MEDIA INDONESIA Kamis, 24 November 2005
Sisa Derita para Teroris CAHAYA televisi 14 inci cukup terang, gambar yang ditayangkan juga cukup jelas. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB. Dan, sinar matahari menyelusup di antara dinding kayu rumah di RT 06/ RW VI, Desa Ujung Manik, Kecamatan Kawunganrten, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Namun, bagi penghuninya, melihat televisi terang di depan seakan mengirim pesan kegelapan. Berkali-kali ibu tua Musbariyah jatuh lunglai. Maklum, yang muncul di layar televisi adalah pelaku bom Bali II yang sudah meninggal dengan potongan kepalanya tersebar luas melalui media massa. Di televisi putra kesayangan Musbariyah, Misno, seakan hidup. Dengan pesan dalam bahasa Jawa dengan logat Banyumas yang kental lelaki muda berjaket terbuka itu berkata, "...Nyong jaluk ngapura maring ramane, biyunge, maring adik lan keponakan-keponakanku. Nyong jaluk ngapura menawa ana salah." Artinya, 'saya minta maaf kepada ayah, ibu, adik, dan keponakan-keponakanku. Saya minta maaf jika ada salah'. Astiya, istri, dan Mad Sukarto, bapak Misno, serempak menangis meraung-raung diikuti anggota keluarga lainnya. Musbariyah hanya sanggup berkata, "Nyawa anakku hilang direnggut teroris." Dia pun kembali jatuh lunglai. Kemunculan tayangan para teroris di ttelevisi memang menjawab keraguan banyak pihak termasuk Musbariyah. Pelaku peledakan bom bunuh diri 1 Oktober 2005 di Kuta dan Jimbaran yang dilakukan tiga pelaku dengan kepala terputus final teridentifikasi. Yakni, Aip Hidayatullah pelaku di Raja's Restaurant Kuta Square, Misno alias Wisnu pelaku di Kafe Menega Jimbaran, dan Salik Firdaus di Kafe Nyoman Jimbaran. Polisi pun mencatat jumlah korban tewas dalam peristiwa ini 23 orang, termasuk tiga pelaku bom bunuh diri. Sebagian besar korban adalah warga negara Indonesia. Sukses mengungkap misteri bom bunuh diri semakin jelas setelah satu gembong teroris, yakni Dr Azahari, tewas dalam sergapan polisi di Batu, Jawa Timur, 9 November lalu. Sekalipun rekannya, Noordin M Top, belum tertangkap, pelaku lainnya telah diringkus seperti Abdul Azis, 30, Muhamad Cholili, dan Anif Sholahudin. Selain itu, polisi sudah mengidentifikasi satu lagi pelaku bernama Aip Hidayatullah, 21, dan masih buron. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes AS Reniban, tersangka Cholili mengaku kenal dengan Azahari dan Noordin M Top sejak Mei 2005 di suatu tempat di Jawa. Karena ada ikatan janji tertentu, tersangka tidak melaporkan keberadaan Azahari pada polisi. Sedangkan tersangka Abdul Aziz dalam dugaan keterlibatannya membuat website atas permintaan seseorang berinisial CY, yakni www.anshar.net. Sedangkan tersangka Anif Sholahudin, menurut Reniban, pernah memberi fasilitas menginap salah satu pelaku teroris yang berstatus DPO (daftar pencarian orang) pihak berwajib. "Saat ini Selasa (22/11) ketiga tersangka berada di Jawa dan sewaktu-waktu bisa pindah-pindah sesuai kebutuhan kepentingan penyidikan. Namun, statusnya tetap tahanan Polda Bali," ujar AS Reniban di Polda Bali, Selasa. Derita keluarga Para teroris dalam tayangan di televisi memang tampak percaya diri. Namun, para keluarga mereka tertimpa rasa duka dan tekanan batin begitu berat. Keluarga Aip Hidayat, misalnya. Kedua orang tuanya, Aday Hidayat, 45 dan Siti Rokhayah, 40, semula menginginkan Aip bisa menjadi seorang ulama di kampung. Namun, harapan sirna sudah. "Perkenalannya dengan Salik Firdaus, santri di Pondok Pesantren Assalam, Cikijing, Kabupaten Majalengka, membuat Aip terseret sebagai salah satu pelaku bom bunuh diri di Kafe Menega," ujar Rokhayah yang belakangan juga dijauhi para tetangga. Begitu juga Sofiyah, 50, ibu kandung Mohammad Cholili. Setelah mengetahui Cholili terlibat jaringan teroris dari media massa, ia merasa kaget dan langsung shocked. "Sejak itu, pihak keluarga enggan melihat tayangan televisi karena takut ibu jatuh sakit kembali. Gimana lagi, ya, namanya anak." tegas Cholilah, kakak kandung Cholili. Tentu tidak hanya pihak keluarga pelaku yang menanggung derita. Meski polisi berhasil mengungkapkan pelaku bom Bali, kesedihan terus menimpa I Gusti Ketut Alis warga Jl Elang No 15 Gang Buntu, Tabanan, Bali. Alis memang kehilangan anaknya I Gusti Ketut Sudana, 20, yang tewas di Raja's Restaurant tempatnya bekerja. Alis saat ditemui Media tidak menampakkan kegembiraan mendengar pelaku bom ditangkap. Kesedihan terpancar di raut wajahnya. Alis tidak tahu sampai kapan kesedihan menghinggapi keluarganya. Karena, menurutnya, pelaku bom telah membuyarkan seluruh harapan di keluarganya. Tidak luput bangsa ini juga menanggung akibat kelakuan teroris. Pihak asing yang hendak berinvestasi meragukan keamanan dan stabilitas. Satu contoh, data angka pembatalan kunjungan wisatawan ke Bali. Kapolda Bali Irjen Made Mangku Pastika menyatakan dalam waktu dua bulan--November dan Desember mendatang--terjadi pembatalan 30.000 kamar/malam di satu Hotel Bali Hyatt. Hal senada juga dilontarkan staf operasional Bali Tourism Board (BTB), Dwi Yani, "Dalam waktu tiga bulan, terhitung sejak Oktober hingga Desember tahun ini, telah kehilangan 30.000 seat tujuan Bali di maskapai penerbangan Japan Airlines. Angka itu baru terjadi dari satu penerbangan Jepang saja, belum terdata yang lain," ujar Dwi. (SG/EM/UL/FL/BN/AS/LD/RS/PW/N-3). [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/