itu khaan Damardjati membahas masalah filsafat air bekas cucian dari
kereta kencana. katanya bukan air kotor yg diperebutkan, namun berebut
sisa air bersihnya. kemudian dijabarkan bla.. bla.. bla..
penjabarannya sih bagus, namun ilustrasinya kok janggal.
tapi yaa.. biarin aja lah. itu khaaan tradisi ngalab berkah.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> di pdam kan musti bayar, malahan bikin sakit ati.
> kalo air bekas kereta kencana kan selain gratisan juga dipercayai
airnya 'bertuah dan berkah'.
> 'bertuah dan berkah' itu yg gak di dapat dari air pdam yg penuh
korupsi :-))
> 
> salam maaf [ begitu kira2nya]
> l.meilany
>   ----- Original Message ----- 
>   From: sarinesia 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, February 24, 2006 8:54 AM
>   Subject: [wanita-muslimah] Kyai Sapu-Jagad dan Air Bersih Itu
> 
> 
>   kenapa rebutan air bersih kok di comberan bekas cucian kereta kencana?
>   kenapa gak nyari air bersih di keran PDAM? :)
>   salam,
>   sarinesia
> 
>   -----------------
>   http://202.133.81.114/article.php?sid=45365
> 
>   Kyai Sapu-Jagad dan Air Bersih Itu ------> Oleh : Damardjati Supadjar
>   Halaman untuk diprint  Beritahu teman
> 
>   PADA tahun baru Jawa, Alip 1939 ini orang Jawa mencatat 2 (dua) hari
>   istimewa, yakni Selasa Kliwon, 8 Sura 1939, serta Jumat Kliwon 18 Sura
>   1939, bertepatan dengan tanggal 7 & 17 Februari 2006. Istimewa karena
>   pada hari-hari itulah Pusaka-pusaka Kraton akan dibersihkan. Kalau
>   pada bulan Sura terdapat 2 (dua) kemungkinan seperti itu, maka
>   biasanya dipilih hari Jumat Kliwon. Kali ini perhatian pembaca akan
>   terpusat pada jamasan khusus Kereta Kencana, lambang wahana
>   kebersamaan, termasuk proyeksinya yang meluas yakni `'Negara''.
>   Mengapa benda-benda pusaka itu perlu dijamasi (=dibersihkan)? Agar
>   tidak berkarat. Orangpun berebut air kotor bekas cucian tersebut,
>   karena anggapan bahwa air itu justru membawa berkah.
> 
>   Pada masa kecilnya, penulis waktu itu duduk di bangku kelas 3, SR Budi
>   Utomo Bangirejo, tahun 1950-an, dan oleh Bapak Guru waktu itu
>   diajarkan `'dalil'' air bersih itu pangkal kesehatan, air kotor itu
>   pangkal penyakit. Sejak saat itu, penulis tidak habis berpikir
>   bagaimana orang sampai kepada `'kepercayaan'' gugon tuhon/takhayul
>   seperti itu. Semuanya menjadi jelas ketika penulis sebagai Dosen UGM,
>   pada suatu kesempatan dialog di Kepatihan bersama dengan Bapak Prof DR
>   RM Wisnu Wardhana (alm), bahwa memperebutkan air kotor itu adalah
>   memperebutkan hal yang salah; yang benar kata beliau justru
>   memperebutkan sisa air bersihnya.
> 
>   Sampailah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada keputusan meminjam
>   sejumlah uang kepada Bank Dunia, atas jaminan Sinuwun HB IX, dan
>   beliau justru tidak ikut mempergunakannya untuk kepentingan wilayah
>   kekuasaan beliau yakni Daerah Istimewa Yogyakarta. Maka orangpun,
>   terutama para pejabat Negara berebut uang pinjaman itu `'air kotor''
>   itu, lebih-lebih ketika jalannya `'kereta itu'' salah langkah, yakni
>   bukannya mengikuti kendali diri `'Berakit-rakit ke hulu,
>   berenang-renang ke tepian'', melainkan `'Bersenang-senang dahulu,
>   korupsi tersembunyi atau bahkan terang-terangan, bersusah-susah
>   generasi muda kemudian menanggung beban pengembalian utangnya.''
> 
>   Penulis terus menerus mengamati kebijakan Ngarsa Dalem Sinuwun HB IX
>   (alm). Mungkin beliau berpendapat bahwa yang mestinya diperebutkan itu
>   adalah Ilmu Ekonomi (Barat) yang mengglobal, bukan entitas uangnya.
>   Ilmu seperti itu adalah seperti "air bersih", sementara uangnya adalah
>   "air kotor"nya. Kalau demikian, maka Ilmu Ekonomi Syariah tentunya,
>   jauh lebih bersih. Pengamatan penulis mungkin masih kabur terhadap
>   Ilmu Ekonomi Syariah itu. Di mata penulis, memang labelnya sudah
>   islami, namun sistemnya ternyata masih juga berorientasi ke pasar ?
>   Bahkan pernah dibahas uraian "Pasar itu namanya Agama". Kalau orang
>   berpikir hitam putih, maka sejelek-jelek tempat itu pasar; sebaik-baik
>   tempat itu masjid. Mengapa pasar itu jelek, padahal kini Mall jauh
>   lebih menarik anak-anak Sekolah daripada Sekolahnya ? Pasar itu jelek
>   karena di situ berlaku transaksi kepemilikan "air kotor",
>   setidak-tidaknya kepemilikan yang belum dibersihkan.
> 
>   Agama-agama besar Dunia mengenal sistem pembersihan diri dalam hal
>   kepemilikan, Islam dengan zakat fitrah, zakat mal, infaq dan sodaqoh,
>   yang prosentasenya 2,5 % (seperempat-puluhan); sementara sebagian umat
>   Kristiani mengenal sistem kolekte sepersepuluh (10%). Kumpulan uang
>   bersih itu sudah tidak lagi milik siapa-siapa, bukan perorangan yang
>   menyerahkannya, bukan juga milik gereja atau Masjid, melainkan :
>   kembali ke Pemilik segalanya, Tuhan yang Nama-Nya diseru sekalian
>   Alam. Kalau saja ummat Islam yang dominan di Indonesia, yang berjumlah
>   200.000.000 WNI, dan ikhlas setiap bulan "membersihkan diri" dalam hal
>   kepemilikan sebesar Rp 1.000,- maka akan terkumpul uang barokah "air
>   bersih Rp 200.000.000.000,- (dua ratus miliar). Sementara di dunia,
>   yang mayoritasnya adalah ummat Kristiani, betapa besar akumulasi "uang
>   bersih" seperti itu, termasuk bahkan kolekte 10% setiap minggu.
> 
>   Melalui dokumennya tertanggal 25-12-1937 No 1738 Vatican mengarahkan
>   aliran "air bersih" itu justru ke Indonesia, sedemikian rupa sehingga
>   ketika Bung Karno resmi menjadi Presiden Pertama RI, pada suatu saat
>   memang menerima bintang dari Vatican. Kini pada tahun ini, seseorang
>   yang memegang rekening tertentu, sejumlah $50 Miliar (US Dollar) siap
>   menyalurkannya ke Indonesia, bukan sebagai investor atau yang semacam
>   itu, melainkan dalam wujud menghidupkan semacam "Perdikan" dilengkapi
>   dengan suatu "Pesantren Kerja", dan memandang Yogyakarta sebagai
>   Daerah Istimewa, tepat untuk menjadi pelopor Pengamalan Pancasila,
>   yang berintikan Filsafat GOTONG ROYONG, yang secara mondial Global,
>   Filsafat Gotong Royong itu tidak lain adalah FILSAFAT PROSES atau
>   FILSAFAT ORGANISME. A.N. Whitehead, dalam magnum opusnya, yakni
>   Process and Reality, mengatakan bahwa Realitas itu berstruktur dan
>   Berproses. Orang-orang tua kita memahami struktur itu sebagai
>   bertingkatnya Lahir dan Batin (//Ajaran Pamoring Kawula-Gusti),
>   sementara Prosesnya (Awal-Akhir) // Ajaran tentang
>   Sangkan-Paraning-Dumadi.
> 
>   Maka tepatlah manakala di kawasan Sambiroto, yakni Alas Katonggo yang
>   terkenal dengan "pusaka" Bathok-Bolu Isi Madu dijadikan pusat Gerakan
>   Kultural Spiritual Mendasar demi Pencerahan Abad 21, "Malem 21-an",
>   menyongsong terang 1000 cahaya bulan, sekaligus menyiapkan Indonesia
>   sebagai TAMAN-SARI/TAMAN SRI-WEDARI. q-k
> 
>   Catatan: Kyai Sapu-Jagad adalah Abdi Panembahan Senopati.
> 
>   *)Prof Dr Damardjati Supadjar, Dosen Filsafat UGM,.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Milis Wanita Muslimah
>   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
>   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
>   This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment .... 
>   Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>    
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke