 
PENDIRI sekaligus pemilik pabrik pesawat Fokker, Belanda, merupakan pria yang 
lahir di Indonesia. Anthony Herman Gerard Fokker dilahirkan di Kediri, 6 April 
1890. Ayahnya, Herman Fokker, adalah pemilik perkebunan kopi di sana. 

Ketika berusia empat tahun, bocah dengan panggilan Tony itu, bersama kakaknya, 
Toos, dikirim ke Belanda untuk menempuh pendidikan di Negeri Kincir Angin 
tersebut. Pada usia 20 tahun, dia sudah bikin pesawat bernama De Spin 
(laba-laba). 

Pada 31 Agustus 1911, Tony mendemonstrasikan pesawat rancangannya itu dengan 
terbang mengitari menara gereja di Haarlem. 

Setahun kemudian, dia memutuskan untuk menetap di Jerman dan mendirikan pabrik 
pesawat terbang, Fokker Aviatik GmbH, di Berlin dan Schwerin. 

Selain memproduksi pesawat tipe De Spin, perusahaan ini juga bergerak di bidang 
jasa pendidikan penerbangan. Tidak lama setelah itu pecah Perang Dunia (PD) I. 
Pabrik Fokker mendapat order melimpah dari Angkatan Udara Jerman. 

Pada saat itu Fokker berhasil memproduksi pesawat legendaris tipe DI dan DVII, 
berbentuk triple decker, masing-masing diproduksi sejumlah 322 dan 866 unit. 

Pada Desember 1939, Anthony Fokker meninggal di Amerika Serikat, di mana cabang 
Amerika perusahaannya amat sukses. Meski begitu, perusahaannya terus berjalan. 

Fokker merupakan salah satu daripada rekanan kongsi gabungan (konsorsium) yang 
menghasilkan F-16 buatan AS. Pada tahun 1958, Fokker F-27 "Friendship" 
diperkenalkan, yang menjadi pesawat udara turboprop paling laris (hampir 800 
unit dijual antara 1958 hingga 1986). F-27 diikuti oleh Fokker F-28 
"Fellowship", Fokker F50, Fokker F70 dan Fokker F100. 

Pada tahun 1996, perusahaan Fokker dinyatakan bangkrut, tetapi sebagian 
perusahaan tersebut masih kekal. Divisi angkasa menjadi prusahaan bebas yang 
masa kini dikenal sebagai Dutch Space. 

Cabang perusahaan yang menghasilkan bagian kapal terbang dan meneruskan 
kerja-kerja memperbaiki dan penyelengaraan diambil alih oleh Stork N.V.; kini 
dikenal sebagai Stork Aerospace Group. 

(agus wahyudin/g) 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke