Mendingan baca dulu ini sebelum komentar ceban per ekor, bos.. :-)
Teori konspirasi eh konstipasi, lagi? :-p
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

http://www.republika.co.id/Koran_detail.asp?id=235306

Rabu, 15 Februari 2006
* *
*Yang Untung dari Flu Burung *
* *

Teror flu burung, bagi sebagian kecil orang justru berkah. Layaknya keping
mata uang, ketika satu pihak buntung, yang lain justru mengeruk untung.

Fenomena itu awalnya dikupas F William Enghdahl, peneliti dari
GlobalResearch, California, AS. Dia membuat tiga tulisan menarik soal pihak
yang diuntungkan di balik serbuan flu burung. Menurut Enghdahl, segelintir
pihak yang diuntungkan itu adalah para pelaku agrobisnis AS, politikus,
sampai para pejabat negara.

Enghdahl memulai tulisannya dengan dua pertanyaan. Pertama, bagaimana bisa,
hanya ada satu perusahaan yang memonopoli peredaran obat flu burung,
Tamiflu, di seluruh dunia? Hingga kini, monopoli dipegang perusahaan
patungan AS-Swiis, Roche Holdings.

Pertanyaan kedua, tidakkah aneh bila pemusnahan jutaan unggas ternyata lebih
menyentuh unggas-unggas milik peternak kecil di Asia, dibanding ternak milik
perusahaan peternakan raksasa, terutama milik AS?

Kejutan pertama dari Enghdahl diterbitkan Oktober tahun lalu. Judulnya
sensasional, ''*Is Avian Influenza Another Pentagon Hoax?*'' (Apakah Flu
Burung itu Hanya Gurauan Pentagon?). Hanya berselang satu bulan, terbit
tulisan keduanya, *Bird Flu and Chicken Factory Farms: Profit Bonanza for US
Agribusiness* (Flu Burung dan Pabrik Peternakan Ayam: Panen Untung Buat
Agrobisnis AS).

Tulisan ketiga Enghdahl bahkan jauh menusuk . *Bird Flu: A Corporate Bonanza
for the Biotech Industry, Tamiflu, Vistide and The Pentagon Agenda.*. (Flu
Burung: Panen Untung bagi Perusahaan Industri Bioteknologi, Tamiflu,
Vistide, dan Agenda Pentagon).

Menurut Enghdahl, terlepas dari keampuhan Tamiflu memberantas flu burung,
peredarannya yang dimonopoli Roche terbukti hanya menguntungkan segelintir
pihak. Beberapa di antaranya sangat dikenal publik sebagai pejabat dan
mantan pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS), yakni mantan menteri
pertahanan, Donald H Rumsfeld, dan George P Shultz, mantan menteri luar
negeri.

Tamiflu ditemukan dan dipatenkan pada 1996 oleh sebuah perusahaan
bioteknologi bernama Gilead Sciences Inc. Gilead saat ini terdaftar di
Nasdaq (bursa kedua di AS) dengan kode GILD. ''Kebetulan'' Rummy (sapaan
Donald Rumsfeld) dan George Shultz sempat duduk di jajaran direksi Gilead.

Rummy masih duduk di kursi dirut sampai menjelang ia diangkat menjadi
menteri pertahanan AS pada 2001. Dalam siaran pers Gilead yang terbit 1997,
Rummy duduk di jajaran direksi perusahaan sejak 1988. Menurut Enghdahl,
tahun lalu secara diam-diam Rummy menambah sahamnya sampai mencapai 18 juta
dolar AS. Ada pun George Shultz, ia dikabarkan meraup untung setidaknya 7
juta dolar AS dari hasil penjualan saham Gilead, awal tahun lalu. Sejalan
dengan menyebarnya flu burung di berbagai belahan bumi, saham Gilead sejak
2001 terus melejit. Dari posisi tujuh dolar AS per lembar di 2001, November
lalu harganya sampai ke kisaran 50 dolar AS. Saat ini, nilai kapitalisasi
pasar Gilead telah mencapai 22 miliar dolar AS.

Lalu, apa hubungannya Gilead dengan Roche? Selidik punya selidik, ternyata
Gilead menyerahkan hak pemasaran dan paten obat-obatannya (terutama Tamiflu)
kepada Hoffman-LaRoche. Dengan begitu, dari setiap Tamiflu yang dijual
Roche, Gilead mendapat bagian 10 persen keuntungan. Tidak heran, sampai
akhir tahun lalu, pendapatan Gilead dari sisi royalti saja mencapai 219,1
juta dolar AS, meningkat 166 persen dari 2004.

Dominasi Roche terhadap Tamiflu makin tak tertahan. Semester II tahun lalu,
Roche menolak permintaan Kongres AS yang memintanya melepas hak eksklusif
atas Tamiflu untuk diberikan kepada perusahaan farmasi lain. Alasan
penolakan Roche, saat ini flu burung masih menyerang berbagai penjuru bumi.
Menurut Roche, perusahaan farmasi lain tidak dapat memproduksi Tamiflu
dengan kecepatan produksi sebanding Roche.

Di pihak lain, ada lima perusahaan raksasa AS yang bergerak di industri
peternakan ayam. Mereka adalah Tyson Foods, Goldkist Inc, Pilgrim's Pride,
Con Agra Poultry, dan Perdue Farms. Dari kelimanya, Tyson adalah yang
terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi 77,5 juta kilogram daging ayam
per pekan.

Anehnya, menurut Enghdahl, kasus flu burung justru tidak muncul dari
perusahaan-perusahaan besar tersebut. Flu burung seolah hanya mau hinggap di
unggas-unggas peternak kecil di Asia. Terhadap hal ini, Dirut Tyson Foods,
Greg Lee, mengatakan industri peternakan AS sangat berbeda dengan Asia.
''Kami lebih melindungi ternak kami dari penyakit,'' kata Lee, tahun lalu.

Dalam laporan FAO, sepanjang 2004 lalu, flu burung telah mengimbas Asia.
Akibatnya, Thailand dan Cina bahkan dilarang mengekspor ayam ke luar negeri.
Pada saat yang sama permintaan ayam Asia tentu harus dipenuhi. Ketika
Thailand dan Cina dilarang itulah, perusahaan AS masuk. Jepang yang
rakyatnya doyan ayam, harus mengalihkan impor ke AS.
(evy/berbagai sumber )

On 2/21/06, rzain wrote:
>
> Pemerintah terutama Pemda DKI bersikeras untuk memusnahkan unggas
> dengan membunuh semua unggas di radius tertentu yang dianggap rentan
> berjangkit flu burung. Masalahnya ganti rugi sebesar Rp. 10.000/ekor
> apakah pantas atau tidak.
> Pedagang burung meskipun dianggap merusak lingkungan tetapi
> keberadaannya diakui oleh Pemerintah. Harga seekor burung tergantung
> peminat dapat berharga jutaan, yang tentu saja pemiliknya akan sangat
> dirugikan jika hanya dihargai Rp.10.000, tetapi kita juga setuju
> dimusnahkan bila dianggap penyebab flu burung, nyawa manusia tidak
> sebanding dengan nyawa burung.
> Siapa yang diuntungkan pesbasmian flu burung? tentu kita semua penduduk
> termasuk penjual /pemilik burung, oleh karenanya kita semua yang harus
> menanggungnya. Kalau kita semua pembayar pajak, pemerintah dengan
> gampang mengalihkan penggunaan uang pajak tersebut untuk membayar ganti
> rugi yang setimpal. Lantas dari mana uang ganti rugi, tetap saja
> Pemerintah yang harus menanggungnya, apa boleh buat kurangi dana
> alokasi untuk pembangunan, kurangi biaya penanggulangan banjir
> misalnya, atau mesti ada cara yang lain.
>
> Rzain


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke