Halo? Halo? Halo? Dari mana anda tahu saya menuduh? tapi itu hak anda ko, walau pun bisa saja anda gunakan kata 'menyatakan' yang realtif 'aman' ... tapi again itu hak anda ... dan saya hargai itu. saya sendiri tidak pernah menuduh anda apapun, selain dari menyatakan bahwa anda menjadi jubir. jika ingin, yang tepat adalah menyimpulkan, bukan menuduh. ah tapi pasti anda punya argumen buat hal ini ... hehehe ...
Terima kasih atas perhatian anda, Aisha, dan jangan bosan mengingatkan saya jika anda ingin. Keep it up! :-) satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Alhamdulillah, anda mengerti juga ya. Jika anda sudah mengerti dulu itu, tentunya tidak akan menanggapi pak Dwi seperti yang anda lakukan dulu. > > Hak anda untuk menunggu tanggapan pak Dwi. Hak anggota lain untuk menanggapi topik-topik yang ada di milis. Jika tidak mau dikomentari anggota milis, jangan kirim ke milis tapi japrian aja. > > Setiap orang punya teman diskusinya sendiri-sendiri, wajar saja jika ada yang bisa nyambung atau ada yang tulalit. Tapi kita harus introspeksi diri jika di satu milis ternyata cukup banyak yang tidak nyambung. > > Emosi negatif itu sesuatu yang berkaitan dengan kurangnya kontrol diri, kurangnya pengendalian diri yang mengakibatkan hal yang buruk atau tidak menyenangkan orang lain dan mungkin juga bisa buruk untuk diri si pelaku. Misalnya cepat marah, cepat tersinggung, iri, dengki, mikir negatif terhadap orang lain, dll. Emosi positif itu misalnya ketika membaca tulisan yang bagus lalu jadi terangsang untuk membuat tulisan yang bagus pula, kalau bisa tulisan yang jauh lebih bagus. Contoh lain, jika selama ini teknologi canggih ternyata ditemukan dan diproduksi non muslim, lalu ada emosi menggebu-gebu untuk belajar dan membuat barang-barang yang lebih canggih yang berguna untuk manusia banyak. Bisa saja emosi positif seperti mencintai orang lain, bukankah ajaran agama Islam itu kita harus mencintai anak yatim dan kaum fakir miskin? Kangen atau rindu juga bisa termasuk emosi positif, misalnya jika di milis tulisan seseorang mencerahkan, lalu orang itu tidak muncul lagi, timbul rasa kangen untuk bisa membaca tulisan orang itu lagi. > > Di postingan saya sebelumnya, saya tidak memotong ekor email panjang dari email saya sebelumnya karena masih berkaitan dengan tanggapan saya sesudahnya. Anda menuduh saya menanggapi karena menjadi wakil/perantara pak Dwi, padahal tidak seperti itu - buktinya saya sertakan di ekornya itu, bahwa saya menanggapi sebagai anggota milis dari kalimat-kalimat pak Dwi yang muncul di milis. Jadi ada saatnya kita memotong ekor email - apalagi kalau komentarnya hanya 1 baris, tapi kadang-kadang juga kita tidak memotong ekor untuk tujuan seperti di atas. Bisa dimengerti?..:) > > salam > Aisha > ------------- > From : Satriyo > Hmmm ..., untuk singkatnya dan mudahnya, ya artinya saya yang ga ngerti. ya kan? thanks for your kind attention and gesture ... tapi tidak salah kalo saya masih menunggu tanggapan langsung dari Dwi kan? > > salam, > satriyo > > PS: nah alinea pertama ini yang selalu menggelitik saya Aisha, yaitu kesan yang saya tangkap bahwa saya tidak boleh EMOSI NEGATIF (wah ada yagn POSITIF toh, cinta, rindu, kangen, mungkin...?) ketita saya tersinggung atau dituding yang macam-macam (=negatif)? aneh benar ...! but spt saya bilang di atas, saya memang bodoh dengan gaya > anda dan yang lain spt anda berdiskusi, walau dengan yang lain yang tidak spt anda alhamdulillah nyambung tu ... :-) > > PSS: ekor yang panjang dan irrelevant potong saja ya ... reminder lho > > --- "Aisha" <aishayasmina2002@> wrote: > > > > Pak Satriyo, > > Saya rasa anda tahu persis bahwa milis adalah ajang untuk > .................. > > > [Non-text portions of this message have been removed] >