BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan

"Either you accept our offer of carpet of gold, or we bury you under carpet of 
bomb." ("Anda terima tawaran kami, dan hidup di atas karpet emas, atau jika 
tidak, Anda akan kami kubur di bawah karpet bom"). Kalimat di atas adalah 
bahasa diplomasi yang dipilih Amerika untuk delegasi Thaliban saat berunding di 
Berlin, Jerman, sebelum mereka membombardir Afghanistan. Cuplikan itu dikutib 
oleh Jean-Charles Brisard dalam bukunya, Ben Laden, the Forbidden Truth. 
Kalimat seperti itu ternyata tidak membuat Thaliban surut dari pendirian awal. 
Dan ternyata Thaliban harus mengakui kebenaran ancaman Amerika tersebut, 
Afghanistan dikubur di bawah karpet bom. Apa sesungguhnya yang dicari oleh 
Amerika?

Afghanistan memang amat menggiurkan. Selain memiliki cadangan minyak dan gas 
yang cukup besar dan belum diekplorasi, negeri yang terlihat tandus ini juga 
satu-satunya negara harapan Amerika untuk menjadi saluran pipa minyak yang akan 
dibangun untuk menyedot minyak dan gas dari Asia tengah (Turkemenistan, 
Uzbekistan dan Kazakistan) yang, menurut para ahli, depositnya mencapai 50 
billion barel. Cadangan minyak ini nantinya dibawa ke laut India melalui 
Pakistan. Dibandingkan dengan Saudi Arabia yang hanya memiliki 30 billion 
barel, dan sisanya saat ini entah tinggal berapa lagi, Afghanistan sungguh 
sebuah surga tersendiri buat Amerika. Minyak untuk Amerika. Itulah nampaknya 
kata kunci kedamaian di Afghanistan. Dan menanamkan demokrasi di Afghanistan 
itulah kata pembenaran Amerika Serikat, sebagai kampiun demokrasi di dunia. 

Bagaimana dengan Iraq yang masih bergolak sekarang ini. Sama dengan Afghanisran 
black gold (emas hitam) alias minyak yang juga menjadi kata kunci. Sebermula 
Presiden George W Bush begitu menggebu-gebu dan berbusa-busa mulutnya 
meyakinkan dunia bahwa Iraq memiliki senjata kimiawi dan biologis dengan 
kuantitas yang tidak main-main. Senjata Pemusnah Massal (SPM) = Weapons of Mass 
Destruction (WMD) yang dimiliki Saddam Husein yang menjadi alat pembenaran 
untuk menginvasi Iraq dalam upaya ekspansi ekonominya menguasai negeri 1001 
malam pemilik kandungan enas hitam itu. Begitu perang dinyatakan selesai, semua 
titik yang dicurigai sebagai lokasi disimpannya SPM=WMD itu secara intensif 
segera diperiksa oleh tim khusus AS. Namun, ternyata tidak secuilpun bukti 
ditemukan. Maka seperti di Afghanistan yang dijadikan pembenaran ialah 
lagi-lagi demokrasi, menanamkan demokrasi di Iraq,

Kalau keluar Amerika menjadikan demokrasi sebagai kata pembenaran yang 
hakekatnya dijadikan dan sebagai alat penjajahan untuk ekspansi ekonominya, 
lalu bagaimana dengan wajah demokrasi dalam negeri Ameruka sendiri? Ralph Nader 
pada tahun 1972 menerbitkan buku Who Really Runs Congress?, yang menceritakan 
betapa kuatnya para pemilik modal mempengaruhi dan membiayai lobi-lobi Kongres. 
Diperkuat oleh The Powergame (1986) karya Hedrick Smith yang menegaskan bahwa 
unsur terpenting dalam kehidupan politik Amerika adalah: money, uang dan fulus. 
Sehingga benarlah apa yang diteriakkan Huey Newton, pemimpin Black Panther pada 
tahun 1960-an: "Power to the people, for those who can afford it." (kekuasaan 
diperuntukkan bagi mereka yang mampu membayar untuk itu). 

Negara adidaya tersebut mempunyai kepentingan untuk membuka pasar global 
seluas-luasnya sehingga perusahaan Amerika dapat masuk dan menguasai pasar di 
negara setempat. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan suatu rezim yang lemah, 
yang dapat ditekan oleh para pemilik modal atau badan-badan keuangan 
internasional. Untuk menciptakan para penguasa yang lemah di tiap-tiap negara, 
dikembangkan konsep civil society (masyarakat sipil) yang mengebiri peran 
negara menjadi seminimal mungkin. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) didorong 
untuk menjadi "pemerintah-pemerintah kecil" sehingga masyarakat dapat mengurus 
dirinya sendiri. Dengan demikian tidak hanya pemerintah, lembaga-lembaga swasta 
pun turut andil dalam penyebaran opini global tentang nilai-nilai demokrasi 
universal. 

Sudah terlalu jelas fakta yang dapat disodorkan bahwa Amerika menggunakan 
demokrasi sebagai alat untuk menekan negara-negara berkembang (terutama 
negeri-negeri Islam) agar tunduk pada keinginannya. Tidak pernah ada itikad 
baik Amerika untuk mendorong kesejahteraan negara-negara yang dijadikan sasaran 
promosi demokrasi dan hak asasi manusia.  Amerika (dan negara-negara Barat) 
mempunyai kepentingan politik dan ekonomi untuk menjaga kelangsungan hidup 
rezim-rezim penguasa. Jika demokratisasi diartikan sebagai tampilnya kekuatan 
oposisi (yang didominasi oleh gerakan Islam "fundamentalis") sebagaimana 
terjadi di Kuwait, Aljazair, Yordania, dan Yaman, maka Barat akan menghambat 
proses demokratisasi itu. Kontinuitas suplai minyak dan keberadaan pangkalan 
militer Barat adalah sesuatu yang jauh lebih berharga ketimbang demokratisasi.

Demokrasi tidak pernah dan tidak akan terwujud dalam aspek kehidupan praktis. 
Demokrasi hanyalah alat penekan dan dominasi Amerika (termasuk Barat) kepada 
negeri-negeri Islam untuk tunduk pada kepentingan mereka. Jika Prof. Ahmad 
Syafii Ma'arif menyebut penjajahan sebagai sampah peradaban, maka demikian 
pulalah julukan yang tepat untuk demokrasi. Firman Allah:
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN ANKNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 3:139), 
dibaca:wala- tahinu- wala- tahzanu- waantumul a'lawna ingkuntuk ku'mini-n (a. 
ali 'imra-n), artinya: Janganlah kamu lemah, dan janganlah kamu risau, kamu 
lebih unggul jika engkau beriman. WaLlahu a'lamu bisshawab. 

*** Makassar, 17 Juli 2005
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]


[Non-text portions of this message have been removed]



WM FOR ACEH
Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara!
Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No 
Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti.
Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129.

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke