06.04.2006
   
  Protes Reformasi Pasaran Kerja di Prancis
   
  Oleh: Daniel Scheschkewitz dari Berlin
   
  (Kota-kota Australia dalam bahaya nuklir)
   
  Aksi protes dengan kekerasan, menentang reformasi pasaran kerja di Prancis 
yang telah berlangsung beberapa pekan, dinilai menggiring negara itu ke ambang 
revolusi.

  Upaya pemerintah Prancis untuk melakukan liberalisasi pasaran kerja bagi 
generasi muda, ibaratnya dalam format  'slow motion', terlihat jelas akan 
mengalami kegagalan. Hal itu merupakan pukulan telak bagi rencana liberalisasi 
pasaran kerja di Eropa. Harian ekonomi Inggris Financial Times yang terbit di 
London berkomentar, pasaran kerja memang harus direformasi, tapi jangan dengan 
politik yang arogan. 
   
  "Masih terdapat peluang untuk menarik pelajaran penting dari kegagalan 
tersebut. Bukan menyangkut liberalisasinya sendiri, melainkan menyangkut metode 
politik untuk melakukan reformasi. Tokoh reformasi dari Prancis jangan menarik 
pelajaran keliru, bahwa reformasi pasaran kerja adalah bunuh diri politik. 
Melainkan harus menyadari, jangan menerapkan reformasi secara arogan. Debat 
publik, yang diwarnai dengan usulan dan kritikan, harus dipandang sebagai 
bagian dari reformasi, bukannya sebagai musuh dari kebijakan tersebut."
   
  Sementara itu harian Swiss Basler Zeitung yang terbit di Basel berkomentar, 
Prancis berada di ambang revolusi. 
   
  "Sejak berbulan-bulan di Prancis muncul suasana seperti menghadapi akhir 
sebuah pemerintahan. Pecahnya kerusuhan di kawasan kumuh di pinggiran Paris 
bulan November lalu, hanya salah satu dari gejalanya. Jacques Chirac praktis 
sudah menghilang dari panggung politik dan menyerahkan jalannya pemerintahan 
kepada Dominique de Villepin. Inilah kekeliruan politik berikutnya. Dengan 
metode tekanan bertubi-tubi yang dilancarkannya, Villepin sukses menggiring 
jutaan warga Prancis turun ke jalanan dan sekaligus menggiring negara itu ke 
ambang revolusi."
  Sedangkan harian liberal kiri Prancis Liberation yang terbit di Paris 
menulis, mobilisasi massa membuktikan jurang pemisah antara rakyat dengan 
pemimpinnya, kini semakin lebar. 
   
  "PM Dominique de Villepin dengan politiknya yang arogan semakin memperburuk 
situasi. Dengan itu, para penentangnya hanya punya satu pilihan, yakni 
berdemonstrasi di jalanan agar suaranya didengar. Situasi politik Prancis amat 
suram, karena semakin sedikit dilakukan dialog sosial."
   
  Harian Belanda Trouw yang terbit di Den Haag berkomentar, reformasi ekonomi 
Prancis tidak terhindarkan. 
   
  "Presiden Chirac mengumumkan kebijakan ekonomi yang membingungkan. Ia 
menyetujui liberalisasi, tapi sekaligus berusaha melindungi pasar energinya. 
Chirac juga berusaha menarik keuntungan dari perlawanan terhadap pemerintah, 
dengan menyatakan solidaritasnya terhadap para demonstran. Yang jelas, ekonomi 
Prancis memang harus direformasi. Hal ini harus dijelaskan secara meyakinkan 
kepada para pemilih yang kini menggelar aksi protes di jalanan."

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke