Saya juga demikian. Pemimpin kita harus piawai dalam mencari
keseimbangan antara kepentigan nasional, kepentingan internasional dan
kepentingan si adikuasa.
Justru itu kita bersyukur bisa memilih siapa yg masuk kualifikasi yg
piawai itu.
Sebenarnya karena Iran itu jauh dari kita dan senjata nukl
betul juga sampeyan, bukan hanya mamahnya Ica (I capek dech) yang
kita butuhkan tapi juga Titi DJ (Hati-hati dijalan). masih ingatkan
jalan pulangnya?
Wassalam,
agussyafii
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Saya juga demikian. Pemimpin kita harus piawa