Saya pikir kalo japrian itu relevan dengan milis, seperti yang mba Ai 
bilang - itu pantes kok diterusin ke milis untuk tabayyun, itu makes 
sense sekali.  Kalo nggak mau seperti yang dipertimbangkan mba Mei 
karena alasan tertentu, itu juga okeh.

Saya jarang sekali menengok email saya yang ini, yang cuman buat 
nampung beberapa milis. Kirim postingan biasanya melalui web. Jadi 
mohon maaf sebelumnya kepada semua, kalo ada japri yang terlewat dan 
nggak dibalas karena emang nggak terbaca.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Meidear,
> Itu juga poinnya...:)
> Saya dan mba Mei kan orang yang berbeda, wajar pula jika menyikapi 
sesuatu itu ada perbedaan.
> 
> Dengan cara membicarakan di milis, saya harap semuanya menjadi 
jelas, japrian yang tidak layak saya masukkan di milis itu, japrian 
yang masalah perasaan jatuh cinta misalnya, tentang masalah rahasia 
keluarga misalnya. Japrian pak Satriyo itu sekali lagi urusan milis, 
dan saya merasa tidak perlu mengendapkan dulu, dalam keterbatasan 
waktu saya (saya tidak tahu apakah di masa mendatang masih sempat 
milisan, mungkin karena saya mengerjakan pekerjaan lain atau mungkin 
karena saya sakit, mati), lebih baik saat saya masih punya waktu saat 
ini, saya bereskan dengan menjelaskan segala sesuatunya tentang 
masalah milis itu di milis bukan di japrian.
> 
> Begitu Meidear...:)
> 
> salam
> Aisha
> -----------------
> From : L. Meilany
> 
> Aishadear,
> 
> Seperti misalnya seorang member yg tanya tentang autis yg dimaksud 
Mia. Ia sendiri menuliskan; 'tolong dikirimkan ke Ibu Mia', soalnya 
ia tidak bisa membaca e-add Mia Saya tidak lakukan karena kalo ngirim 
mail yg nadanya emosional gitu saya kok nggak tega. Lagipula ia gak 
menyertakan tulisan Mia yg ia maksud. Jadi saya kirimkan saja e-add 
Mia kepadanya agar ia mengirim/menanyakannya sendiri.
> Salam :-)
> l.meilany


Kirim email ke