Ini di Indonesia bukan ?
Coba tolong contohnya, kan biar jelas.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, abdul latif <latifabdul...@...> wrote:
>
> 40 PERBEDAAN2 ISLAM LIBERAL DGN FUNDAMENTALIS.
> 
> http://latifabdul.multiply.com/journal/item/379
> Salah satu perbedaan adalah masalah JILBAB 
> 
> Fundamentalis memaksakan kepada wanita,kalau tdka akan dihukum
> Liberal memberikan kemerdekaan mimilih cara berpakian sesuai dgn al quran
> 
> Fundamentalis mengajak umat Islam TAKUT kepada POLISI..------>jadi syirik
> mengajak umat Islam berdosa SYRIK..
> 
> Liberal mengajakan umat Islam TAKUT hanya kepada ALLAH saja...----->tauhid
> 
> Bisakah anda mengerti itu HMNU?
> 
> --- On Sun, 11/1/09, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@...> wrote:
> 
> From: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@...>
> Subject: Re: [wanita-muslimah] saudi memasuki islam berpaham liberal...dan 
> sain.
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Sunday, November 1, 2009, 11:05 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>     
>                   
> 
> ----- Original Message ----- 
> 
> From: "abdul latif" <latifabdul777@ yahoo.com>
> 
> To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>
> 
> Sent: Monday, November 02, 2009 09:41
> 
> Subject: [wanita-muslimah] saudi memasuki islam berpaham liberal...dan sain.
> 
> 
> 
> ISLAM BERPAHAM LIBERAL MASUK KEDALAM KERAJAAN SAUDI, DAN ISLAM BERPAHAM 
> FUNDAMENTALIS TERSINGKIR.http: //www.youtube. com/watch? v=axQe5ElwTxs& 
> feature=related
> 
> 
> 
> http://www.youtube. com/watch? v=VMpz043KtIg& feature=related
> 
> 
> 
> ############ ######### ######### ######### ######### #####
> 
> HMNA:
> 
> Jauh panggang dari api. Masalah membuka tutup muka saja itu bukan kriteria 
> Islam Liberal(*).
> 
> Howgh
> 
> ------------ --------- ---------
> 
> (*)
> 
> BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM
> 
> 
> 
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> 
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 
> 641. Jaringan "Islam(?)" Liberal Pembela BCG
> 
> 
> 
> Rabu dan Kamis akhir pekan bulan lalu ada pertemuan di Jalan Utan Kayu 68H, 
> Jakarta (markasnya J"I"L -HMNA-), dimana disepakati bahwa perlu ada gerakan 
> bersama memprotes penarikan film "Buruan Cium Gue!" pekan sebelumnya. Riri 
> Riza, sutradara film "Eliana! Eliana" dan "Ada Apa Dengan Cinta," membacakan 
> pernyataan ini didampingi Ulil Abshar Abdalla dari Jaringan "Islam(?)" 
> Liberal, Andy Budiman dari radio 68H (milik J"I"L -HMNA-), dll. Inilah inti 
> isi dari pernyataan mereka:
> 
> 
> 
> "Maka kami menentang langkah sejumlah pihak, antara lain Departemen  
> Kebudayaan dan Pariwisata, Majelis Ulama Indonesia, dan KH Abdullah  
> Gymnastiar, yang menyatakan sikap mereka terhadap film Buruan Cium Gue  
> melalui tekanan, bahkan ancaman, dan penghakiman sepihak, dengan  
> mengatasnamakan 'moral bangsa'. Kami juga menyesalkan langkah Lembaga Sensor 
> Film maupun Raam Punjabi dari Multivision, yang dengan gampang menyerah pada 
> tekanan dan ancaman itu. Kami percaya bahwa pemberangusan terhadap Buruan 
> Cium Gue akan membuka jalan bagi kembalinya represi dan kesewenangan terhadap 
> dunia kreativitas seperti yang sering terjadai pada zaman Orde Baru."
> 
> 
> 
> Pernyataan ini ditanda-tangani oleh sejumlah orang-orang J"I"L, di antaranya 
> orang dari daerah kita ini Rizal Mallarangeng (bukan saudaranya Alfian 
> Mallarangang? -HMNA-)
> 
> 
> 
> Saya kutip dari internet (dua orang sudah cukup) yang menantang pernyataan 
> itu.
> 
> 
> 
> Teguh Priatno: Mari kita galang kesatuan. Sekarang adalah saatnya peperangan 
> akhir jaman antara dua kelompok besar yaitu kebenaran vs kebatilan.  Ini 
> perang urat syaraf. Ini perang dingin dan siapa saja yang mampu meraih 
> simpati masyarakat dialah yang meraup kemenangan. Ini mungkin juga saatnya 
> menghancurkan para munafik seperti Ulil Abshar Abdalla dengan Jaringan Islam 
> Liberal-nya.
> 
> 
> 
> Harry Sufehmi: Yang terbaru dari di Jaringan Islam Liberal. Mungkin 
> kebanyakan mereka belum punya anak, sehingga tidak tahu bagaimana prihatinnya 
> para orang tua menghadapi tayangan film dan TV masa kini. Takutnya nanti 
> seperti kasus Cak Nur, ikonnya JIL, yang bilang tidak apa-apa nikah beda 
> agama, tapi kemudian Cak Nur kebingungan begitu anaknya ingin menikah dengan 
> lelaki Yahudi. (Sudah terlaksana perkawinan itu, Nurcholis Madjid telah 
> bermenantukan laki-laki Yahudi -HMNA-). 
> 
> 
> 
> ***
> 
> 
> 
> Dalam diskusi bulanan yang diselenggarakan DPP Ikatan Masjid Mushalla 
> Indonesia Muttahidah (IMMIM) di Makassar pada 5 Sya'ban 1423 H / 12 Oktober 
> 2002 M, saya menjadi pemakalah bersama-sama dengan seorang tokoh JIL, Drs. 
> Taufiq Adnan Amal MA. Seri 545 yang lalu diambil dari sebagian makalah saya 
> itu yang berjudul "Islam Liberal(?) dan Jaringan Islam Liberal(?)" Ini 
> sedikit cuplikan dari makalah saya itu. 
> 
> 
> 
> Misi Firqah Liberal (Firlib) dengan pranatanya Jaringan Firqah Liberal  (JFL) 
> adalah untuk menghadang gerakan Islam yang mereka sebut "fundamentalis" . 
> Dalam situs [www.islamlib. com] mereka menulis: "sudah tentu, jika tidak ada 
> upaya-upaya untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan itu,  
> boleh jadi, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan 
> yang militan ini bisa menjadi dominan. Hal ini jika benar terjadi, akan 
> mempunyai akibat buruk buat usaha memantapkan demokratisasi di Indonesia. 
> Pandangan-pandangan keagamaan yang terbuka (inklusif) plural, dan humanis 
> adalah salah satu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu kehidupan yang 
> demokratis." 
> 
> 
> 
> Kegiatan JFL ini sepenuhnya didukung oleh LSM Asing The Asia Fondation, yaitu 
> sebuah LSM asal Amerika, yang khusus menyediakan dana untuk kegiatan 
> demokratisasi di Asia. Mereka melihat, Islam fundamentalis membahayakan 
> kehidupan demokrasi. Selain The Asia Foundation ada pula Ford Foundation 
> mendanai mereka.
> 
> 
> 
> Markas  besar  pertahanan  AS, Pentagon, dikabarkan melakukan propaganda 
> rahasia yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik dan pembuat kebijakan 
> di negara-negara "yang bersahabat" dan netral. Demikian dilaporkan surat 
> kabar New York Times (16/12-02). Apa yang dilaporkan oleh New York Times itu 
> sesungguhnya adalah bagian dari Agenda Imperialisme Global. Ada dua perkara 
> yang mengisyaratkan hal itu:
> 
> 
> 
> Pertama,  tampak  bahwa ada kesejajaran "misi propaganda rahasia" AS di  atas 
> seirama dengan gagasan-gagasan  Firqah Liberal. Intinya,  baik  "misi 
> propaganda rahasia" AS (yang sebetulnya bukan rahasia lagi)  maupun  
> gagasan-gagasan  Firqah Liberal di Dunia Islam, khususnya di Indonesia adalah 
>  bagian  dari  agenda  imperialisme  global  AS  yang dilancarkan  atas  
> Dunia  Islam.  Kalangan  intelektual Muslim yang menyuarakan gagasan-gagasan 
> Firqah Liberal hanyalah  corong  yang  memang dibutuhkan AS untuk mendesakkan 
> ide-ide kapitalisme- liberalisme- sekulernya. Sebagai sebuah ideologi 
> (mabda'),  kapitalisme  mempunyai paradigma dan  ide-ide cabang yang  
> dibangun  di atasnya. Paradigma kapitalisme adalah pemisahan agama dari  
> kehidupan politik (sekulerisme) .  Sekulerisme  membatasi perannya pada aspek 
> ritual;  tidak  mengatur urusan kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, 
> dan sebagainya .
> 
> 
> 
> Kedua,  bukan  suatu  kebetulan  jika kedua kasus di atas terjadi di tengah 
> berbagai  upaya  AS  untuk  terus  memerangi Islam dan kaum Muslim di balik 
> jubah  bernama  "Perang Melawan Terorisme." Meskipun telah melakukan banyak 
> hal, yaitu mulai  dari intervensi militer seperti yang terjadi atas 
> Afganistan dan Iraq,  memaksa  dibentuknya  UU  Antiterorisme di berbagai 
> negara, mendesak para  rezim  penguasa  negara-negara  yang menjadi agennya 
> untuk menangkapi tokoh-tokoh  "Islam  garis  keras", melakukan provokasi atas 
> Islam dan kaum Muslimin  melalui lidah para petinggi di sejumlah negara yang 
> menjadi agen AS (di  lingkungan  Asia  antara  lain  diwakili  oleh  para 
> pejabat Australia seperti  John Howard dan Singapura seperti menteri senior 
> Lee Kuan Yew dan PM  Goh  Tjoh  Tong),  di Indonesia oleh Mathori Abd.Djalil 
> dll. Namun demikian, AS tampaknya masih memerlukan tangan-tangan lain, yaitu  
> para  intelektual  dari  kalangan  Muslim  yang  telah
>  tersekulerkan untuk melawan Islam dan kaum Muslim. Semua itu ditempuh  AS  
> karena  adanya  ketakutan  AS akan kebangkitan Islam dan kaum Muslim   yang  
> dipandang, sebagaimana  diakui  oleh  Samuel  Huntington  dan sejumlah  
> intelektual  Barat  lainnya, akan  menjadi ancaman potensial bagi hegemoni AS 
> dan dominasi ideologi kapitalisme- liberalisme- sekuler.
> 
> 
> 
> Sekian cuplikan tersebut. Maka sikap kita: "Anjing menggonggong kafilah lalu. 
> WaLlahu a'lamu bisshawab.
> 
> 
> 
> *** Makassar, 5 September 2004
> 
>     [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> http://waii- hmna.blogspot. com/2004/ 09/641-jaringan- islam-liberal- 
> pembela-bcg. html
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>       
> 
>     
>     
>       
>        
>       
>       
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> 
>       
>       
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke